Dalam Menuju Upaya Kesehatan Masyarakat Menuju Bogor Kota Sehat
 
Bogor (Antaranews Megapolitan) - Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setingggi-tingginya.

Derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari berbagai indikator yaitu indikator angka harapan hidup, angka kematian  dan status gizi masyarakat.
Pembangunan manusia adalah sebuah proses pembangunan yang bertujuan agar manusia mempunyai kemampuan di berbagai bidang, khususnya dalam bidang kesehatan, pendidikan dan pendapatan.  

Keberhasilan pembangunan manusia dapat diukur melalui tiga hal yaitu umur panjang dan sehat, berpengetahuan dan memiliki kehidupan yang layak. Umur panjang dan sehat  direpresentasikan dengan indikator angka harapan hidup ; pendidikan direpresentasikan dengan indikator angka melek huruf; serta kehidupan yang layak direpresentasikan dengan indikator kemampuan daya beli.

Semua indikator yang merepresentasikan ketiga indikator pembangunan manusia  terangkum dalam suatu nilai  tunggal yaitu Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index). Dinas Kesehatan merupakan salah satu SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) yang mengupayakan indikator umur panjang dan sehat masyarakat Kota Bogor melalui berbagai upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif melalui Visi “Masyarakat Kota Bogor Sehat, Nyaman, Mandiri dan Berkeadilan”.

Tercapainya Visi tersebut bukan semata-mata hasil kerja Dinas Kesehatan akan tetapi merupakan hasil kerja seluruh sektor yang didukung oleh  peran serta seluruh masyarakat.Adapun masyarakat Kota Bogor sesuai Visi tersebut di atas yang ingin dicapai adalah masyarakat yang ditandai penduduknya hidup dalam lingkungan yang sehat dengan perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

Lingkungan sehat yang diharapkan adalah yang kondusif bagi terwujudnya keadaan sehat yaitu lingkungan yang bebas polusi, tersedianya air bersih, sanitasi lingkungan yang memadai, perumahan dan pemukiman yang sehat, serta perencanaan kawasan yang berwawasan kesehatan.

Perilaku sehat yang diharapkan adalah yang bersifat proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah risiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit, serta berpartisipasi aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat. Kemampuan masyarakat yang diharapkan adalah yang mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu tanpa adanya hambatan, baik yang bersifat ekonomi maupun non ekonomi.

Pelayanan kesehatan yang bermutu yang dimaksudkan disini adalah pelayanan kesehatan yang memuaskan pemakai jasa pelayanan serta yang diselenggarakan sesuai dengan standar dan etika profesi. Diharapkan dengan terwujudnya lingkungan dan perilaku hidup sehat serta meningkatnya kemampuan masyarakat maka derajat kesehatan perorangan, keluarga, dan masyarakat dapat ditingkatkan secara optimal.

Selanjutnya untuk dapat mewujudkan Visi tersebut, ditetapkan 4 Misi Pembangunan Kesehatan Kota Bogor sebagai berikut :

1. Menyediakan sarana dan pelayanan kesehatan yang paripurna merata, bermutu, terjangkau dan nyaman.
2. Menggerakkan peran serta masyarakat dalam meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan lingkungan serta jaminan kesehatan
3. Memenuhi ketersediaan dan pemerataan tenaga kesehatan yang profesional dan amanah.
4. Menyelenggarakan tata kelola sumberdaya kesehatan yang adil, transparan dan akuntabel
    
Untuk mewujudkan tercapainya Visi dan Misi Dinas Kesehatan Kota Bogor tersebut di atas, telah disusun target kinerja, program dan indikator kinerja program yang dituangkan kedalam 17 program salah satunya adalah yaitu Program Upaya Kesehatan Masyarakat.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan layanan kesehatan kepada masyarakat terutama layanan kesehatan khusus  seperti kesehatan mata, kesehatan jiwa, kesehatan olah raga, kesehatan jemaah haji, dan kesehatan tradisional sehingga masyarakat Kota Bogor yang sehat dapat terwujud.

Berikut ini adalah beberapa kegiatan dan hasil kegiatan yang dilaksanakan selama tahun 2017 dalam upaya kesehatan masyarakat Kota Bogor terutama layanan kesehatan khusus yaitu sebagai berikut :

A. Kesehatan Indra Penglihatan dan Indra Pendengaran, beberapa kegiatan yang sudah dilaksanakan diantaranya adalah :

1. Pemberian Kacamata gratis bagi anak sekolah dasar/MI yang bertujuan untuk memberikan bantuan kacamata gratis bagi anak sekolah dari keluarga miskin di Kota Bogor. Diberikan kepada 450 orang yang mengalami gangguan visus atau tajam penglihatan, sehingga diharapkan gangguan penglihatan anak tersebut dapat dikoreksi.

