Bekasi (Antara Megapolitan) - Kepolisian Sektor Pondokgede, Kota Bekasi, Jawa Barat, telah memeriksa lima saksi terkait kejadian pembunuhan yang menewaskan penjual jamu, Rizky Rivaldi, di Kampung Sawah, Jumat (25/8).

"Ada lima saksi yang sudah diperiksa, tapi masih minim informasi. Mereka yang diperiksa bukan saksi kunci," kata Kepala Unit Reskrim Polsek Pondokgede AKP Dimas Satya Wicaksana di Bekasi, Senin.

Korban yang ditemukan tewas bersimbah darah di Jalan Kampung Sawah RT02/RW04, Pondokmelati, Kota Bekasi hingga kini masih gelap.

Dimas menduga, Rizky merupakan korban perampokan dengan senjata tajam.

Polisi mendapat petunjuk penyelidikan berupa sebuah helm milik bosnya seharga Rp500 ribu yang raib di tempat usahanya.

"Kemungkinan pelakunya geng motor dan mereka mengambil helm bos korban seharga Rp500 ribu," ujar Dimas.

Saat perampokan itu terjadi, kemungkinan Rizky melakukan perlawanan yang membuat pelaku tersulut emosi hingga membacok leher dan pinggangnya.

"Ada tetesan darah korban di toko jamunya dan di tempat korban tersungkur di dekat kafe milik orang lain," katanya.

Dimas mengatakan, Rizky diduga menjadi korban dendam pelaku, namun asumsi itu harus diperkuat dengan adanya kesaksian orang lain dan alat bukti baru yang mengarah kepada motif pelaku.

"Dendam juga bisa, tapi kemungkinannya sangat kecil karena ada barang milik bosnya yang hilang, yaitu helm," katanya.

Rizky tewas bersimbah darah di Kampung Sawah akibat luka bacok di bagian leher dan pinggang.

Korban tewas di lokasi kejadian karena tidak mampu menahan luka di tubuhnya dan kehabisan darah dan jenazahnya dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur untuk keperluan autopsi.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017