Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat menggandeng swasta untuk membangun jaringan air bersih guna meningkatkan cakupan pelayanan ke masyarakat dengan mengembangkan instalasi pengolahan air atau 'Water Treatment Plant' (WTP).

"Selama ini baru 40 persen masyarakat yang terjangkau layanan pipa air bersih, sisanya harus mencari sumber air sendiri yang kualitasnya tidak bisa dijamin," kata Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan di Cikarang, Kamis.

Ia mengatakan pemerintah daerah baru-baru ini menandatangani nota kesepahaman pembangunan infrastruktur air bersih di kawasan Perumahan Metland Cibitung, Kecamatan Cikarang Barat hasil kerja sama pengelola WTP yakni PT Bintang Mahameru Sejahtera dan PT NBF Tirta Sejahtera dengan Bank Hibank Indonesia.

Pembangunan instalasi pengolahan air mengusung konsep green financing yang mendorong pelaku usaha mengedepankan bisnis ramah lingkungan ini dinilai mampu membawa dampak positif sekaligus membantu Perumda Tirta Bhagasasi memperluas cakupan pelayanan air bersih kepada masyarakat Kabupaten Bekasi.

Baca juga: Kampung Gempol Bekasi kini memiliki sarana air bersih dan sanitasi untuk kebutuhan MCK

Pemkab Bekasi mengamanatkan pengelolaan air bersih ke Perumda Tirta Bhagasasi namun karena keterbatasan kemampuan keuangan daerah, Perumda Tirta Bhagasasi harus mengembangkan kerja sama dengan pihak lain agar cakupan pelayanan air bersih yang diterima masyarakat dapat lebih luas lagi.

"Perumda Tirta Bhagasasi sudah BUMD jadi memang ada kewajiban untuk bisa mengembangkan kerja sama dengan pihak ketiga agar kebutuhan penyaluran air bersih bisa terpenuhi," katanya.

Sesuai perencanaan bisnis Perumda Tirta Bhagasasi, dibutuhkan alokasi pembiayaan senilai Rp4 triliun untuk memenuhi cakupan pelayanan air bersih sebesar 70-80 persen bagi masyarakat Kabupaten Bekasi hingga tahun 2027.

"APBD Kabupaten Bekasi saja saat ini hanya Rp7 triliun. Sementara kebutuhan Perumda Tirta Bhagasasi untuk melayani 70 sampai 80 persen butuh Rp4 triliun. Karena anggaran Pemkab Bekasi sangat terbatas untuk penyertaan modal ke BUMD ini, maka kerja sama pengusaha swasta yang saling menguntungkan menjadi solusi," katanya.

Baca juga: Tirta Bhagasasi Bekasi salurkan bantuan air bersih dampak perbaikan pipa

Melalui skema kerja sama tersebut, diharapkan mampu mendatangkan lebih banyak perusahaan yang tertarik berinvestasi di bidang pengolahan air bersih. Selain mendapatkan keuntungan bagi perusahaan, masyarakat juga akan lebih mudah mendapatkan akses air bersih yang berdampak pada kelestarian lingkungan.

"Dengan adanya skema ini akan banyak pengusaha yang semakin tertarik untuk mengemas investasi bisnis bukan hanya untuk keuntungan tapi untuk kelestarian lingkungan. Ini merupakan kesadaran baru bagi seluruh dunia dan Kabupaten Bekasi siap menjalankannya," katanya.

Direktur Utama Perumda Tirta Bhagasasi Reza Lutfi Hasan menyambut baik pihak-pihak swasta yang ingin membantu memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat Kabupaten Bekasi. Kerja sama ini dinilai dapat menguntungkan berbagai pihak, termasuk pemenuhan kebutuhan air bersih masyarakat.

"Kerja sama ini saling menguntungkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kabupaten Bekasi. Mudah-mudahan dengan kerja sama ini maka tugas kita untuk melayani masyarakat bisa terpenuhi," katanya.

Baca juga: Perumda Tirta Bhagasasi Bekasi salurkan 8,6 juta liter air bersih

Direktur PT Bintang Mahameru Sejahtera Saipul Anwar mengatakan kerja sama yang dilakukan dalam rangka peningkatan cakupan kebutuhan air bersih bagi warga Kabupaten Bekasi dengan memproses air baku menjadi air bersih untuk disalurkan ke Perumda Tirta Bhagasasi.

"Kami sebagai mitra Perumda Tirta Bhagasasi berupaya meningkatkan cakupan layanan air bersih kepada masyarakat. Dengan kapasitas 800 liter per detik ini bisa mencukupi kebutuhan air bersih bagi sekitar 8.000 kepala keluarga," kata dia.(KR-PRA).

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024