Bogor (Antara Megapolitan) - Direktorat Kajian Strategis Kebijakan Pertanian, Institut Pertanian Bogor (KSKP-IPB) mengelar diskusi kelompok terarah (FDG) membahas permasalahan kesenjangan kinerja dalam usaha ayam pedaging dan solusinya.

FGD perunggasan ini berlangsung di Kampus IPB Baranangsiang, Bogor, Jawa Barat Selasa yang dihadiri sejumlah pihak mulai dari akademisi, pemerintahan, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), organisasi peternak dan peternak unggas, serta sejumlah pakar unggas.

Wakil Rektor Bidang Sumberdaya dan Kajian Strategis IPB, Prof Hermanto Siregar menyebutkan diskusi ini terbentuk dari mencermati situasi ekonomi yang terjadi saat ini yang secara tidak langsung berdampak bagi peternak unggas mandiri di Tanah Air.

Ia mengatakan kondisi peternakan saat ini terjadi kesenjangan, bahkan banyak peternak mandiri yang mati tidak mampu bersaing dengan industri perunggasan level menengah yang mampu bertahan.

"Ini waktunya tepat, semua pihak hadir, perlu dibahas bersama-sama, solusi permasalahan perunggasan ini," kata Hermanto.

Menurut Hermanato, keinginan Presiden Joko Widodo sudah sangat jelas untuk memperkecil kesenjangan yang terjadi. Caranya bukan menghambat kemajuan industri menengah dan besar tapi bagaimana meningkatkan kemampuan peternak kecil.

"Kalau dihambat berarti kita otoriter. Tapi caranya dengan mengakselerasi kinerja peternak yang menengah kecil," katanya.

Menurutnya, perlu membangun kapasitas peternak mandiri atau kecil tumbuh menjadi 10 sampai 15 persen. Hal terseut tidak mudah, perlu pemikiran terus menerus.

"IPB atau kampus harus peduli. Tapi IPB tidak punya punya banyak sumberdaya cukup, hanya punya gagasan-gagasan," katanya.

Hermanto menambahkan semua komponen harus bergerak, termasuk kementerian dan terkait, sehingga tidak ada pihak yang merasa ingin maju sendiri.

"Ini cara kita untuk mengisi apa yang diinginkan presiden untuk mengurangi kesejangan kesejahteraan," kata Hermanto.

FGD perunggasan ini dimoderatori oleh Prof Muladno, mantan Dirjen Peternakan, dengan narasumber Fauziah Hasani selaku Tenaga Ahli Standarisasi Penyusunan Regulasi di Direktorat Pembibitan, Kementerian Pertanian, S Sigit Prabowo Ketua Harian GOPAN, dan Syarkawi Rauf dari KPPU.

Perunggasan merupakan komoditas strategis dalam ketahanan pangan, ekonomi dan ketahanan nasional. Saat ini ayam memberikan kontribusi terbesar itu 60,73 persen sebagi pemenuhan kebutuhan akan konsumsi hewani.

Meski konsumsi produk unggas (daging dan telur) meningkat setiap tahun, usaha perunggasan masih cukup menjanjikan, namun sampai saat ini peternak masih menghadapi kendala, dan masalah mendasar yang menghambat daya saing, pertumbuhan dan kemajuan.

Masalah terseut antara lain, kelebihan pasokan anakan ayam (DOC) jadi kendala internal laten, sehingga harga dan kualitasnya sulit dikendalikan.

Kendala lainnya, ketergantungan impor bibit(GPS), impor jagung, bahan baku pakan dan obat hewan menambah kompleksnya permasalahan internal dalam pengembangan perunggasan nasional.

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017