Bekasi (Antaranews Megapolitan) - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Area Bekasi, Jawa Barat, membukukan pendapatan perusahaan rata-rata mencapai Rp1 triliun per bulan dari transaksi jual-beli listrik kepada pelanggan di wilayah setempat.
"Area kami melayani total 1,6 juta pelanggan pada 2018. Mereka berasal dari sejumlah kriteria pelanggan di wilayah Kabupaten Bekasi dan sebagian wilayah Kota Bekasi," kata Kepala PLN Area Bekasi Reny Wahyu Setyaswan di Bekasi, Kamis.
Menurut dia, sebanyak 70 persen pemasukan perusahaan berasal dari sektor usaha industri di Kabupaten Bekasi dan 30 persen sisanya berasal dari bisnis dan rumah tangga.
Nominal transaksi pembelian listrik bagi pelanggan bervariasi mulai dari Rp900 hingga Rp1.000 per KWH.
Reny mengatakan proyeksi kebutuhan konsumsi listrik di wilayah Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi hingga 2019 akan mencapai total 2.300 Mega Watt (MW).
"Saat ini kami tengah menyelesaikan pembangunan instalasi sebanyak 1.000 MW di Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi yang sudah terpesan oleh pelanggan industri," katanya.
PLN sekarang sedang membangun instalasi pembangkit berkapasitas 2x500 MW di kawasan Deltamas Cikarang Pusat. "Saat ini progres pembangunannya sudah 70 persen," katanya.
Bekasi menjadi kawasan penting bagi Jabar dalam pemasokan energi listrik karena posisinya yang strategis sebagai kawasan penyangga Jakarta serta area industri.
"Saat ini PLN Bekasi sudah melayani total 1.300 MW dalam kurun waktu 20 tahun terakhir. Tahun depan (2019) akan kembali ditambah menjadi 1.000 MW. Dalam kurun waktu sangat singkat, Bekasi akan mengonsumsi listrik hingga 2.300 MW pada akhir 2019," katanya.
Tingginya konsumsi listrik di wilayah Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi tidak lepas dari kebutuhan bisnis dan industri yang tengah berkembang pesat di dua kawasan itu.
"Konsumsi listrik yang cukup besar saat ini oleh PT Garuda Steel, properti Super Block Apartemen, dan lainnya," katanya.
Pihaknya juga tengah berupaya membangun instalasi pembangkit berkapasitas 2x500 MW di Kecamatan Tambun, Kebupaten Bekasi yang progresnya sudah mencapai tahap 30 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
"Area kami melayani total 1,6 juta pelanggan pada 2018. Mereka berasal dari sejumlah kriteria pelanggan di wilayah Kabupaten Bekasi dan sebagian wilayah Kota Bekasi," kata Kepala PLN Area Bekasi Reny Wahyu Setyaswan di Bekasi, Kamis.
Menurut dia, sebanyak 70 persen pemasukan perusahaan berasal dari sektor usaha industri di Kabupaten Bekasi dan 30 persen sisanya berasal dari bisnis dan rumah tangga.
Nominal transaksi pembelian listrik bagi pelanggan bervariasi mulai dari Rp900 hingga Rp1.000 per KWH.
Reny mengatakan proyeksi kebutuhan konsumsi listrik di wilayah Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi hingga 2019 akan mencapai total 2.300 Mega Watt (MW).
"Saat ini kami tengah menyelesaikan pembangunan instalasi sebanyak 1.000 MW di Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi yang sudah terpesan oleh pelanggan industri," katanya.
PLN sekarang sedang membangun instalasi pembangkit berkapasitas 2x500 MW di kawasan Deltamas Cikarang Pusat. "Saat ini progres pembangunannya sudah 70 persen," katanya.
Bekasi menjadi kawasan penting bagi Jabar dalam pemasokan energi listrik karena posisinya yang strategis sebagai kawasan penyangga Jakarta serta area industri.
"Saat ini PLN Bekasi sudah melayani total 1.300 MW dalam kurun waktu 20 tahun terakhir. Tahun depan (2019) akan kembali ditambah menjadi 1.000 MW. Dalam kurun waktu sangat singkat, Bekasi akan mengonsumsi listrik hingga 2.300 MW pada akhir 2019," katanya.
Tingginya konsumsi listrik di wilayah Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi tidak lepas dari kebutuhan bisnis dan industri yang tengah berkembang pesat di dua kawasan itu.
"Konsumsi listrik yang cukup besar saat ini oleh PT Garuda Steel, properti Super Block Apartemen, dan lainnya," katanya.
Pihaknya juga tengah berupaya membangun instalasi pembangkit berkapasitas 2x500 MW di Kecamatan Tambun, Kebupaten Bekasi yang progresnya sudah mencapai tahap 30 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018