Kepolisian Resor Bogor memastikan stok beras di wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dalam kondisi aman meski harganya masih mengalami kenaikan jika dibandingkan kondisi normal.

"Sampai saat ini masih relatif aman serta untuk harga pada komoditi beras tersebut masih mengalami kenaikan," ungkap Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro di Cibinong, Bogor, Jumat.

Ia menjelaskan, berdasarkan hasil monitoring Polres Bogor ke Gudang Bulog di Kecamatan Dramaga, Bogor, masih terdapat beras seberat 3.000 ton yang terdiri dari berbagai jenis.

Sebanyak 3.000 ton beras itu terdiri dari beras Banpang atau Bantuan Pangan kemasan 10 kilogram sebanyak 1.400 ton, beras Luar Negeri/Dalam Negeri (LN/DN) kemasan 5 kilogram sebanyak 100 ton.

Kemudian, beras Luar Negeri Thailand sebanyak 1.000 ton, serta beras Luar Negeri Vietnam/Pakistan sebanyak 500 ton.

Rio menyebutkan, kenaikan harga beras itu dikonfirmasi oleh Perusahaan Umum Daerah Pasar Tohaga, yakni beras medium yang semula harganya Rp13 ribu/kg naik menjadi Rp15.500/kg. Lalu, beras premium yang semula seharga Rp14.500/kg, naik menjadi Rp16.500/kg.

"Hasil prediksi di lapangan bahwa tidak menutup kemungkinan harga komoditi beras di wilayah Kabupaten Bogor masih mengalami kenaikan dikarenakan masih tingginya harga gabah dan produksi beras yang makin menurun," kata Rio.

Menurut dia, langkah-langkah yang perlu dilakukan bersama dengan Pemerintah Kabupaten Bogor dan beberapa instansi lainnya itu menggelar operasi pasar murah untuk menekan harga beras.

"Operasi pasar murah khusus untuk komoditi beras yang bertujuan untuk menekan harga beras tetap stabil dan bisa terjangkau oleh masyarakat," tuturnya.

 

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024