PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, berkolaborasi meningkatkan pelayanan KRL yang terus tumbuh.

Direktur Utama PT KCI Asdo Artriviyanto di Kota Bogor, Selasa, mengaku ingin berkolaborasi dengan Pemkot untuk meningkatkan fasilitas dan pengaturan.

“Kami ingin berkolaborasi dengan Pemkot Bogor dalam rangka meningkatkan fasilitas maupun pengaturan karena ada peningkatan penumpang KRL dari stasiun Bogor,” kata Asdo.

Ia mengatakan,  perlu merespon dan mengantisipasi peningkatan penumpang ini dengan saling berkolaborasi.

Baca juga: KCI masih wajibkan penumpang KRL memakai masker selama perjalanan

Apalagi, kata Asdo, di sekitar Stasiun Bogor sudah dilengkapi dengan berbagai fasilitas. Mulai dari jalur pedestrian, hingga titik jemput (pick up) dan antar (drop zone) penumpang.

Asdo pun menyinggung perihal sky bridge atau jembatan layang antara Stasiun Bogor dan Stasiun Paledang yang dibangun oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

“Kami sebagai operator masih menunggu informasi dan instruksi dari Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan,” kata dia.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor, Marse Hendra Saputra, mengatakan program PT KCI akan disinkronkan dengan program Pemkot Bogor.

Baca juga: PT KCI diminta optimalkan sarana yang ada

Termasuk juga, aktivasi sky bridge yang diharapkan bisa diresmikan sebelum bulan Ramadhan. Sehingga Alun-alun Kota Bogor dan sekitarnya bisa terintegrasi.

“Dari KCI ada rencana memperpanjang lintasan KRL sampai ke Stasiun paledang. Rencana ini perlu dilakukan kajian secara baik dan bijak mengingat lintasan sebidang yang dilewati Jalan Kapten Muslihat ini memiliki kinerja jalan yang sangat tinggi,” kata Marse.

Di samping itu, Marse menyebutkan, Wali Kota Bogor juga meminta fasilitas demi keamanan dan keselamatan untuk pengguna jalan yang melintasi rel kereta di Jalan MA Salmun.

Baca juga: Pengguna KRL selama dua pekan Februari 2023 mencapai delapan juta

Dalam hal ini, Pemkot Bogor berharap bisa dibuatkan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang juga bisa jadi jembatan untuk kendaraan roda dua.

“Permintaan ini akan coba dikoordinasikan dengan BPJT dan BTP. Kalau dari kami setuju karena fungsinya akan membuat penataan pedagang dan sekitarnya jauh lebih baik, tentunya masyarakat jadi lebih aman dan selamat pada saat melintasi perlintasan kereta api,” ujarnya. (KR-SBN)

Pewarta: Shabrina Zakaria

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024