Karawang (Antaranews Megapolitan) - Pemerintah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, akan melakukan perbaikan irigasi untuk mengatasi permasalahan kekurangan air yang sering dialami petani pada musim kemarau.
"Perbaikannya akan dimulai di saluran irigasi wilayah utara," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) setempat Acep Jamhuri, saat dihubungi di Karawang, Minggu.
TItik awal saluran irigasi di wilayah utara Karawang yang akan diperbaiki itu ialah di Kecamatan Pakisjaya dan Batujaya. Saluran irigasi di titik tersebut dipilih untuk diperbaiki terlebih dahulu, karena daerah itu berpotensi kekeringan pada musim kemarau.
Di dua wilayah itu, kondisi saluran irigasi mengalami kerusakan, di antaranya mengalami pendangkalan dan penyempitan. Kondisi tersebut mengakibatkan air tidak mengalir seperti yang diinginkan para petani.
Ia mengatakan, pelaksanaan pekerjaan perbaikan irigasi tersebut nantinya akan dipantau langsung oleh Dinas Pertanian dan Kodim 0604.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Karawang Hanafi mengatakan, kerusakan saluran irigasi tersier di daerahnya sudah cukup parah, mencapai 60 persen.
Pada tahun ini, kata dia, pemerintah akan mengeluarkan anggaran Rp8,8 miliar untuk perbaikan irigasi tersier yang panjangnya mencapai sekitar 23 kilometer.
Anggaran sebesar Rp8,8 miliar merupakan bantuan dari APBN melalui dana alokasi khusus (DAK). Alokasinya untuk memperbaiki saluran irigasi 110 titik yang tersebar di 27 kecamatan.
Menurut dia, anggaran dari pemerintah pusat itu akan dgelontorkan langsung ke 110 kelompok tani. Masing-masing kelompok tani akan mendapatkan alokasi Rp 80 juta.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
"Perbaikannya akan dimulai di saluran irigasi wilayah utara," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) setempat Acep Jamhuri, saat dihubungi di Karawang, Minggu.
TItik awal saluran irigasi di wilayah utara Karawang yang akan diperbaiki itu ialah di Kecamatan Pakisjaya dan Batujaya. Saluran irigasi di titik tersebut dipilih untuk diperbaiki terlebih dahulu, karena daerah itu berpotensi kekeringan pada musim kemarau.
Di dua wilayah itu, kondisi saluran irigasi mengalami kerusakan, di antaranya mengalami pendangkalan dan penyempitan. Kondisi tersebut mengakibatkan air tidak mengalir seperti yang diinginkan para petani.
Ia mengatakan, pelaksanaan pekerjaan perbaikan irigasi tersebut nantinya akan dipantau langsung oleh Dinas Pertanian dan Kodim 0604.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Karawang Hanafi mengatakan, kerusakan saluran irigasi tersier di daerahnya sudah cukup parah, mencapai 60 persen.
Pada tahun ini, kata dia, pemerintah akan mengeluarkan anggaran Rp8,8 miliar untuk perbaikan irigasi tersier yang panjangnya mencapai sekitar 23 kilometer.
Anggaran sebesar Rp8,8 miliar merupakan bantuan dari APBN melalui dana alokasi khusus (DAK). Alokasinya untuk memperbaiki saluran irigasi 110 titik yang tersebar di 27 kecamatan.
Menurut dia, anggaran dari pemerintah pusat itu akan dgelontorkan langsung ke 110 kelompok tani. Masing-masing kelompok tani akan mendapatkan alokasi Rp 80 juta.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018