Bogor (Antaranews Megapolitan) - Dinas Perhubungan Kota Bogor, Jawa Barat, membahas kesiapan operasional angkot konversi 3:2 atau angkot modern dalam rapat teknis dengan sejumlah pemangku kepentingan.

"Kami membahas kemungkinan yang terjadi saat angkot konversi 3:2 ini dioperasikan," kata Kepala Bidang Angkutan Dishub Kota Bogor Jimy Hutapea kepada Antara di Bogor, Senin.

Hadir dalam rapat teknis tersebut adalah kepala bidang, dan kepala seksi terkait angkutan kota dari Dishub, Organda, KKSU, KKU, badan hukum angkot dalam hal ini Koperasi Duta Jasa Angkutan Mandiri (Kodjari) selaku pemilik angkot modern.

Rapat teknis yang berlangsung Jumat (19/10) ini, lanjut Jimy membahas sejumlah hal di antaranya pengurusan jalur, yang berkaitan dengan beroperasinya jalur angkot modern, manajemen lalu lintas, rekayasan rambu, dan lainnya.

"Pada intinya dalam rapat tersebut semua pihak sepakat untuk segera dioperasikan angkot konversi 3:2 ini," katanya.

Ia mengatakan, dukungan untuk segera dioperasikannya angkot konversi 3:2 (begitu Dishub menyebutnya) atau angkot modern datang dari semua pemangku kepentingan.

"Pengurus jalur (KKSU dan KKU) juga menyatakan siap menerima kendaraan konversi 3:2, begitu juga dengan Organda menyambut baik karena mereka menantikan kepastian program reouting dan konversi ini," kata Jimy.

Sejak diluncurkan pada September, kehadiran angkot modern menjadi sorotan, tidak hanya oleh masyarakat tetapi juga anggota DPRD yang mempertanyakan program rerouting dan konversi angkot yang dijalankan Pemerintah Kota Bogor.

Angkot modern ini diluncurkan oleh Kodjari, badan hukum pertama yang menyatakan siap untuk menjalankan program konversi angkot dengan skema 3:2 yakni tiga angkot diganti dua angkot modern.

Angkot modern ini harus memenuhi standar pelayanan minimal (SPM) di antaranya memiliki pendingin udara, dilengkapi layanan televisi, jaringan internet gratis, dan pembayaran bisa dilakukan secara tunai maupun non tunai.

Kodjari menyiapkan 25 unit angkot modern yang akan mengaspal di Kota Bogor mengisi trayek TPK 4 yakni Ciparigi-Ciawi.

Hingga pekan lalu, lanjut Jimy, Dishub Kota Bogor telah menerbitkan tujuh Kartu Pengawasan (KP) sebagai syarat administratif bagi angkutan umum yang akan beroperasi.

"Total ada 10 unit berkas perizinan operasional angkutan modern yang kami terima, sampai saat ini baru tujuh yang sudah mengantongi KP," kata Jimy.

Jimy menambahkan, dari hasil rapat teknis, Dishub siap dan mendukung beroperasinya angkot konversi 3:2. Hanya saja sampai saat ini pihak Kodjari sebagai pemilik angkot belum memutuskan beroperasi.

"Intinya kami sudah siap dan mendukung operasional angkot konversi 3:2 ini," kata Jimy.
     

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018