Bekasi (Antara Megapolitan) - Badan Pengawas Pemilu Provinsi Jawa Barat memilih untuk merekrut kalangan mahasiswa di wilayahnya untuk diberdayakan sebagai petugas pengawas Pilkada 2018.
"Kebutuhannya sekitar 1 juta mahasiswa sebagai pengawas yang turut berpartisipasi menyelenggarakan Pilkada 2018 yang jujur," kata Kepala Bawaslu Jabar Harminus Koto di Bekasi, Minggu.
Keberadaan relawan pengawas dari unsur universitas juga diharapkan berkontribusi positif pada terdongkraknya angka partisipasi pemilih di setiap wilayah penyelenggara Pilkada 2018.
"Mahasiswa dipilih karena mereka masih independen, sehingga kami yakini bisa ikut aktif mengawasi tahap demi tahap Pilkada sejak awal," katanya.
Rekrutmen terhadap mahasiswa ini akan dilakukan dengan merangkul Badan Eksekutif Mahasiswa pada kampus-kampus di masing-masing daerah.
"Totalnya ada16 kabupaten/kota yang menyelenggarakan Pemilihan Wali Kota atau Bupati serta Pemilihan Gubernur Jabar juga 11 daerah lain yang hanya menggelar Pilgub Jabar," katanya.
Keterlibatan mahasiswa sebagai pengawas tahapan Pilkada diharapkan bisa berkontribusi pada terciptanya pesta demokrasi yang berkualitas dan lebih baik daripada penyelenggaraan sebelumnya.
Para mahasiswa harus bisa ikut hadir sejak tahapan awal Pilkada berupa pendataan warga yang memiliki hak pilih.
"Sebab tahapan inilah yang sangat krusial hingga bisa mengakibatkan terabaikannya hak demokrasi warga negara," katanya.
Para petugas pengawas ini memiliki kewajiban mendeteksi potensi kecurangan dan melaporkannya kepada pihak berwenang.
"Kami tidak mau ada pelanggaran yang terkesan diacuhkan oleh penyelenggara," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Kebutuhannya sekitar 1 juta mahasiswa sebagai pengawas yang turut berpartisipasi menyelenggarakan Pilkada 2018 yang jujur," kata Kepala Bawaslu Jabar Harminus Koto di Bekasi, Minggu.
Keberadaan relawan pengawas dari unsur universitas juga diharapkan berkontribusi positif pada terdongkraknya angka partisipasi pemilih di setiap wilayah penyelenggara Pilkada 2018.
"Mahasiswa dipilih karena mereka masih independen, sehingga kami yakini bisa ikut aktif mengawasi tahap demi tahap Pilkada sejak awal," katanya.
Rekrutmen terhadap mahasiswa ini akan dilakukan dengan merangkul Badan Eksekutif Mahasiswa pada kampus-kampus di masing-masing daerah.
"Totalnya ada16 kabupaten/kota yang menyelenggarakan Pemilihan Wali Kota atau Bupati serta Pemilihan Gubernur Jabar juga 11 daerah lain yang hanya menggelar Pilgub Jabar," katanya.
Keterlibatan mahasiswa sebagai pengawas tahapan Pilkada diharapkan bisa berkontribusi pada terciptanya pesta demokrasi yang berkualitas dan lebih baik daripada penyelenggaraan sebelumnya.
Para mahasiswa harus bisa ikut hadir sejak tahapan awal Pilkada berupa pendataan warga yang memiliki hak pilih.
"Sebab tahapan inilah yang sangat krusial hingga bisa mengakibatkan terabaikannya hak demokrasi warga negara," katanya.
Para petugas pengawas ini memiliki kewajiban mendeteksi potensi kecurangan dan melaporkannya kepada pihak berwenang.
"Kami tidak mau ada pelanggaran yang terkesan diacuhkan oleh penyelenggara," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017