Bogor, (Antara Megapolitan) - Survei dan pemetaan laut merupakan hal yang perlu dilakukan untuk mengetahui kondisi perairan yang dinamis. Salah satu metode untuk melakukan survei dan pemetaan laut adalah menggunakan Teknologi Akustik Kelautan.

Teknologi Akustik memanfaatkan perambatan gelombang suara untuk melakukan deteksi, kuantifikasi, dan pemetaan objek bawah air seperti ikan, zooplankton, terumbu karang, dasar perairan, benda arkeologi, dan kapal selam.  

Pengetahuan akan ilmu dan teknologi akustik kelautan di Indonesia masih minim. Untuk itu Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan (ITK) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Institut Pertanian Bogor (IPB) dan SEAMEO BIOTROP mengadakan 1st Workshop on Acoustic Technology for Ocean Exploration and Conservation.  

Sebagai koordinator dan narasumber training adalah Prof. Henry M. Manik, Ph.D yang juga merupakan Guru Besar bidang Akustik dan Instrumentasi Kelautan, dan saat ini sebagai Kepala Laboratorium Komputasi Akustik Kelautan dan Sistem Sonar Departemen ITK FPIK IPB.  

Pembukaan training dilakukan oleh Dr. Jessus C. Fernandez selaku Deputy Director bidang Program SEAMEO BIOTROP. Animo peserta yang mendaftar sangat tinggi, dengan peserta yang mendaftar training sejumlah 225 orang, setelah diseleksi yang lolos untuk mengikuti training menjadi 30 orang.  

Peserta yang lulus seleksi berasal dari  berbagai instansi antara lain Kementerian Kelautan dan Perikanan, Pusat Penelitian Laut Dalam LIPI Ambon, Pusat Penelitian Oseanologi LIPI, Universitas Bengkulu, Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH).

Selanjutnya Universitas Sriwijaya, Yayasan Terangi, Universitas Sulawesi Barat, PT. Freeport Indonesia, Universitas Cenderawasih, Universitas Indonesia, dan Program Management Information and Technology (MIT) Biotrop. 

Training berlangsung mulai tanggal 21-25 Agustus 2017 yang berlangsung di SEAMEO BIOTROP untuk mengikuti sesi teori,  pengolahan, dan analisis data. Selanjutnya di perairan Pulau Tidung Kepulauan Seribu untuk pengambilan data di laut. 

Data yang diperoleh dari laut  kemudian diolah untuk mendapatkan nilai target strength dan stok ikan, deteksi zooplankton, deteksi terumbu karang, pemetaan habitat bentik dan dasar laut. 

Pada Training Akustik Kelautan, peserta diminta untuk mengikuti pre test, post test, Action Plan untuk rencana kolaborasi riset antar berbagai instansi. Penutupan training dilakukan oleh Direktur SEAMEO BIOTROP Dr. Irdika Mansur. 

Ia menjelaskan visi dan misi SEAMEO BIOTROP serta memaparkan program-program yang telah berhasil dilakukan oleh institusi yang dipimpinnya dan berpesan kepada seluruh peserta training untuk tetap mengedepankan networking dalam melakukan riset. 

Pewarta: Humas IPB

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017