Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin mengatakan provinsi ini memiliki jumlah daftar pemilih tetap (DPT) terbesar di Indonesia, yakni 35.925.960 pemilih yang tersebar di 27 Kabupaten/Kota, sehingga memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga harmonisasi Pilkada 2024.
Karena, kata Bey, pemilihan kepala daerah merupakan bagian dari pesta demokrasi yang harus menjadi ajang untuk menyalurkan aspirasi dengan penuh kedamaian.
"Bagi Jawa Barat, yang memiliki keberagaman luar biasa, kita memiliki tugas besar untuk menjadi teladan dalam hal toleransi, saling menghormati, dan menjaga keutuhan bangsa," kata Bey selepas doa lintas agama di Gedung Pakuan Bandung, Senin.
Doa lintas agama yang diselenggarakan Pemprov Jabar dengan melibatkan berbagai elemen, termasuk Kepala Bawaslu, KPU, TNI, Polri, serta perwakilan masyarakat dan tokoh agama ini, diselenggarakan untuk mendukung terciptanya suasana aman dan kondusif menjelang pelaksanaan Pilkada setelah dilakukannya berbagai persiapan.
Baca juga: Pj Gubernur Jabar sebut mitigasi sudah dijalankan KPU dan Bawaslu untuk Pilkada 2024
Kegiatan ini, menurut Bey, merupakan bentuk nyata kebersamaan dan kerukunan masyarakat Jawa Barat yang perlu dijaga, mengingat perbedaan pilihan politik, sering kali menjadi potensi konflik yang dapat merusak harmoni sosial.
"Doa lintas agama yang kita panjatkan ini adalah simbol bahwa perbedaan agama, keyakinan, dan budaya tidak menjadi penghalang bagi kita untuk bersatu. Keberagaman justru memperkaya kita sebagai satu bangsa, satu Indonesia. Saya harap dengan ini masyarakat Jabar dapat mengirimkan pesan damai dan semangat kepada seluruh elemen bangsa," ujar Bey.
Lebih lanjut Bey juga menyampaikan bahwa ada harapan agar acara ini dapat berfungsi sebagai "cooling system" yang efektif untuk meredam polarisasi politik, serta memperkuat sinergi antara pemerintah, penyelenggara pemilu, pemuka agama, tokoh masyarakat, dan seluruh warga Jawa Barat.
Baca juga: Kiai dan pengasuh pesantren di Jabar prihatinkan marak isu SARA pada pilkada
Selain itu, diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam memastikan bahwa proses demokrasi di Jawa Barat tetap berjalan dengan lancar dan damai, mengingat pentingnya menjaga keharmonisan di tengah keberagaman yang ada.
"Terima kasih kepada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Barat yang telah memprakarsai acara ini. Mari kita jaga momentum ini untuk memastikan Pilkada Serentak 2024 berjalan dengan damai, aman, dan penuh keharmonisan," tuturnya.
Karena, kata Bey, pemilihan kepala daerah merupakan bagian dari pesta demokrasi yang harus menjadi ajang untuk menyalurkan aspirasi dengan penuh kedamaian.
"Bagi Jawa Barat, yang memiliki keberagaman luar biasa, kita memiliki tugas besar untuk menjadi teladan dalam hal toleransi, saling menghormati, dan menjaga keutuhan bangsa," kata Bey selepas doa lintas agama di Gedung Pakuan Bandung, Senin.
Doa lintas agama yang diselenggarakan Pemprov Jabar dengan melibatkan berbagai elemen, termasuk Kepala Bawaslu, KPU, TNI, Polri, serta perwakilan masyarakat dan tokoh agama ini, diselenggarakan untuk mendukung terciptanya suasana aman dan kondusif menjelang pelaksanaan Pilkada setelah dilakukannya berbagai persiapan.
Baca juga: Pj Gubernur Jabar sebut mitigasi sudah dijalankan KPU dan Bawaslu untuk Pilkada 2024
Kegiatan ini, menurut Bey, merupakan bentuk nyata kebersamaan dan kerukunan masyarakat Jawa Barat yang perlu dijaga, mengingat perbedaan pilihan politik, sering kali menjadi potensi konflik yang dapat merusak harmoni sosial.
"Doa lintas agama yang kita panjatkan ini adalah simbol bahwa perbedaan agama, keyakinan, dan budaya tidak menjadi penghalang bagi kita untuk bersatu. Keberagaman justru memperkaya kita sebagai satu bangsa, satu Indonesia. Saya harap dengan ini masyarakat Jabar dapat mengirimkan pesan damai dan semangat kepada seluruh elemen bangsa," ujar Bey.
Lebih lanjut Bey juga menyampaikan bahwa ada harapan agar acara ini dapat berfungsi sebagai "cooling system" yang efektif untuk meredam polarisasi politik, serta memperkuat sinergi antara pemerintah, penyelenggara pemilu, pemuka agama, tokoh masyarakat, dan seluruh warga Jawa Barat.
Baca juga: Kiai dan pengasuh pesantren di Jabar prihatinkan marak isu SARA pada pilkada
Selain itu, diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam memastikan bahwa proses demokrasi di Jawa Barat tetap berjalan dengan lancar dan damai, mengingat pentingnya menjaga keharmonisan di tengah keberagaman yang ada.
"Terima kasih kepada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Barat yang telah memprakarsai acara ini. Mari kita jaga momentum ini untuk memastikan Pilkada Serentak 2024 berjalan dengan damai, aman, dan penuh keharmonisan," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024