Bekasi (Antara Megapolitan) - PT Perusahaan Listrik Negara Area Pelayanan Bekasi, Jawa Barat, memiliki cadangan daya sekitar 400 mega watt pada 2017 yang diklaim sanggup memasok kebutuhan listrik hingga 400 kecamatan.

"Cadangan listrik kita terkoneksi dengan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Muara Tawar di Kabupaten Bekasi, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Cirata Bandung dan PLTA Jatiluhur Purwakarta," kata Manager PT PLN (Persero) Area Bekasi, Reny Wahyu Setiawan di Bekasi, Selasa.

Menurut dia, kebutuhan listrik rata-rata per kecamatan mencapai 1 mega watt, sehingga bila dikalkulasikan dengan daya yang dicadangkan saat ini setara untuk memenuhi kebutuhan 400 kecamatan.

Sementara area layanan PLN Bekasi saat ini mencakup 12 kecamatan di Kota Bekasi dan 26 kecamatan di Kabupaten Bekasi.

Ia mengatakan, beban puncak kebutuhan listrik di Kota dan Kabupaten Bekasi mencapai 1.200 mega watt per hari yang digunakan untuk kalangan rumah tangga hingga kawasan industri di wilayah setempat yang mencapai 1.543.000 sambungan.

Menurut Reny, cadangan daya itu diharapkan bisa mendorong program percepatan pemasangan listrik baru untuk pertumbuhan ekonomi.

Ia mencatat, jumlah sambungan baru di wilayah setempat sampai akhir Oktober 2017 mencapai 83.000 sambungan dari target 112.000 sambungan.

PLN Bekasi juga mempromosikan potongan harga sebesar 28 persen untuk merangsang penambahan sambungan baru.

"Dengan adanya potongan harga ini, masyarakat yang ingin memasang listrik baru hanya membayar 72 persen dari biaya yang berlaku," katanya.

Promosi potongan harga sebesar 72 persen, kata Reny, merupakan bagian dari agenda peringatan Hari Listrik Nasional ke-72 pada 2017.

Menurut dia, biaya pemasangan instalasi listrik mengacu pada Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Permen ESDM) Nomor 27 tahun 2017, tentang Tingkat Mutu Pelayanan dan Biaya yang Terkait dengan Penyaluran Tenaga Listrik oleh PLN.

"Saya imbau masyarakat untuk tidak memanfaatkan jasa calo dalam proses pemasangan listrik baru ini.Ada dua risiko bila masyarakat menggunakan jasa calo, pertama harga yang ditawarkan lebih mahal dari tarif normal dan kedua belum tentu daya listrik yang dipasang resmi," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017