Bogor (Antara Megapolitan) - Permasalahan-permasalahan yang terjadi di Indonesia mendorong mahasiswa untuk berfikir lebih kreatif dalam mencari solusi yang tepat. Dua di antara masalah tersebut adalah menurunnya kesadaran warga negara Indonesia akan pentingnya menjaga lingkungan dan melestarikan budaya lokal.

Berawal dari rasa pedulinya terhadap Indonesia, mahasiswa Departemen Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Institut Pertanian Bogor (IPB), Muhammad Murtadha Ramadhan bersama tim menciptakan aplikasi edukatif yang dapat dijadikan media pembelajaran lingkungan dan budaya.

Mahasiswa yang biasa disapa Ado ini memiliki segudang prestasi yang luar biasa selama masa kuliahnya di IPB. Ide-ide kreatif yang dihasilkan telah banyak membawanya pada ajang kejuaran nasional maupun internasional.

Salah satu prototipe yang Ado buat adalah aplikasi edukatif tentang pembelajaran lingkungan untuk anak-anak yang bernama Fun Walking Enviropedia.

Aplikasi ini menggunakan Technology Augmented Reality yang terinspirasi dari games Pokemon Go.

Prototipe aplikasi ini menggunakan kartu dua dimensi yang di-scan melalui perangkat android.

Selanjutnya, gambar yang ada di kartu akan muncul di layar handphone dalam bentuk tiga dimensi.

“Saya mencoba untuk membangkitkan kepekaan lingkungan di anak-anak dengan cara yang menarik. Anak-anak tidak hanya belajar di kelas tapi juga bisa belajar di luar,” ujar Ado.

Konsep aplikasi ini pernah mengantarkan Ado menjadi Mahasiswa Berprestasi Utama IPB 2017, Mahasiswa Berprestasi Nasional peringkat ke-6 pada 2017 ini, dan Konferensi International Student Summit oleh Tokyo University of Agriculture di Taiwan pada September lalu.

Belum lama ini, Ado dan tim meraih penghargaan Best Persentation dalam lomba Bisnis Model Canvas Competition yang diadakan oleh Sekolah Bisnis IPB pada 22 Oktober 2017.

Membawa konsep prototipe yang baru, Ado masuk ke dalam 10 finalis yang lolos ke babak final bersama mahasiswa lain dari Universitas Brawijaya, Universitas Sumbawa, Universitas Sumatra Utara, dan lain-lain.
 
Prototipe aplikasi yang diberi nama “Jembatan Budaya” merupakan aplikasi yang unik untuk belajar tentang budaya lokal di Indonesia. Aplikasi ini menghubungkan antara para pelaku budaya di Indonesia dengan masyarakat ataupun para turis asing yang ingin belajar budaya secara praktikal melalui kelas singkat belajar budaya.

“Prototipe ini belum pernah ada sebelumnya. Di sini kita berusaha untuk memberikan ide baru untuk melestarikan kearifan budaya lokal di Indonesia,” ujar Ado.

Pengalaman pertama Ado dan tim dalam meraih penghargaan ini memicu Ado untuk mengikuti perlombaan bisnis selanjutnya pada akhir tahun ini.

Ado memiliki keinginan untuk mengembangkan prototipe-prototipe ini menjadi aplikasi yang dapat dimanfaatkan orang banyak, hanya saja masih terdapat hambatan dalam mewujudkan hal tersebut, diantaranya adalah masalah dana. Namun bagi Ado, langkahnya untuk terus menciptakan sebuah inovasi baru tidak akan berhenti begitu saja. (UAM/NM)

Pewarta: Oleh: Humas IPB/Muhammad Murtadha Ramadhan dan Tim

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017