2. Sosialisasi Program Indera Pendengaran bagi siswa SMA/SMK, bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai kesehatan indera  bagi anak sekolah, khususnya siswa SMA/SMK, Kegiatan ini diikuti oleh 100 orang siswa dari SMA dan SMK se Kota Bogor.

3. Pemberian Kacamata bagi Lansia, bertujuan untuk memberikan bantuan kacamata gratis bagi para lansia yang merupakan kader kesahatan Kota Bogor yang mengalami gangguan visus atau tajam penglihatan.

B. Kesehatan jiwa
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan layanan kesehatan yang memfokuskan pada masalah kejiwaan, agar pasien dengan gangguan jiwa dapat terdeteksi dan tertangani. Adapun kegiatan yang telah dilaksanakan diantaranya :

1. Pembinaan ACT (Asertive Community Treatment) di Puskesmas bertujuan untuk memberikan pelayanan yang komprehensif dan fleksibel, dukungan dan layanan rehabilitasi untuk individu dengan gangguan jiwa berat, dimana layanan diberikan di lingkungan natural pasien, bukan dalam setting Rumah Sakit kepada 12 puskesmas agar pasien mendapatkan pelayanan kesehatan jiwa di tempat pasien tinggal.

2. Pelatihan Kader dalam Rangka Deteksi Dini Kesehatan Jiwa, bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan 100 orang kader agar mampu menjalankan proses pemberdayaan kepada pasien maupun keluarga penderita gangguan jiwa guna mendukung peran tenaga medis dalam menanggulangi masalah kesehatan jiwa yang ada di masyarakat.

3. Sosialisasi Program Kesehatan Jiwa Bagi Siswa Menengah, bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan kesadaran tentang kesehatan jiwa kepada 100 orang siswa dari wilayah Kota Bogor dalam mendukung program kesehatan jiwa.

C. Upaya Kesehatan Kerja

1. Review Walk Through Survey pada Kelompok Kerja Informal bertujuan untuk mengidentifikasi sumber bahaya di tempat kerja, menemukan lokasi bahaya potensial, mengidentifikasi kebijakan manajemen terhadap upaya kesehatan kerja dan keselamatan kerja, mengidentifikasi potensi hazard yang perlu dilakukan kajian/ survey lebih dalam, seperti IPAL, kantin, dan sebagainya. Survey ini telah dilakukan kepada 40 pekerja informal di Kota Bogor seperti bengkel sandal dan sepatu, serta pabrik tempe.

2. Sosialisasi Kesehatan Kerja pada Pekerja Informal
Kegiatan ini dilakukan kepada 50 pekerja informal di Kota Bogor dengan tujuan untuk mendapatkan pengetahuan tentang kesehatan dan keselamatan kerja dalam mengidentifikasi sumber bahaya di tempat kerja, menemukan lokasi bahaya potensial, mengidentifikasi kebijakan manajemen terhadap upaya kesehatan kerja dan keselamatan kerja, mengidentifikasi potensi hazard yang perlu dilakukan kajian / survey lebih dalam, seperti IPAL, kantin,dan sebagainya.

D. Pelayanan kesehatan Haji
Penyelenggaraan kesehatan haji meliputi Pemeriksaan kesehatan, bimbingan dan penyuluhan kesehatan haji, pelayanan kesehatan, imunisasi, surveilans, Sistem Kewaspadaan Dini dan respon Kejadian Luar Biasa (KLB), Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan musibah massal, Kesehatan lingkungan dan manajemen penyelenggaraan kesehatan haji.

Tujuan  penyelenggaraan kesehatan haji yaitu meningkatkan kondisi kesehatan jemaah haji sebelum keberangkatan, menjaga agar jemaah haji dalam kondisi sehat selama menunaikan ibadah sampai tiba kembali ke tanah air, dan mencegah terjadinya transmisi penyakit menular yang mungkin terbawa keluar /masuk oleh jemaah haji.

Pada pelayanan kesehatan haji dilakukan juga test kebugaran jasmani bagi jemaah haji Kota Bogordengan tujuan agar mengetahui tingkat kebugaran Jemaah Haji Kota Bogor sehingga para Jemaah dapat menyesuaikan dan melatih aktifitas fisik sesuai dengan tingkat kebugaran jasmani masing-masing Jemaah.

