Pelukis Desa Karangharja, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Alif Golif (29) sukses meraup cuan atau uang dari karya seni melukis tak lazim yakni metode melukis dengan cara dibakar memakai media korek api gas.
 
Nama Alif Golif kini mulai dikenal luas berkat keahlian tersebut. Pemilik akun instagram @alif_golif itu memiliki 36,1 ribu pengikut. Hasil karyanya viral ketika melukis penyanyi kebanggaan Indonesia, Putri Ariani dengan ditonton lebih dari 3,3 juta kali.
 
"Awalnya eksperimen saja kertas dibakar dibuat gambar, tapi tidak langsung berhasil. Ada yang kertasnya hitam, jadi kuning, dan dicoba terus ternyata bisa. Ketemu karakter agak kekuning-kuningan pakai kertas jenis art paper," kata Alif di Cikarang, Sabtu.
 
Ia mengaku sebagian besar karya lukisan bakar yang dihasilkan berupa wajah tokoh dalam negeri dan internasional mulai dari wajah presiden, tokoh agama hingga pesohor seperti Soekarno-Hatta, Habib Lutfhi bin Yahya sampai anak bungsu Raffi Ahmad, Rayyanza.
 
Metode ini dinamakan 'fumage modern'. Biasanya seniman dengan teknik ini menggunakan lilin atau solder sebagai alat bakar. Namun Alif berbeda karena dia menggunakan korek api gas.
 
"Setiap satu karya lukisan yang saya buat biasanya sampai menghabiskan sekitar tiga buah korek api gas," katanya.
 
Selain ramai di media sosial, lukisan Alif Golif dengan metode ini pun sudah mulai banyak dipesan. Pemesan dari berbagai daerah hingga mancanegara seperti Tiongkok dan Jerman.
 
"Yang dijual ke Jerman itu lukisan wajah orang untuk kado, kebanyakan pada datang ke rumah hasil referensi. Pernah dari Brunei Darussalam bayar, tapi dia cuma pesan video saya lagi melukis wajahnya saja. Mungkin karena teknik yang beda," katanya.
 
Alif pun memutuskan untuk berhenti bekerja dan fokus menekuni seni lukis bakar yang kini mulai digemari masyarakat luas dengan beragam pesanan penikmat lukis bakar.
 
"Alhamdulillah bisa terus berkarya di bidang yang saya sukai. Harapannya semoga hasil karya ini semakin bisa diterima," katanya.

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024