Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, mempersilakan warga Kota Bogor memotong hewan kurban pada Idul Adha 1445 Hijriah di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Rumah Potong Hewan (RPH) di Kelurahan Bubulak.
Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor Hery Antasari di Kota Bogor, Rabu, mengatakan UPTD RPH masih memungkinkan untuk melakukan pemotongan hewan kurban apabila kapasitasnya masih mencukupi.
Di mana, UPTD RPH Bubulak mampu melakukan pemotongan hewan sekitar 100 ekor lebih, jika dilakukan 24 jam siang dan malam.
“Kalau kapasitasnya masih memungkinkan itu sangat bisa. Silakan memotong di RPH ini kalau ingin ada jaminan pemotongannya sesuai dengan syariat Islam, kemudian kebersihannya terjaga, silahkan disini,” kata Hery.
Baca juga: BHQ di Kota Bogor sediakan ratusan hewan kurban yang sehat dan berkualitas
Baca juga: BSIP dan Pemkot Bogor fasilitasi peternak untuk jual hewan kurban di BHQ
Menurutnya, fasilitas dan kelengkapan peralatan di UPTD RPH Bubulak berjalan dengan baik. Selain itu, kebersihannya juga terjaga.
Namun, Hery mengatakan, RPH milik Pemkot Bogor satu-satunya ini mendapat evaluasi dari Kementerian Pertanian (Kementan), agar meningkatkan sarana dan prasarananya.
Sebab, kata Hery, pelayanan pemotongan hewan untuk masyarakat Kota Bogor bergantung di UPTD RPH Bubulak. Bisa Untuk pemotongan sapi, kambing, domba, hingga unggas.
“Yang seperti seharusnya kita prioritaskan karena menyangkut hajat hidup orang banyak. Daging, unggas, daging ternak lainnya. Pemerintah harus hadir disana,” ucapnya.
Baca juga: Pemkot Bogor pantau dan periksa kesehatan hewan kurban jelang Idul Adha
Kepala UPTD RPH Bubulak Kota Bogor Didong Suherbi mengatakan, untuk memotong hewan di RPH Bubulak, terdapat biaya retribusi yang tertuang dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 11 Tahun 2023.
Dengan rincian, retribusi untuk pemotongan sapi atau kerbau sebesar Rp80 ribu per ekor, kambing atau domba Rp13 ribu per ekor, dan pemotongan unggas Rp400 rupiah per ekor.
“Retribusi itu hanya pemotongan saja, tidak termasuk pencacahan daging karena kapasitasnya juga terbatas,” ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024