Jemaah Haji Kota Bogor tahun 2017 yang diperiksa kebugaran sebanyak 832 orang, dengan hasil sebagai berikut:
 
No Puskesmas Jml Cjh Jumlah yang diukur
Kebugarannya
Kategori      
        Baik Cukup Kurang Gagal
1. Tanah Sareal 225 189 5 132 50 2
2. Bogor Timur 95 79 2 53 18 6
3. Bogor Selatan 109 103 0 43 47 13
4. Semplak 235 192 11 126 52 3
5. Bogor Tengah 100 58 11 32 14 1
6. Tegal Gundil 220 211 31 131 41 8
  Jumlah 984 832 60 517 222 33

E. Perawatan Kesehatan Masyarakat
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemandirian masyarakat (rawan kesehatan) dalam mengatasi masalah kesehatannya, sehingga dengan upaya tersebut diharapkan dapat tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal dengan mengupayakan upaya-upaya preventif dan promotif tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif.

Pelayanan Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) dilakukan dalam bentuk pelayanan di dalam dan luar gedung dengan sasaran pelayanan adalah pelayanan terhadap Individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dengan selalu memprioritaskan sasaran rawan terhadap masalah kesehatan (Rentan Resiko Tinggi).

Kegiatan perkemas di ruang lingkup Puskesmas secara garis besar adalah Asuhan keperawatan pasien kontak Puskesmas diantaranya, Pengkajian keperawatan (Penemuan kasus atau masalah kesehatan baru), Pendidikan kesehatan kepada individu atau keluarga, Tindakan keperawatan langsung (Direct Care), Konseling Keperawatan ( Nursing Center), Pengobatan (Sesuai Kewenangan), Penanggulangan kasus gawat darurat (Sesuai Kewenangan), Penanggulangan Infeksi rujukan dan Dokumentasi Pelayanan Keperawatan.
               
Cakupan Perawatan Kesehatan Masyarakat Kota Bogor:
 
No Variabel Tahun    
    2015 2016 2017
1. Keluarga Rawan 151.345 151.468 151.720
2. Keluarga Rawan Tercacat 74.232 74.367 74.421
3. Keluarga Rawan yang Dibina 65.241 65.362 66.662
4. Keluarga Rawan yang selesai di Bina 59.231 59.345 60.645
5. Keluarga Rawan yang perlu tindak  lanjut Perawatan 6312 6561 6652

F.    Kegiatan Kesehatan Gigi dan Mulut

1. Penyediaan Sarana Prasaran Layanan Kesehatan Gigi
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pembangunan kesehatan di Kota Bogor khususnya pelayanan kesehatan Gigi dan Mulut  melalui peningkatan kualitas dan kuantitas sarana prasarana pelayanan kesehatan di Puskesmas, dan tersedianya sarana penunjang pelayanan kesehatan kedokteran gigi di puskesmas sesuai standar, sehingga kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat meningkat.

2. Program Kesehatan Gigi

a. Pengembangan UKGM (Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat) Inovatif di wilayah Kota Bogor.
 
Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD) merupakan upaya Puskesmas dalam menjangkau pelayanan kesehatan gigi di masyarakat kelurahan melalui Posyandu dikota Bogor. Kegiatannya berupa penyuluhan kesehatan gigi bagi ibu hamil dan ibu balita yang datang ke posyandu, pemeriksaan gigi secara visual oleh kader yang telah terlatih, dan rujukan bagi yang membutuhkan pengobatan gigi lanjutan. Jumlah posyandu yang telah melakukan kegiatan UKGMD pada tahun 2017 sebanyak 844 posyandu yakni sebesar 88%.

b. Pelatihan Pendidikan Kesehatan Gigi dan Mulut Bagi Guru PAUD di Wilayah Kota Bogor Tahun 2017
    
Kegiatan ini bertujuan untuk pelayanan kesehatan gigi dan mulut pemberdayaan guru PAUD di wilayah kerja puskesmas Kota Bogor dengan sasaran 45 orang guru PAUD di wilayah Dinas Kesehatan Kota Bogor.

Berikut adalah jumlah kunjungan gigi di puskesmas :
 
No Kunjungan Gigi Puskesmas Tahun    
    2015 2016 2017
1. Rawat Jalan Gigi Umum 136.998 138.785 139.521
2. Anak SD/MI 22.048 22.162 22.371
3. Bumil 4.084 4.128 4.167
4. PraSekolah 56.832 54.269 55.348
  JUMLAH 219.962 219.344 221.407


Upaya Kesehatan Gigi  Sekolah (UKGS) merupakan salah satu kegiatan yang dilaksanakan Puskesmas untuk memberikan pelayanan kesehatan gigi di lingkup Sekolah Dasar. Kegiatan yang dilaksanakan berupa penyuluhan  kesehatan gigi dan sikat gigi massal, serta dilakukan  screening pemeriksaan gigi khususnya bagi siswa SD kls 1, kls 3, dan kls 5.

