Kelompok Konservasi Karang Lestari Pasir Putih Situbondo, Jawa Timur memperingati Hari Laut Sedunia 2024 dengan menyelam membersihkan sampah-sampah di dasar laut termasuk yang menempel di terumbu karang, Sabtu.
Ketua Kelompok Konservasi Karang Lestari Pasir Putih Situbondo Mohammad Rauf mengatakan memelihara ekosistem laut di bawah air di kawasan Wisata Bahari Pasir Putih Kecamatan Bungatan, itu dilaksanakan bersama sejumlah komunitasnya pada momentum Hari Laut Sedunia yang jatuh tiap tanggal 8 Juni.
"Sebenarnya kami bersama teman-teman melakukan pemeliharaan terumbu karang dengan membersihkan sampah di dasar laut rutin dilaksanakan, dan tidak hanya pada peringatan Hari Laut Sedunia, karena kami sadar bahwa ketika ekosistem laut terjaga akan memberikan dampak positif," ujar dia.
Baca juga: Peneliti BRIN ajak lokalisir sampah dari sungai dan laut yang menuju Hutan Mangrove
Menurut Rauf, dampak positif menjaga ekosistem laut khususnya di kawasan wisata Pasir Putih Situbondo, semakin banyak wisatawan yang datang dan menyelam melihat pemandangan alam di dasar laut yang dipenuhi terumbu karang dan ikan hias.
Selama ini, kata dia, terumbu karang di laut Pasir Putih masih terjaga dan terpelihara, karena selain komunitasnya melakukan pemeliharaan rumah ikan itu juga memberikan pemahaman dengan menyosialisasikan kepada para nelayan sekitar akan pentingnya menjaga kelestarian laut.
"Kami juga kerap menyosialisasikan dan mengajak para nelayan khususnya di Kecamatan Bungatan, agar mereka turut menjaga ekosistem laut dengan memungut sampah di laut saat bekerja dan mereka juga kami imbau menggunakan alat tangkap ikan ramah lingkungan," ujar Rauf.
Baca juga: Seribuan orang ikut bersihkan tumpukan sampah di Pantai Sukaraja Bandarlampung
Dia menceritakan, permasalahan terumbu karang di Pasir Putih saat ini adalah dampak dari pemanasan global yang terjadi pada tahun lalu (2023) dan mengakibatkan terumbu karang menjadi putih tapi tidak mati.
"Selain itu juga pada musim hujan kemarin terjadi banjir di wilayah Kecamatan Besuki ada hulu sungai besar, dan dampaknya juga sampai di Pasir Putih, sehingga kami rutin membersihkan sampah di dasar laut termasuk yang menempel di terumbu karang," kata Rauf.
"Pada intinya menjaga ekosistem laut dampak positifnya sangat banyak, seperti di Pasir Putih makin dikenal terumbu karangnya yang terjaga dan nelayan makin banyak hasil tangkapan ikannya jika nelayan benar-benar turut menjaga kelestarian laut," kata dia menambahkan.
Baca juga: Penyelam bersihkan sampah di dasar laut Sabang Aceh
Sementara itu, Kepala Bidang Pemberdayaan Nelayan Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Situbondo Roy Hidayat menjelaskan Kelompok Konservasi Karang Lestari Pasir Putih itu dibentuk dan mendapatkan SK dari pemerintah daerah setempat sejak 2012.
"Jadi, mereka yang memelihara, mengelola dan mengawasi terumbu karang di kawasan Pasir Putih Situbondo. Pemerintah selama ini juga memberikan dukungan dengan memberikan bantuan alat selam dan lainnya, baik dari pemerintah provinsi dan pemerintah pusat," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
Ketua Kelompok Konservasi Karang Lestari Pasir Putih Situbondo Mohammad Rauf mengatakan memelihara ekosistem laut di bawah air di kawasan Wisata Bahari Pasir Putih Kecamatan Bungatan, itu dilaksanakan bersama sejumlah komunitasnya pada momentum Hari Laut Sedunia yang jatuh tiap tanggal 8 Juni.
"Sebenarnya kami bersama teman-teman melakukan pemeliharaan terumbu karang dengan membersihkan sampah di dasar laut rutin dilaksanakan, dan tidak hanya pada peringatan Hari Laut Sedunia, karena kami sadar bahwa ketika ekosistem laut terjaga akan memberikan dampak positif," ujar dia.
Baca juga: Peneliti BRIN ajak lokalisir sampah dari sungai dan laut yang menuju Hutan Mangrove
Menurut Rauf, dampak positif menjaga ekosistem laut khususnya di kawasan wisata Pasir Putih Situbondo, semakin banyak wisatawan yang datang dan menyelam melihat pemandangan alam di dasar laut yang dipenuhi terumbu karang dan ikan hias.
Selama ini, kata dia, terumbu karang di laut Pasir Putih masih terjaga dan terpelihara, karena selain komunitasnya melakukan pemeliharaan rumah ikan itu juga memberikan pemahaman dengan menyosialisasikan kepada para nelayan sekitar akan pentingnya menjaga kelestarian laut.
"Kami juga kerap menyosialisasikan dan mengajak para nelayan khususnya di Kecamatan Bungatan, agar mereka turut menjaga ekosistem laut dengan memungut sampah di laut saat bekerja dan mereka juga kami imbau menggunakan alat tangkap ikan ramah lingkungan," ujar Rauf.
Baca juga: Seribuan orang ikut bersihkan tumpukan sampah di Pantai Sukaraja Bandarlampung
Dia menceritakan, permasalahan terumbu karang di Pasir Putih saat ini adalah dampak dari pemanasan global yang terjadi pada tahun lalu (2023) dan mengakibatkan terumbu karang menjadi putih tapi tidak mati.
"Selain itu juga pada musim hujan kemarin terjadi banjir di wilayah Kecamatan Besuki ada hulu sungai besar, dan dampaknya juga sampai di Pasir Putih, sehingga kami rutin membersihkan sampah di dasar laut termasuk yang menempel di terumbu karang," kata Rauf.
"Pada intinya menjaga ekosistem laut dampak positifnya sangat banyak, seperti di Pasir Putih makin dikenal terumbu karangnya yang terjaga dan nelayan makin banyak hasil tangkapan ikannya jika nelayan benar-benar turut menjaga kelestarian laut," kata dia menambahkan.
Baca juga: Penyelam bersihkan sampah di dasar laut Sabang Aceh
Sementara itu, Kepala Bidang Pemberdayaan Nelayan Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Situbondo Roy Hidayat menjelaskan Kelompok Konservasi Karang Lestari Pasir Putih itu dibentuk dan mendapatkan SK dari pemerintah daerah setempat sejak 2012.
"Jadi, mereka yang memelihara, mengelola dan mengawasi terumbu karang di kawasan Pasir Putih Situbondo. Pemerintah selama ini juga memberikan dukungan dengan memberikan bantuan alat selam dan lainnya, baik dari pemerintah provinsi dan pemerintah pusat," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024