Karawang (Antaranews Megapolitan) - Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana meminta aparat kepolisian mengusut tuntas kasus penganiayaan terhadap Calista, bayi berusia satu tahun enam bulan yang kini mengalami koma di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang.

"Ini (kasus penganiayaan terhadap Calista) sudah keterlaluan dan mengusik nilai kemanusiaan kita," katanya, di Karawang, Kamis.

Ia mengaku sudah berkomunikasi secara langsung dengan Kapolres setempat AKBP Hendy F Kurniawan agar bisa mencari pelakunya dan mengusut tuntas kasus tersebut.

Menurut dia, setelah melihat luka yang dialami Calista, bupati meyakini pelaku melakukan perbuatannya dengan penuh kebencian.

"Sebagai bupati dan juga seorang ibu, saya tidak bisa menerima kejadian ini. Kasusnya harus diusut tuntas," katanya.

Case Manager RSUD Karawang dr Nia Kaniasari mengatakan, selama 12 hari terbaring koma di RSUD, hingga saat ini kondisi Calista belum mengalami perkembangan.

Itu terjadi karena kondisi koma dan kejang-kejang. Ditambah lagi ada benturan pada kepala Calista yang mengakibatkan ada kerusakan pada otak.

Saat pemeriksaan di wajah Calista ada luka, tepatnya di kelopak mata kanan dan kiri atas bawah. Ini salah satu penyebab kesadaran Calista menurun karena berkaitan dengan otak pasien.

Calista juga diduga mengalami infeksi atau peradangan pada otak. Sebab dari pertama sampai di RSUD, Calista sempat berhenti bernafas, sehingga petugas medis memasang alat bantu nafas.

Sementara itu, aparat kepolisian dari Polres Karawang kini masih menyelidiki dugaan penganiayaan terhadap bayi berusia satu tahun enam bulan itu.

Ia mengatakan, meski dalam penanganan kasus itu tidak ada laporan, tapi polisi merespon kasus tersebut.

Hingga kini pihaknya telah memeriksa sejumlah orang dekat dengan bayi Calista, termasuk memeriksa ibu kandung Calista, Sinta beserta pacar Sinta, Dirja.

Pewarta: M.Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018