Bagi siswa yang membutuhkan perawatan gigi diberi surat rujukan ke Puskesmas guna memperoleh pengobatan gigi selanjutnya. Dari jumlah 221.407 siswa yang diperiksa sebanyak 69.236 siswa atau 31,3% memerlukan perawatan gigi yang pada umumnya dengan diagnose persistensi (gigi susu yang terlambat dicabut) dan karies.

Cakupan UKGS Puskesmas:
 
No Kegiatan 2015 2016 2017
1. Murid SD yg diperiksa 48.156 63.896 64.574
2. Murid SD yg perlu Perawatan 28.383 29.819 29.932
3. Murid SD yg mendapat Perawatan 13.238 15.391 15.673
4. Sikat Gigi Masal 4058 4126 4213

G. Kegiatan Kesiapsiagaan Bencana dan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K)
Kegiatan ini bertujuan untuk membrikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat umum dan khusus saat terjadi bencana dan keadaaan darurat lainnya serta melakukan kesiapsiagaan. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan diantaranya sebagai berikut :

1. Pembentukkan tim khusus yang terdiri dari petugas pelayanan kesehatan dari jajaran Dinas Kesehatan Kota Bogor, yaitu Dokter, Perawat dan Ambulance beserta pengemudi  Ambulance. Dalam penanggulangan dan kesiapsiagaan bencana Tim berkoordinasi dengan lintas program dan Puskesmas yang wilayahnya terkena dampak bencana serta koordinasi lintas sektor terkait antara lain Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Kecamatan, Kelurahan dan PMI. Beberapa kejadian bencana di Kota Bogor :

a. Penanganan banjir di cibuluh, kedung halang, Sukaresmi, Kayumanis. Penanganan tanah longsor di Semplak, Mulyaharja. Penanganan angin puting beliung di Bogor Selatan.
 
b. Pelayanan kegawatdaruratan di penghujung tahun 2017 adalah pelayanan Pos Kesehatan di daerah bencana kebakaran dikelurahan Empang wilayah kerja Puskesmas Gang Aut dengan membuka posko Kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan semala 7 hari dan 24 jam untuk para pengungsi.

2. Pertemuan TRC (Tim Reaksi Cepat)
Pertemuan Tim Reaksi Cepat (TRC) Bencana, dengan sasaran seluruh Puskesmas di kota Bogor. dan perwakilan unsur terkait dalam pelaksanaan Penanggulangan Bencana dengan total peserta sebanyak 55 orang. Tujuannya antara lain meningkatkan pengetahuan penganggulangan bencana, meningkatkan peningkatan earlywarning berbasis masyarakat, alur rujukan dan koordinasi saat penanganan bencana, melakukan mitigasi dan RHA serta membentuk TIM TRC di masing-masing Puskesmas di Kota Bogor.

H. Program Indonesia Sehat dengan pendekatan Keluarga (mulai pertengahan 2017)
Program Indonesia Sehat melalui Pendekatan Keluarga merupakan program nasional yang harus dilaksanakan dalam mendukung pencapaian standar pelayanan minimal. Terdapat 12 indikator utama untuk penanda status kesehatan sebuah keluarga. Kedua belas indikator utama tersebut adalah sebagai berikut :

a. Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB).
b. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan.
c. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap.
d. Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif.
e. Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan.
f. Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar.
g. Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratu.r
h. Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan.
i. Anggota keluarga tidak ada yang merokok.
j. Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
k. Keluarga mempunyai akses sarana air bersih.
l. Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat.

Ada empat puskesmas di Kota Bogor yang sudah melaksanakan PIS PK sampai dengan tahun 2017 Tahun 2017 , yaitu :

1. Puskesmas Bogor Selatan.
2. Puskesmas Bogor Timur.
3. Puskesmas Pasir Mulya.
4. Puskesmas Tanah Sareal.


Dr. Rubaeah,MKM, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor.
Seksi Informasi Kesehatan dan Humas Dinas Kesehatan Kota Bogor.

Sumber : LKPJ Dinas Kesehatan Kota Bogor Tahun 2017.

Pewarta: Humas Dinkes Kota Bogor

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018