Tim Lembaga Sains Terapan Data Science Center (LST DSC) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI) mengedukasi pelajar SMK Taruna Bhakti Depok untuk meningkatkan minat dan kemampuan dalam matematika.
Ketua LST DSC FMIPA UI Prof Alhadi Bustamam dalam keterangannya, di Depok, Jawa Barat, Rabu mengatakan rendahnya minat dan kemampuan siswa terhadap matematika menjadi tantangan, karena pelajaran tersebut ada kaitannya dengan jurusan di SMK tersebut.
DSC merupakan lembaga sains terapan untuk menyelenggarakan pengajaran tambahan dalam pengolahan data dan pemrograman lanjutan.
Menurut dia, program-program ini dirancang untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di berbagai kalangan mulai dari sivitas akademika hingga industri, serta masyarakat umum baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional.
"Fokus utama DSC mencakup bidang sains data, kecerdasan buatan, big data, dan pemrograman lanjutan," ujarnya.
Baca juga: FMIPA UI meluncurkan program "SustainaBlue"
Dikatakannya, salah satu inisiatif penting DSC adalah pengembangan dan penguatan pendidikan matematika sejak dini, termasuk di tingkat SMA dan SMK, guna mempersiapkan generasi yang kompeten dalam menghadapi tantangan teknologi masa depan.
SMK Taruna Bhakti Depok dikenal sebagai sekolah yang berfokus pada teknologi informasi dan komunikasi yang memiliki beberapa prestasi.
Menurut dia, permasalahan ini terjadi disebabkan masih kurangnya pemahaman siswa terhadap konsep matematika dan peran strategis yang dimiliki matematika pada era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 yang di warnai oleh kemajuan IT, Internet of Thing (IoT), big data, sains data, Artificial Intelligence (AI).
Oleh karena itu, katanya, kegiatan FMIPA UI itudirancang untuk membantu sekolah meningkatkan minat siswa akan pelajaran matematika dengan mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan solusi yang dapat membantu siswa memahami konsep matematika dengan lebih mudah dan mengatasi rendahnya minat mereka akan pelajaran matematika dengan pembelajaran yang inovatif yang tentunya asik dan menarik.
Baca juga: Mahasiswa FMIPA UI kerjakan proyek sosial air bersih di Depok
Program ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan memastikan ketersediaan pendidikan inklusif, berkeadilan, dan berkualitas.
SDGs merupakan komitmen global dan nasional dalam upaya untuk menyejahterakan masyarakat mencakup 17 tujuan dan sasaran global tahun 2030 yang dideklarasikan baik oleh negara maju maupun negara berkembang di Sidang Umum PBB pada September 2015.
Lebih lanjut ia mengatakan solusi yang diusulkan dalam kegiatan ini salah satunya adalah penggunaan software matematika yang memiliki tampilan interaktif dan menarik diantaranya GeoGebra, SymboLab, Wolfram Alpha, dan lainnya, yang dapat membantu siswa memahami konsep matematika dengan lebih mudah karena memuat visualisasi dan animasi.
Salah seorang peserta Fahlevi Muhammad Purbaya mengatakan kegiatannya seru, ternyata banyak cara yang lebih mudah dan menarik untuk dipelajari. Saya mendapatkan ilmu baru menggunakan bermacam-macam software yang bisa digunakan untuk mengerjakan soal-soal matematika.
Baca juga: FMIPA UI ciptakan platform Si-Cuhal untuk pantau curah hujan
”Sangat menarik, membuka wawasan baru, dan juga saya belajar banyak dari ahli pada bidangnya," katanya.
Lain lagi komentar siswa yang bernama Febri Maulana Ramdani, yang sebenarnya tidak menyukai pelajaran matematika. Menurutnya, kegiatan tersebut membuatnya tertarik dengan matematika.
