Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) mengumumkan Indeks Kualitas Program Siaran TV periode II 2023 yang dinilai baik secara keseluruhan lewat rata-rata penilaian untuk delapan program dari 15 stasiun televisi di Indonesia dengan raihan indeks sebesar 3.12.
Adapun KPI menetapkan standar yaitu 3.00 untuk menentukan kualitas siaran TV bisa dinyatakan baik, sementara untuk indeks di bawah standar tersebut artinya kualitas siaran belum baik.
"Hasil indeks periode II untuk 2023 ini diharapkan dapat menjadi catatan penting bagi para TV untuk bisa mempertahankan bahkan meningkatkan kulaitas siaran mereka," kata Ketua KPI Ubaidillah dalam acara "Ekspos Indeks Kualitas Program Siaran Televisi Periode II tahun 2023 dan Sarasehan Nasional" yang berlangsung hibrid, Senin.
Delapan program siaran tersebut terdiri dari program religi, acara ragam (Variety Show), program anak, berita, talkshow, wisata dan budaya, infotainment, dan sinetron. Seluruhnya dinilai oleh responden pada rentang waktu Juni-Juli 2023.
Pengukuran indeks itu diikuti oleh 96 responden terdiri dari 51 persen responden perempuan dan 49 responden laki-laki. Dengan menggandeng 12 perguruan tinggi yang ada di Indonesia membuat pengukuran indeks itu diikuti oleh lulusan perguruan tinggi terkait.
Jika dilihat dari latar belakang pendidikan, pengukuran indeks ini diikuti oleh 5 persen lulusan S1, 58 persen lulusan S2, dan 37 persen lulusan S3.
Koordinator Litbang KPI Pusat Andri Adriyanto menyebutkan meski ada penurunan sebesar 0.06 dari periode I 2023, namun hasil 3.12 untuk indeks siaran kualitas TV di periode II 2023 ini masih tergolong baik karena melebihi standar yang sudah ditetapkan.
Dari semua program tersebut tiga program dengan indeks tertinggi diisi oleh program Religi yang memimpin raihan indeks dengan nilai 3.61, lalu disusul oleh acara ragam 3,32, dan acara anak 3,26.
Sementara untuk program TV lainnya yang dinilai memiliki nilai baik didapatkan oleh program berita dengan indeks 3.22, disusul dengan talkshow 3.19, lalu wisata dan budaya dengan 3.13.
Dari sisi evaluasi, program-program yang sudah memiliki nilai baik diharapkan dapat meningkatkan beberapa faktor yang masih bisa ditingkatkan.
Misalnya untuk program siaran berita, diharapkan dapat menjaga netralitasnya memasuki masa kampanye 2023-2024.
Lalu ada juga untuk program talkshow, diharapkan dapat mencari kreativitas baru sebagai tema pembicaraan dan tidak berkutat pada tema yang bersangkutan dengan kehidupan pribadi narasumber.
Andri kemudian menyebutkan, meski secara keseluruhan sudah bagus. Namun TV-TV di Indonesia masih memiliki dua pekerjaan rumah untuk memperbaiki kualitas pada program siaran sinetron dan infotainment.
Program siaran infotainment mendapatkan nilai indeks sebesar 2.82, sementara untuk program sinetron mendapatkan nilai sebesar 2.40.
Harapannya dua program siaran tersebut dapat segera ditingkatkan kualitasnya oleh pelaku industri sehingga nantinya jumlah indeks siaran TV di Indonesia dapat meningkat lebih optimal.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: KPI umumkan Indeks Kualitas Program Siaran TV periode II 2023
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
Adapun KPI menetapkan standar yaitu 3.00 untuk menentukan kualitas siaran TV bisa dinyatakan baik, sementara untuk indeks di bawah standar tersebut artinya kualitas siaran belum baik.
"Hasil indeks periode II untuk 2023 ini diharapkan dapat menjadi catatan penting bagi para TV untuk bisa mempertahankan bahkan meningkatkan kulaitas siaran mereka," kata Ketua KPI Ubaidillah dalam acara "Ekspos Indeks Kualitas Program Siaran Televisi Periode II tahun 2023 dan Sarasehan Nasional" yang berlangsung hibrid, Senin.
Delapan program siaran tersebut terdiri dari program religi, acara ragam (Variety Show), program anak, berita, talkshow, wisata dan budaya, infotainment, dan sinetron. Seluruhnya dinilai oleh responden pada rentang waktu Juni-Juli 2023.
Pengukuran indeks itu diikuti oleh 96 responden terdiri dari 51 persen responden perempuan dan 49 responden laki-laki. Dengan menggandeng 12 perguruan tinggi yang ada di Indonesia membuat pengukuran indeks itu diikuti oleh lulusan perguruan tinggi terkait.
Jika dilihat dari latar belakang pendidikan, pengukuran indeks ini diikuti oleh 5 persen lulusan S1, 58 persen lulusan S2, dan 37 persen lulusan S3.
Koordinator Litbang KPI Pusat Andri Adriyanto menyebutkan meski ada penurunan sebesar 0.06 dari periode I 2023, namun hasil 3.12 untuk indeks siaran kualitas TV di periode II 2023 ini masih tergolong baik karena melebihi standar yang sudah ditetapkan.
Dari semua program tersebut tiga program dengan indeks tertinggi diisi oleh program Religi yang memimpin raihan indeks dengan nilai 3.61, lalu disusul oleh acara ragam 3,32, dan acara anak 3,26.
Sementara untuk program TV lainnya yang dinilai memiliki nilai baik didapatkan oleh program berita dengan indeks 3.22, disusul dengan talkshow 3.19, lalu wisata dan budaya dengan 3.13.
Dari sisi evaluasi, program-program yang sudah memiliki nilai baik diharapkan dapat meningkatkan beberapa faktor yang masih bisa ditingkatkan.
Misalnya untuk program siaran berita, diharapkan dapat menjaga netralitasnya memasuki masa kampanye 2023-2024.
Lalu ada juga untuk program talkshow, diharapkan dapat mencari kreativitas baru sebagai tema pembicaraan dan tidak berkutat pada tema yang bersangkutan dengan kehidupan pribadi narasumber.
Andri kemudian menyebutkan, meski secara keseluruhan sudah bagus. Namun TV-TV di Indonesia masih memiliki dua pekerjaan rumah untuk memperbaiki kualitas pada program siaran sinetron dan infotainment.
Program siaran infotainment mendapatkan nilai indeks sebesar 2.82, sementara untuk program sinetron mendapatkan nilai sebesar 2.40.
Harapannya dua program siaran tersebut dapat segera ditingkatkan kualitasnya oleh pelaku industri sehingga nantinya jumlah indeks siaran TV di Indonesia dapat meningkat lebih optimal.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: KPI umumkan Indeks Kualitas Program Siaran TV periode II 2023
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023