Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan (PSP3) IPB University, dalam usianya yang ke-50 tahun, mengaku siap untuk terus hadir dalam pembangunan pertanian dan pedesaan di Indonesia.

Kepala PSP3 IPB University Jaenal Effendy, di Kota Bogor, Kamis mengatakan, dalam kurun waktu 50 tahun ini, PSP3 banyak diminta untuk memberi pandangan terhadap aturan atau kebijakan pemerintah. Serta diminta saran terkait bagaimana pembangunan pertanian dan pedesaan ke depan.

Oleh karenanya, kata Jaenal, pusat studi tertua di IPB University ini siap hadir untuk bisa berkontribusi lebih besar terhadap pembangunan pertanian dan pedesaan.

Baca juga: HAE IPB gelar seminar pembangunan kehutanan berkelanjutan
Baca juga: IPB kolaborasi gelar ICBB ke-9 promosikan Sawit Baik kepada internasional

"Bagaimana grand design pembangunan pertanian dan pedesaan diwujudnyatakan dalam ketahanan pangan, bagaimana masyarakatnya terberdayakan. Mereka tidak terpinggirkan tapi punya posisi yang jelas untuk kemajuan bangsa ini,” ujarnya.

Jaenal mengatakan, situasi ketahanan pangan pada ranah global dihadapkan pada kelangkaan sumber daya alam. Sehingga menurutnya hal ini menjadi pekerjaan rumah (PR) bersama banyak pihak.

“Kalau kita tidak memiliki strategi yang ada, tapi kita tetap optimis bahwa ketahanan pangan ini tetap bisa diwujudnyatakan ketika misalnya para stakeholder dari unsur pemerintah, masyarakat, civitas akademik, industri, bahu membahu mewujudkan ketahanan pangan bisa tercapai,” ujarnya.

Baca juga: Tujuh negara hadiri ICBB 2024 di Bogor, diskusi soal biomassa dan bioenergi

Ia menyebutkan, PSP3 memiliki strategi beberapa di antaranya melakukan kajian, riset, dan membantu beberapa daerah serta pelaku industri terkait dengan hilirisasi pertanian.

Hilirisasi ini dilakukan dari hulu ke hilir, dan memastikan petani dan masyarakat di titik-titik pedesaan terlibat untuk bisa berkreasi dan melalukan aktivitas ekonomi.

"Outputnya adalah nanti bagaimana tercapainya ketahanan pangan di hilir, sehingga masyarakat petani punya bargaining position," katanya.

Pewarta: Shabrina Zakaria

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024