Cikarang, Bekasi (Antaranews Megapolitan) - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat musnahkan barang-barang terlarang yang disimpan oleh warga binaan.

"Seperti telepon genggam, headset, powerbank, kabel listrik, dan lain sebagainya," kata Kepala Lapas Cikarang, Kabupaten Bekasi, Kadek Anton Budiharta di Cikarang, Sabtu.

Barang itu diperoleh dari hasil inspeksi mendadak rutin. Menurut dia inspeksi dadakan bertujuan agar warga binaan tidak melakukan hubungan dengan masyarakat luar yang dapat memicu timbulnya kecurigaan.

Ia mengingatkan lembaga pemasyarakatan adalah tempat dimana warga binaan seharusnya melakukan introspeksi dirinya atas perbuatannya melanggar hukum.

Namun bilamana itu tetap dilakukan maka akan ada sanksi hukum bagi yang melanggarnya. Pada inspeksi dadakan tersebut berhasil ditemukan 200 unit telepon genggam, 120 headshet, 98 powerbank (pengisi bantu daya telepon seluler).

Selain itu 125 charger telepon, 27 kabel listrik, 30 buah sikat gigi, dan juga terdapat senjata tajam berupa pisau, silet cukur, gunting, dan pemotong kuku.

Barang-barang terlarang ini ditemukan dari hasil pemeriksaan dan penggeledahan petugas selama 6 bulan terakhir. Ini hasil dari razia yang kami lakukan rutin sebanyak empat sampai lima kali selama seminggu," katanya.

Ia menambahkan dari hasil razia, diketahui terdapat sejumlah pintu masuk barang yang dilarang seperti diselundupkan oleh pengunjung, ada permainan oknum petugas hingga dari barang logistik yang masuk.

Ia mengatakan, peredaran telepon seluler di dalam Lapas sampai saat ini menjadi perhatian penuh. Keberadaan ponsel, katanya, dapat menimbulkan dampak yang tidak diinginkan seperti mengendalikan peredaran narkoba dan lain sebagainya.

"Maka dari itu, kami lakukan pembersihan dengan razia rutin, dan bilamana ada oknum petugas yang mencoba memberikan bantuan maka akan ada sanksi hukum maupun pemecatan," katanya.

Anton menjelaskan dalam inspeksi mendadak sering kali mengalami kegagalan.

Hal tersebut disinyalir karena ada oknum petugas yang memberi tahukan kepada warga binaan. Ia akan melakukan penyelidikan guna menemukan pelakunya.

Selain itu, kegiatan serupa akan terus dilakukan, pengawasan ketat, baik dari pengunjung bahkan petugas, agar tidak ada barang yang masuk.

"Ini sedang kami selidiki lebih Ianjut. Ada potensi juga dari barang yang masuk atau bahkan dari petugas," katanya.

Pewarta: Mayolus Fajar Dwiyanto

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018