Dinas Kesehatan Kota Bogor, Jawa Barat melakukan uji laboratorium untuk menelusuri penyebab 71 warga Kelurahan Cipaku terindikasi keracunan.

Kepala Dinkes Kota Bogor Sri Nowo Retno di Kota Bogor, Senin malam menyampaikan pihaknya mengirim sampel makanan yang dimakan puluhan warga tersebut untuk diuji di laboratorium, termasuk spesimen muntahan dan feses mereka.

“Kita kirim ke lab untuk mencari penyebab. Dugaannya memang dari sumber makanan yang sama di acara haul. Kita akan investigasi telusuri dulu kronologisnya,” kata Retno.

Dari hasil penelusuran sementara, Retno mengatakan makanan itu disantap oleh para pasien pada Sabtu (1/6/2024). Di mana ternyata makanan tersebut sudah diolah sehari sebelumnya.

Retno menyebut, Puskesmas Cipaku pun baru mendapat laporan adanya peningkatan jumlah pasien dengan gejala yang sama pada Senin.

Baca juga: 71 orang warga Cipaku Bogor diduga alami keracunan makanan
Baca juga: 20 warga Ciomas Bogor keracunan pesmol ikan tongkol

“Jadi kami Minggu (2/6/2024) belum dapat laporan, puskesmas belum dapat pasien. Baru dapat peningkatan laporan kasus hampir 50 orang datang. Rupanya dari hasil wawancara mereka mempunyai riwayat yang sama, makan di acara haul,” jelas Retno.

Di samping itu, ia belum bisa memastikan jenis makanan apa yang diduga menjadi penyebab puluhan warga ini terindikasi keracunan. Hal itu akan terungkap setelah uji laboratorium dilakukan dan keluar hasilnya.

“Tapi ini dugaannya karena punya riwayat yang sama, lokasi dan kejadian sama. Jadi dugaannya karena keracunan makanan, semacam kejadian luar biasa,” ucapnya.

Retno pun berkoordinasi dengan Rumah Sakit Juliana, di mana salah satu pasien berusia 34 tahun rujukan dari Puskesmas Cipaku meninggal dunia pada Senin sore.

Baca juga: 85 warga Bogor diduga keracunan makanan

“Kita sedang koordinasi dengan rumah sakit karena meninggalnya di rumah sakit dan sudah dirawat di rumah sakit. Jadi untuk penyebabnya secara pasti sedang koordinasi dengan rumah sakit,” ujarnya.

Sebanyak 71 orang warga Kelurahan Cipaku, Kota Bogor, Jawa Barat diduga mengalami keracunan massal dan satu di antaranya meninggal dunia. Mereka terdiri atas anak-anak, dewasa, hingga orang tua dalam rentang usia 1 hingga 69 tahun.

Pewarta: Shabrina Zakaria

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024