Bogor (Antara Megapolitan) - Darurat akan sampah menjadi salah satu sorotan seluruh kalangan di Indonesia. Hingga saat ini salah satu upaya dalam menanggulangi permasalahan sampah tersebut adalah dengan adanya gerakan Indonesia Bebas Sampah 2020.
Pemerintah pun menetapkan pada tanggal 21 Februari untuk diperingati sebagai Hari Peduli Sampah Nasional.
Hal ini pula yang kemudian menggerakkan Himpunan Profesi Mahasiswa Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan (ESL) Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) Institut Pertanian (IPB).
Dengan mengusung nama REESA atau Resource and Environmental Economics Student Association, para mahasiswa ini membuat sebuah kegiatan turun desa di Desa Pasarean, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor.
Acara yang rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 10 September 2017 itu merupakan acara perdana REESA. Kegiatan turun desa tersebut berupa sosialisasi serta pelatihan untuk membuat sebuah kerajinan dari sampah rumah tangga yang dihasilkan oleh masyarakat desa.
Kegiatan ini melibatkan sepuluh mahasiswa REESA untuk memberikan keterampilan kepada warga RT.05 RW.05 tentang cara membuat kertas dari limbah gedebog pisang dan serabut kelapa.
Selain itu pula diberikan pelatihan daur ulang limbah plastik menjadi kerajinan seperti gantungan kunci, dompet, pigura dan bros.
''Kami berharap kegiatan ini dapat berjalan terus dan lebih meluas, sehingga permasalahan sampah yang dapat menyebabkan permasalahan lainnya seperti banjir dan penyakit dapat berkurang,'' ujar Kalisa Putri Andriani, penanggung jawab acara tersebut.
Ia mengakui, permasalahan sampah sangat sulit untuk dihilangkan, terlebih sampah dihasilkan setiap harinya oleh semua orang. Namun, permasalahan sampah dapat dikurangi.
Diharapkannya dengan adanya kegiatan pengolahan yang digagas REESA ini dapat menjadi salah satu kegiatan yang dapat membantu terwujudnya gerakan Indonesia bebas sampah 2020. (GG/NM).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
Pemerintah pun menetapkan pada tanggal 21 Februari untuk diperingati sebagai Hari Peduli Sampah Nasional.
Hal ini pula yang kemudian menggerakkan Himpunan Profesi Mahasiswa Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan (ESL) Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) Institut Pertanian (IPB).
Dengan mengusung nama REESA atau Resource and Environmental Economics Student Association, para mahasiswa ini membuat sebuah kegiatan turun desa di Desa Pasarean, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor.
Acara yang rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 10 September 2017 itu merupakan acara perdana REESA. Kegiatan turun desa tersebut berupa sosialisasi serta pelatihan untuk membuat sebuah kerajinan dari sampah rumah tangga yang dihasilkan oleh masyarakat desa.
Kegiatan ini melibatkan sepuluh mahasiswa REESA untuk memberikan keterampilan kepada warga RT.05 RW.05 tentang cara membuat kertas dari limbah gedebog pisang dan serabut kelapa.
Selain itu pula diberikan pelatihan daur ulang limbah plastik menjadi kerajinan seperti gantungan kunci, dompet, pigura dan bros.
''Kami berharap kegiatan ini dapat berjalan terus dan lebih meluas, sehingga permasalahan sampah yang dapat menyebabkan permasalahan lainnya seperti banjir dan penyakit dapat berkurang,'' ujar Kalisa Putri Andriani, penanggung jawab acara tersebut.
Ia mengakui, permasalahan sampah sangat sulit untuk dihilangkan, terlebih sampah dihasilkan setiap harinya oleh semua orang. Namun, permasalahan sampah dapat dikurangi.
Diharapkannya dengan adanya kegiatan pengolahan yang digagas REESA ini dapat menjadi salah satu kegiatan yang dapat membantu terwujudnya gerakan Indonesia bebas sampah 2020. (GG/NM).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017