Bogor (Antaranews Megapolitan) - Himpunan Mahasiswa Akuakultur (Himakua) Institut Pertanian Bogor (IPB) mengadakan pelatihan softskill dengan tema “Public Speaking & Leadership Training” di Kampus IPB Dramaga (18/3).
Kegiatan yang dihadiri oleh 60 mahasiswa akuakultur angkatan 52 dan 53 ini, bertujuan untuk melatih softskill anggota Himakua agar dapat menguasai dan lebih berani melakukan Public Speaking dan meningkatkan jiwa kepemimpinan, serta kritis terhadap isu-isu saat ini.
Salah satu fokus dari acara ini adalah diskusi grup dengan pembicara Fathur Pradana, mahasiswa Budidaya Perairan yang menyoroti isu-isu saat ini.
“Di sini akan membahas isu-isu akuakultur terbaru yaitu Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan (Permen) KP No. 32 dan Permen KP No. 56 dengan pemateri dari Fathur Pradana yang juga akan menyampaikan materi Public Speaking dan pelatihan kepemimpinan dalam Focus Group Discussion (FGD),” ujar Muhammad Syaifudin selaku Ketua Pelaksana.
Sementara itu, Ketua Himakua Harits Kanzul Fikri mengatakan dari kegiatan ini harapannya mahasiswa akuakultur mengerti tentang cara berbicara di depan umum dengan baik dan cara memanajemen kualitas sumber daya manusia. Karena ilmu inilah yang nantinya akan sangat mempengaruhi kualitas kepemimpinan seseorang.
Pelatihan ini, dibagi ke dalam dua sesi, sesi pertama yaitu penyampaian materi public speaking & leadership training oleh Fathur Pradana, dan untuk sesi dua yaitu FGD.
“Sebenarnya yang perlu diperhatikan oleh public speaker adalah bagaimana cara dia menguasai audien. Dan di sini, yang dilihat oleh audien yaitu 70% body language kita, 23% intonasi dalam berbicara, dan yang 7% yang terakhir yaitu mengenai materi yang kita sampaikan,” kata Fathur Pradana, mahasiswa IPB yang pernah mewakili Indonesia dalam beberapa kegiatan ke Taiwan, Bangladesh, Filipina, Singapura, dan Malaysia ini.
Fathur menambahkan bahwa menjadi pemimpin itu harus mempunyai lima dasar yaitu tanggung jawab, visi, inovasi, pemikiran yang luas, motivasi dan komunikasi yang bagus. (ath/Zul)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
Kegiatan yang dihadiri oleh 60 mahasiswa akuakultur angkatan 52 dan 53 ini, bertujuan untuk melatih softskill anggota Himakua agar dapat menguasai dan lebih berani melakukan Public Speaking dan meningkatkan jiwa kepemimpinan, serta kritis terhadap isu-isu saat ini.
Salah satu fokus dari acara ini adalah diskusi grup dengan pembicara Fathur Pradana, mahasiswa Budidaya Perairan yang menyoroti isu-isu saat ini.
“Di sini akan membahas isu-isu akuakultur terbaru yaitu Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan (Permen) KP No. 32 dan Permen KP No. 56 dengan pemateri dari Fathur Pradana yang juga akan menyampaikan materi Public Speaking dan pelatihan kepemimpinan dalam Focus Group Discussion (FGD),” ujar Muhammad Syaifudin selaku Ketua Pelaksana.
Sementara itu, Ketua Himakua Harits Kanzul Fikri mengatakan dari kegiatan ini harapannya mahasiswa akuakultur mengerti tentang cara berbicara di depan umum dengan baik dan cara memanajemen kualitas sumber daya manusia. Karena ilmu inilah yang nantinya akan sangat mempengaruhi kualitas kepemimpinan seseorang.
Pelatihan ini, dibagi ke dalam dua sesi, sesi pertama yaitu penyampaian materi public speaking & leadership training oleh Fathur Pradana, dan untuk sesi dua yaitu FGD.
“Sebenarnya yang perlu diperhatikan oleh public speaker adalah bagaimana cara dia menguasai audien. Dan di sini, yang dilihat oleh audien yaitu 70% body language kita, 23% intonasi dalam berbicara, dan yang 7% yang terakhir yaitu mengenai materi yang kita sampaikan,” kata Fathur Pradana, mahasiswa IPB yang pernah mewakili Indonesia dalam beberapa kegiatan ke Taiwan, Bangladesh, Filipina, Singapura, dan Malaysia ini.
Fathur menambahkan bahwa menjadi pemimpin itu harus mempunyai lima dasar yaitu tanggung jawab, visi, inovasi, pemikiran yang luas, motivasi dan komunikasi yang bagus. (ath/Zul)
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018