Jakarta (Antaranews Megapolitan) - Presiden Dewan Olimpiade Asia (OCA) Syeikh Ahmad Al Fahad Al Sabah mengatakan upacara pembukaan Asian Games ke-18 yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, pada Sabtu (18/8) malam, telah sesuai dengan standar penyelenggaraan Olimpiade.
"Upacara pembukaan itu adalah sukses pertama penyelenggaraan ini. Pembukaan itu sangat indah dan menggambarkan Indonesia sebagai negara Islam yang besar di Asia dan di kawasan," kata Syeikh Ahmad dalam jumpa pers di Jakarta, Senin.
Syeikh Ahmad mengatakan upacara pembukaan Asian Games 2018 menempati standard yang tinggi sebagai pembukaan pesta multi-cabang olahraga di kawasan Asia Tenggara.
"Saya kira, Indonesia lebih merasa puas dibanding kami. Di negara ini, persatuan dalam masyarakat telah kita lihat dalam upacara pembukaan. Kejayaan Asia untuk memiliki dua Korea, utara dan selatan, bersama-sama berpartisipasi dalam pertandingan, serta melanjutkan apa yang dimulai di Busan," katanya.
Indonesia, menurut Syeikh Ahmad, merupakan tanah damai yang menjadi tuan rumah dua negara Korea itu secara ramah dan sebagai satu kesatuan.
"Kami sangat gembira. Kami tidak dapat mengklaim kesuksesan ini tanpa keterlibatan para atlet, masyarakat Indonesia, dan media massa," kata Syeikh Ahmad.
OCA, menurut Syeikh Ahmad, telah berkoordinasi terus-menerus dengan Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) untuk menggelar pesta multi-cabang olahraga tertinggi di Asia itu dalam waktu tiga tahun.
"Kerja keras dalam tiga tahun ini antara kami dengan panitia penyelenggara telah menggambarkan kesuksesan. Kami semakin percaya diri untuk mewujudkan Asian Games yang sukses," katanya.
Asian Games 2018, lanjut Syeikh Ahmad, diikuti lebih dari 17 ribu atlet dan ofisial dari 45 negara dan lebih dari 11 ribu pekerja media. Jumlah itu merupakan keikutsertaan terbesar sepanjang penyelenggaraan Asian Games, baik jumlah atlet dan ofisial ataupun jumlah pekerja media yang terlibat.
"Kami berharap kerja keras dan kesuksesan ini dapat terus terjaga hingga akhir dari penyelenggaraan Asian Games ini," katanya.
Editor Berita: T. Handoko.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
"Upacara pembukaan itu adalah sukses pertama penyelenggaraan ini. Pembukaan itu sangat indah dan menggambarkan Indonesia sebagai negara Islam yang besar di Asia dan di kawasan," kata Syeikh Ahmad dalam jumpa pers di Jakarta, Senin.
Syeikh Ahmad mengatakan upacara pembukaan Asian Games 2018 menempati standard yang tinggi sebagai pembukaan pesta multi-cabang olahraga di kawasan Asia Tenggara.
"Saya kira, Indonesia lebih merasa puas dibanding kami. Di negara ini, persatuan dalam masyarakat telah kita lihat dalam upacara pembukaan. Kejayaan Asia untuk memiliki dua Korea, utara dan selatan, bersama-sama berpartisipasi dalam pertandingan, serta melanjutkan apa yang dimulai di Busan," katanya.
Indonesia, menurut Syeikh Ahmad, merupakan tanah damai yang menjadi tuan rumah dua negara Korea itu secara ramah dan sebagai satu kesatuan.
"Kami sangat gembira. Kami tidak dapat mengklaim kesuksesan ini tanpa keterlibatan para atlet, masyarakat Indonesia, dan media massa," kata Syeikh Ahmad.
OCA, menurut Syeikh Ahmad, telah berkoordinasi terus-menerus dengan Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) untuk menggelar pesta multi-cabang olahraga tertinggi di Asia itu dalam waktu tiga tahun.
"Kerja keras dalam tiga tahun ini antara kami dengan panitia penyelenggara telah menggambarkan kesuksesan. Kami semakin percaya diri untuk mewujudkan Asian Games yang sukses," katanya.
Asian Games 2018, lanjut Syeikh Ahmad, diikuti lebih dari 17 ribu atlet dan ofisial dari 45 negara dan lebih dari 11 ribu pekerja media. Jumlah itu merupakan keikutsertaan terbesar sepanjang penyelenggaraan Asian Games, baik jumlah atlet dan ofisial ataupun jumlah pekerja media yang terlibat.
"Kami berharap kerja keras dan kesuksesan ini dapat terus terjaga hingga akhir dari penyelenggaraan Asian Games ini," katanya.
Editor Berita: T. Handoko.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018