Bogor (Antara Megapolitan) - Pertanian, perikanan, serta biosains tropika pada dasarnya membutuhkan ilmu kimia untuk dapat mengembangkannya. Kimia adalah ilmu yang mempelajari mengenai komposisi, struktur,  sifat zat atau materi dari skala atom hingga molekul dan transformasi serta interaksinya.  

Oleh sebab itu, Institut Pertanian Bogor (IPB) sebagai institut yang mendalami betul soal pertanian mendirikan Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA).

Ketua Departemen Kimia IPB, Prof. Dr. Dra. Purwantiningsih, M.S mengatakan bahwa konsep dasar Program Studi Kimia di IPB dengan yang di perguruan tinggi lain pada intinya sama. Perbedaannya pada implementasinya ke arah pengarusutamaan pertanian yang difokuskan untuk pengembangan komoditas pertanian, kelautan, dan biosains tropika.

Program Sarjana (S1) Kimia IPB berdiri pada tahun 1989 dan berhasil meraih akreditasi ''A'' dari Badan Akreditasi Nasional Peguruan Tinggi (BAN-PT) berturut-turut pada periode tahun 2003-2008, 2008-2013, dan 2013-2018.

Sejak tahun 2015 hingga kini, Departemen Kiamia IPB sedang dalam tahap persiapan dan penyempurnaan untuk Akreditasi Internasional dari Royal Society of Chemistry (RSC). Manajemen mutu  Departemen Kimia menginduk ke FMIPA dan telah terakreditasi ISO 9001:2015.

Hingga tahun 2017, Program studi S1 Kimia didukung oleh 31 dosen berpengalaman dengan kualifikasi 69 persen bergelar doktor termasuk empat orang Guru Besar, dan 29 persen bergelar Magister.

''Kelancaran proses belajar mengajar juga didukung oleh 31 orang tenaga kependidikan,'' terang Prof. Purwantiningsih.

Materi kuliah dirancang dengan berbasis kepada potensi ilmu kimia dalam mengkaji dan mengembangkan material baru serta produk alam sebagai obyek unggulan, dengan mempertimbangkan kecenderungan perkembangan mutakhir ilmu kimia di negara maju.

Hal ini sejalan dengan mandat Departemen Kimia yaitu mengembangkan iptek di bidang kimia yang meliputi pemahaman karakter, proses pemisahan, dan transformasi bahan untuk mendapatkan nilai tambah kimiawi.

Departemen Kimia juga menyediakan program sinergi S1-S2 (fast track) untuk mahasiswa yang memiliki prestasi akademik yang baik dengan IPK minimal 3,25.

''Program fast track perkuliahan S2 Kimia dimulai di semester 7 dan 8 bersamaan mahasiswa tersebut menyelesaikan tugas akhir S1-nya. Setelah kewajiban S1 selesai dan selanjutnya menambah waktu minimal satu tahun lagi untuk melakukan untuk tugas akhir S2-nya sehingga dalam kurun waktu lima tahun, mahasiswa dapat memperoleh gelar S1 dan S2,'' ungkapnya.

Suasana akademik di Departemen Kimia dibangun dengan semangat komitmen pada mutu, efisiensi dan efektifitas, akuntabilitas yang didasari prestasi dan transparansi serta membangun kepedulian dan partisipasi serta perbaikan yang berkelanjutan.

Departemen Kimia, FMIPA IPB telah menjalin kerjasama dengan berbagai instansi pemerintah (seperti Halmahera, Direktorat Tanaman Sayuran dan Biofarmaka Kementerian Pertanian, Kementerian Kesehatan, Kementerian Koordinator bidang Perekonomian), LP-POM MUI, swasta nasional (seperti PT Bintang Toedjoe, PT Charoen Phokphan, dan PT SOHO), maupun himpunan profesi (Himpunan Kimia Indonesia, Himpunan Polimer Indonesia, Kelompok Kerja Nasional Tumbuhan Obat Indonesia, dan Himpunan Kimia Bahan Alam Indonesia).

Pengembangan diri mahasiswa sebagai sarana untuk mengembangkan softskill diwujudkan melalui berbagai  kegiatan ekstrakurikuler (softskill via IMASIKA sebagai wadah pengembangan hobi, olah raga, musik, edutainment) dan ekstra akademik (club olimpiade, chemistry challenge).

Apresiasi departemen terhadap mahasiswa berprestasi setiap tahunnya diwujudkan dalam pertemuan dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa dalam acara puncak Dies Departemen Kimia tiap tahunnya.

Pada tahun 2016, Departemen Kimia memberikan penghargaan terhadap mahasiswa-mahasiswa yang berprestasi seperti di ajang lomba 2nd Place Greenbase National Paper, ON MIPA Bidang Kimia, olah raga dan seni. (ris)

Pewarta: Humas IPB

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017