Depok, 6/12 (ANTARA) - Pemerintah Kota Depok, Jawa Barat memberangkatkan 10 kepala keluarga untuk bertransmigrasi ke Kabupaten Kayong Utara Kalimantan Barat.

"10 kepala keluarga merupakan yang telah lolos seleksi. Kami juga beri pelatihan agar mereka bisa buka usaha," kata Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail di Depok, Kamis.

Kesepuluh KK Kota Depok, nantinya akan menetap di Desa Sei Mata-Mata Kecamatan Simpang Hilir selama 18 bulan. Selama disana, para peserta akan mendapat jaminan hidup, seperti lahan seluas 2 hektar, satu unit rumah tipe 36, bantuan benih tanaman, pelatihan, bantuan modal usaha/uang saku, pakaian kerja untuk keluarga.

Ia mengatakan program transmigrasi bagi warga Depok ini tentunya untuk mencari penghidupan yang lebih baik bagi masa depan mereka.

Kalau umur sudah agak lebih dan dia ingin mencari penghidupan yang lebih baik untuk keluarganya, kami berikan kesempatan untuk ikut program transmigrasi.

Program transmigrasi merupakan kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Kayong Utara Provinsi Kalimantan Barat dengan Pemerintah Kota Depok, yang bertujuan untuk penataan persebaran penduduk yang serasi dan seimbang dengan daya dukung alam dan daya tampung lingkungan.

"Program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan transmigran dan masyarakat sekitar, peningkatan dan pemerataan pembangunan daerah, serta memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa," ujarnya.

Ia menjelaskan Kota Depok merupakan salah satu dari 5 Kota di Provinsi Jawa Barat yang mengirimkan peserta pada program ini. Provinsi Jawa Barat mengirimkan 50 peserta yang berasal dari berbagai Kota/Kabupaten dengan masing-masing 10 Kepala Keluarga/KK, yaitu Cirebon, Sukabumi, Bandung Barat, dan Bandung Utara.

Dikatakannya selain Provinsi Jawa Barat, juga ada 50 KK dari Jawa Tengah, dan 100 KK dari lokasi setempat. Program ini merupakan proses kombinasi dari 200 KK untuk bersama-sama mengembangkan Kabupaten Kayong Utara.

Wali kota berharap, dengan program ini, para transmigran bisa terus menggali potensinya untuk kesejahteraan transmigran dan masyarakat sekitar, mengingat mereka juga telah memiliki berbagai keterampilan, seperti bertani, berkebun, bengkel, listrik, konstruksi bangunan, tukang, supir, dan masih banyak lagi.

Dikatakan dia, program ini bukan hanya sekadar menyiapkan lahan untuk menampung transmigran dan memindahkan penduduk dari daerah asal ke tempat yang baru. Tetapi sebagai solusi untuk pertumbuhan perekonomian, penanganan kemiskinan dan pengangguran, serta pembangunan berkelanjutan.

"Program ini bukanlah program peminggiran orang-orang yang bertransmigrasi, tetapi pensuksesan orang-orang baru," ujarnya.


Feru L

Pewarta:

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012