Diharapkan nantinya ada Integrasi Software Matematika ini dalam Kurikulum sekolah, dan para guru dapat membuat pelajaran yang terintegrasi dengan penggunaan software sehingga siswa dapat menyelesaikan masalah matematika dengan lebih menyenangkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
Ketua LST DSC FMIPA UI Prof Alhadi Bustamam dalam keterangannya, di Depok, Jawa Barat, Rabu mengatakan rendahnya minat dan kemampuan siswa terhadap matematika menjadi tantangan, karena pelajaran tersebut ada kaitannya dengan jurusan di SMK tersebut.
DSC merupakan lembaga sains terapan untuk menyelenggarakan pengajaran tambahan dalam pengolahan data dan pemrograman lanjutan.
Menurut dia, program-program ini dirancang untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di berbagai kalangan mulai dari sivitas akademika hingga industri, serta masyarakat umum baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional.
"Fokus utama DSC mencakup bidang sains data, kecerdasan buatan, big data, dan pemrograman lanjutan," ujarnya.
Baca juga: FMIPA UI meluncurkan program "SustainaBlue"
Dikatakannya, salah satu inisiatif penting DSC adalah pengembangan dan penguatan pendidikan matematika sejak dini, termasuk di tingkat SMA dan SMK, guna mempersiapkan generasi yang kompeten dalam menghadapi tantangan teknologi masa depan.
SMK Taruna Bhakti Depok dikenal sebagai sekolah yang berfokus pada teknologi informasi dan komunikasi yang memiliki beberapa prestasi.
Menurut dia, permasalahan ini terjadi disebabkan masih kurangnya pemahaman siswa terhadap konsep matematika dan peran strategis yang dimiliki matematika pada era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 yang di warnai oleh kemajuan IT, Internet of Thing (IoT), big data, sains data, Artificial Intelligence (AI).
Oleh karena itu, katanya, kegiatan FMIPA UI itudirancang untuk membantu sekolah meningkatkan minat siswa akan pelajaran matematika dengan mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan solusi yang dapat membantu siswa memahami konsep matematika dengan lebih mudah dan mengatasi rendahnya minat mereka akan pelajaran matematika dengan pembelajaran yang inovatif yang tentunya asik dan menarik.
Baca juga: Mahasiswa FMIPA UI kerjakan proyek sosial air bersih di Depok
Program ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan memastikan ketersediaan pendidikan inklusif, berkeadilan, dan berkualitas.
SDGs merupakan komitmen global dan nasional dalam upaya untuk menyejahterakan masyarakat mencakup 17 tujuan dan sasaran global tahun 2030 yang dideklarasikan baik oleh negara maju maupun negara berkembang di Sidang Umum PBB pada September 2015.
Lebih lanjut ia mengatakan solusi yang diusulkan dalam kegiatan ini salah satunya adalah penggunaan software matematika yang memiliki tampilan interaktif dan menarik diantaranya GeoGebra, SymboLab, Wolfram Alpha, dan lainnya, yang dapat membantu siswa memahami konsep matematika dengan lebih mudah karena memuat visualisasi dan animasi.
Salah seorang peserta Fahlevi Muhammad Purbaya mengatakan kegiatannya seru, ternyata banyak cara yang lebih mudah dan menarik untuk dipelajari. Saya mendapatkan ilmu baru menggunakan bermacam-macam software yang bisa digunakan untuk mengerjakan soal-soal matematika.
Baca juga: FMIPA UI ciptakan platform Si-Cuhal untuk pantau curah hujan
”Sangat menarik, membuka wawasan baru, dan juga saya belajar banyak dari ahli pada bidangnya," katanya.
Lain lagi komentar siswa yang bernama Febri Maulana Ramdani, yang sebenarnya tidak menyukai pelajaran matematika. Menurutnya, kegiatan tersebut membuatnya tertarik dengan matematika.
Diharapkan nantinya ada Integrasi Software Matematika ini dalam Kurikulum sekolah, dan para guru dapat membuat pelajaran yang terintegrasi dengan penggunaan software sehingga siswa dapat menyelesaikan masalah matematika dengan lebih menyenangkan.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024