Jakarta (Antaranews Megapolitan) - Tim Peduli Lombok Universitas Pancasila di terima langsung oleh Sekretaris Daerah Provinsi NTB, Ir.H. Rosiady Husaenie Sayuti, Ph.D di kantor Sekda di Mataram.
Tim Peduli Lombok Universitas Pancasila dalam keterangan tertulisnya, Minggu menyatakan telah bergabung dengan relawan dari Universitas Gajah Mada dan Universitas Mataram di lokasi terdampak bencana di Tanjung Lombok Utara.
Rosiady menyampaikan bahwa keterlibatan tenaga teknis dari mahasiswa sangat diperlukan, karena seiring dengan himbauan Presiden agar percepatan pembangunan rumah rakyat dengan konstruksi tahan gempa harus segera dilaksanakan.
Karena program swakelola masyarakat sendiri dan sulitnya mencari tenaga tukang karena bencana ini.
Sehingga harus melibatkan banyak pihak untuk memberikan informasi dan inventarisasi serta pendampingan tentang perencanaan dan pembangunan kembali sarana dan prasarana yang sesuai.
Sehingga mahasiswa sebagai tenaga teknis terdidik diharapkan dapat menjadi pendamping dalam pembangunan kembali rumah warga terdampak gempa dengan segala fasilitas yang diperlukan.
Rosiady juga mengharapkan bahwa program bantuan terdidik ini tidak hanya dalam pembangunan jangka terdekat saja, namun diharapkan menjadi program jangka panjang pasca bencana.
Beliau berharap bencana ini segera berakhir namun kenyataan terjadi kondisi alam yang sulit untuk diprediksi sehingga lebih memfokuskan untuk kesiapan dalam keadan seperti ini.
Terbukti pada 31 Agustus 2018 gempa masih saja terjadi walaupun dalam skala yang rendah tapi cukup meresahkan warga.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
Tim Peduli Lombok Universitas Pancasila dalam keterangan tertulisnya, Minggu menyatakan telah bergabung dengan relawan dari Universitas Gajah Mada dan Universitas Mataram di lokasi terdampak bencana di Tanjung Lombok Utara.
Rosiady menyampaikan bahwa keterlibatan tenaga teknis dari mahasiswa sangat diperlukan, karena seiring dengan himbauan Presiden agar percepatan pembangunan rumah rakyat dengan konstruksi tahan gempa harus segera dilaksanakan.
Karena program swakelola masyarakat sendiri dan sulitnya mencari tenaga tukang karena bencana ini.
Sehingga harus melibatkan banyak pihak untuk memberikan informasi dan inventarisasi serta pendampingan tentang perencanaan dan pembangunan kembali sarana dan prasarana yang sesuai.
Sehingga mahasiswa sebagai tenaga teknis terdidik diharapkan dapat menjadi pendamping dalam pembangunan kembali rumah warga terdampak gempa dengan segala fasilitas yang diperlukan.
Rosiady juga mengharapkan bahwa program bantuan terdidik ini tidak hanya dalam pembangunan jangka terdekat saja, namun diharapkan menjadi program jangka panjang pasca bencana.
Beliau berharap bencana ini segera berakhir namun kenyataan terjadi kondisi alam yang sulit untuk diprediksi sehingga lebih memfokuskan untuk kesiapan dalam keadan seperti ini.
Terbukti pada 31 Agustus 2018 gempa masih saja terjadi walaupun dalam skala yang rendah tapi cukup meresahkan warga.
Editor : Feru Lantara
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018