Bekasi (Antaranews Megapolitan) - Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Jawa Barat, mempersiapkan empat ruas jalan arteri di wilayahnya sebagai lintasan alternatif selama penutupan sebagian lajur Jalan Tol Jakarta-Cikampek akibat imbas proyek Jakarta Elevated II.

"Pada prinsipnya, Pemerintah Kota Bekasi membantu kelancaran arus lalu lintas pada saat penutupan lajur di Tol Jakarta-Cikampek, jika terjadi kemacetan di jalan arteri," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi, Yayan Yuliana, di Bekasi, Selasa.

Menurut dia, sebanyak lima lajur di Tol Jakarta-Cikampek yang meliputi 2,5 lajur arah Cikampek dan 2,5 lajur arah Jakarta.

Jasa Marga akan memulai simulasi penuutupan lajur tersebut pada Selasa (17/7) mulai pukul 21.00-05.00 WIB.

Simulasi dilakukan guna mengukur tingkat kepadatan lalu lintas dan evaluasi penyediaan koridor alternatif.

Bila simulasi tersebut rampung dilakukan, pihaknya berencana kembali melanjutkan proses penutupan lajur hingga Desember 2018 mulai dari Bekasi Timur hingga Cikarang Barat.

Penutupan lima lajur dilakukan secara bertahap, malam ini mulai dari KM 18 (Bekasi Timur) hingga KM 20 (Cibitung).

Dikatakan Yayan, dampak dari penutupan lajur tersebut akan berimbas pada kepadatan di jalan arteri.

Beberapa jalan arteri yang bakal terimbas di antaranya Jalan KH Noer Ali, Jalan Sultan Agung, Jalan Sudirman dan Jalan Kalimalang hingga ke perbatasan Kabupaten Bekasi.

"Manakala lajur di Tol Jakarta-Cikampek ditutup, pengendara akan berupaya mencari jalan lain. Sedangkan jalan arteri yang ada, terbatas, tidak ada penambahan lajur," katanya.

Yayan mengatakan, penutupan 2,5 lajur dilakukan saat malam hingga menjelang pagi hari, kepadatan diperkirakan terjadi pada malam hari.

"Yang perlu kita antisipasi adalah operasional truk besar. Truk-truk ini akan masuk ke ke jalan arteri sehingga berpotensi menimbulkan kemacetan," katanya.

Namun demikian, pihaknya tidak akan melakukan tindakan penilangan terhadap truk besar yang masuk jalan arteri Kota Bekasi.

"Ini kondisi mendesak, kami tidak akan melakukan itu," ujarnya.

Dishub Kota Bekasi telah berkoordinasi dengan Satuan Lalu Lintas Polrestro Bekasi Kota untuk memaksimalkan kapasitas tampung jalan arteri.

"Kalau perlu dipasang rambu-rambu karena penutupan lajur tersebut hingga Desember mendatang," ujarnya.

Menurut dia, sebanyak 700 personel Dishub akan dikerahkan seluruhnya untuk bersiaga di sejumlah titik lintasan yang berpotensi terjadi kepadatan.

"Selama ini, kami sudah siapkan personel dan bersiaga di persimpangan jalan arteri. Anggota kami sudah bersiaga di persimpangan mulai pukul 05.30-21.30 WIB," katanya.

Yayan mengaku telah menambah jam kerja personelnya dari tiga shift menjadi empat shift.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018