Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat melakukan pengecekan pangan segar dengan mobil keamanan pangan keliling yang difungsikan sebagai laboratorium pengujian Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT).

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bekasi Abdur Rofiq mengatakan kehadiran mobil keamanan pangan ini berawal dari keprihatinan terhadap PSAT yang kurang layak konsumsi akibat sejumlah faktor seperti tambahan pemutih pada beras, pemupukan berlebih, dan buah-buahan dicampur pengawet.

"Banyak sekali Pangan Segar Asal tumbuhan seperti sayur-sayuran itu yang ingin tanamannya bagus tapi pupuknya berlebihan. Ada beras yang dicampur oleh pemutih, ada juga buah-buahan yang dicampur pengawet," katanya di Cikarang, Selasa.

Baca juga: Pemkot Depok berkomitmen menjaga keamanan pangan

Dia menjelaskan PSAT merupakan pangan asal tumbuhan yang dapat dikonsumsi secara langsung atau menjadi bahan baku pangan olahan setelah mengalami proses pengolahan tanpa menambah pencucian, pemotongan, pengupasan, pendinginan, serta penggaraman.

Sekretaris Daerah Kabupaten Bekasi Dedy Supriyadi mengecek kelengkapan mobil kendaraan pangan. (ANTARA/Pradita Kurniawan Syah).


PSAT diatur dalam Undang-Undang Nomor 18 tahun 2022 tentang Pengawasan Keamanan Pangan terhadap Pemasukan Pangan Segar asal Hewan dan Pangan Segar asal Tumbuhan ke Dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Dalam pengujiannya, parameter yang diuji adalah residu pestisida, logam berat, dan mikrobiologi," katanya.

Baca juga: Dinkes: UMKM Sukabumi harus perhatikan keamanan pangan

Mobil Keamanan Pangan diluncurkan sebagai laboratorium yang akan menguji PSAT meliputi sayur-mayur, buah-buahan, beras, dan bahan makanan lain dicurigai mengandung pemutih atau bahan pengawet.

"Mobil ini berfungsi mengetes seluruh PSAT yang beredar di Kabupaten Bekasi. Pangan segar itu bisa sayur-mayur, buah-buahan. Yang harus kita pastikan sehat untuk dikonsumsi warga adalah tidak boleh mengandung unsur pemutih formalin, pestisida, dan bahan berbahaya lain," ucapnya.

Mobil Keamanan Pangan ini memuat empat hingga lima orang ahli PSAT Dinas Ketahanan Pangan dengan tugas utama melakukan inspeksi mendadak ke pasar tradisional maupun modern, kedai buah, hingga sayuran untuk menguji kandungan PSAT.

Baca juga: Bapanas perkuat kolaborasi multisektor menjaga keamanan pangan

Pihaknya akan menarik makanan yang ditemukan tidak aman untuk dikonsumsi dengan tujuan agar masyarakat Kabupaten Bekasi mengonsumsi pangan sehat sekaligus meminimalisir peredaran pangan tidak sesuai standar konsumsi.

"Nanti mobil ini akan rutin melakukan kunjungan ke pasar, kedai buah, atau sayuran akan kita cek. Jika ditemukan hasil tes tidak aman untuk masyarakat, maka barang itu akan kita tarik. Jadi jangan sampai ada peredaran pangan segar yang tidak aman dikonsumsi masyarakat," kata dia.

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023