Jakarta (Antara Megapolitan) - Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar meminta seluruh kader PKB untuk tidak terlibat konflik, permusuhan, caci maki, dan saling serang dengan sesama anak bangsa, baik di media sosial maupun dunia nyata.
"Kader PKB harus hadir sebagai penyejuk di tengah konflik yang terjadi saat ini. Jangan terlibat permusuhan, saling serang dan caci maki antarsesama anak bangsa," katanya usai acara rutin Mujahadah untuk Bangsa di kantor DPP PKB, Jakarta, Rabu.
Menurut Cak Imin sapaan Muhaimin Iskandar, sudah terlampau banyak umpatan kasar berseliweran di media sosial. Bahkan, umpatan tersebut memicu konflik baru antarsesama anak bangsa.
Oleh karena itu, dirinya meminta kader PKB jangan terjebak dalam arus tersebut.
"Kita hadir sebagai penenang sekaligus penyejuk. Kalau ada orang yang berbeda pandangan, dekati mereka. Beri pemahaman kepada mereka, jangan musuhi mereka," katanya.
Cak Imin mengingatkan, sekarang ini tidak jelas mana berita hoax atau fitnah dan mana yang tidak "hoax". Yang terpenting adalah PKB hadir sebagai solusi kenyamanan, kesejukan, ketenteraman bagi bangsa ini.
"Kondisi sekarang umat Islam tengah memiliki spirit berlebih, dan itu tidak dapat disalahkan. Kita bahkan patut bangga karena umat Islam diperkotaan telah bangkit," tuturnya.
Kebangkitan tersebut, kata dia, tinggal diarahkan menjadi kebangkitan positif untuk bangsa Indonesia. Salah satunya dengan membuat gerakan-gerakan sosial yang melibatkan umat Islam.
Dia mencontohkan, gerakan shalat subuh berjamaah sepertinya biasa bagi kalangan Nahdlatul Ulama (NU), tetapi begitu didengungkan, langsung laris.
"Gerakan seperti ini patut didukung untuk menjaga sprit Islam yang tengah bangkit di perkotaan," ucapnya. (Ant).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Kader PKB harus hadir sebagai penyejuk di tengah konflik yang terjadi saat ini. Jangan terlibat permusuhan, saling serang dan caci maki antarsesama anak bangsa," katanya usai acara rutin Mujahadah untuk Bangsa di kantor DPP PKB, Jakarta, Rabu.
Menurut Cak Imin sapaan Muhaimin Iskandar, sudah terlampau banyak umpatan kasar berseliweran di media sosial. Bahkan, umpatan tersebut memicu konflik baru antarsesama anak bangsa.
Oleh karena itu, dirinya meminta kader PKB jangan terjebak dalam arus tersebut.
"Kita hadir sebagai penenang sekaligus penyejuk. Kalau ada orang yang berbeda pandangan, dekati mereka. Beri pemahaman kepada mereka, jangan musuhi mereka," katanya.
Cak Imin mengingatkan, sekarang ini tidak jelas mana berita hoax atau fitnah dan mana yang tidak "hoax". Yang terpenting adalah PKB hadir sebagai solusi kenyamanan, kesejukan, ketenteraman bagi bangsa ini.
"Kondisi sekarang umat Islam tengah memiliki spirit berlebih, dan itu tidak dapat disalahkan. Kita bahkan patut bangga karena umat Islam diperkotaan telah bangkit," tuturnya.
Kebangkitan tersebut, kata dia, tinggal diarahkan menjadi kebangkitan positif untuk bangsa Indonesia. Salah satunya dengan membuat gerakan-gerakan sosial yang melibatkan umat Islam.
Dia mencontohkan, gerakan shalat subuh berjamaah sepertinya biasa bagi kalangan Nahdlatul Ulama (NU), tetapi begitu didengungkan, langsung laris.
"Gerakan seperti ini patut didukung untuk menjaga sprit Islam yang tengah bangkit di perkotaan," ucapnya. (Ant).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017