Pakar dan praktisi kesehatan kulit Dr. dr Raendi Rayendra, SpKK, MKes, membagikan masker kepada pengendara sepeda motor di Kota Bogor, Jawa Barat, sebagai kampanye kesehatan kulit dan pernafasan dalam menghadapi polusi udara Jabodetabek yang sedang kurang baik.
Rayendra saat ditemui dalam kegiatannya membagikan masker di simpang empat Borneo arah Sempur, Malabar dan Tugu Kujang dan Plaza Jambu dua Jalan Pajajaran Kota Bogor, Jumat, mengatakan masker merupakan salah satu efektif untuk menghalangi kulit dari polusi udara di jalan.
"Caranya pakai masker dan upaya lain agar tidak langsung kena debu jalan, polusi udara yang sedang kurang baik ini," kata pemilik Klinik Rayendra ini.
Menurut alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) itu, kesadaran masyarakat untuk menggunakan masker di jalan raya perlu ditingkatkan untuk melindungi pernafasannya dari polusi udara. Selain itu, kulit yang terkena polusi udara, bukan hanya kusam tetapi juga bisa iritasi, tergantung sensitivitas kulit.
Sebagai dokter kulit, kata dia, dirinya bersama komunitas Rayendra Center akan terus membagi-bagikan masker secara situasional sebagai dukungan terhadap kebijakan pemerintah dalam menangani polusi udara di Jabodetabek.
Pemerintah Kota Bogor telah menerbitkan instruksi wali kota nomor 440/4311-Huk.HAM tahun 2023 tentang pengendalian pencemaran udara di wilayah Kota Bogor pada Jumat (28/8).
Instruksi tersebut sebagai turunan dari
Inmedgari) nomor 2 tahun 2023 tentang Pengendalian Pencemaran Udara pada wilayah Jabodetabek.
Inmendagri ini memuat beberapa hal pokok yang perlu dilakukan Kepala Daerah, baik Gubernur DKI Jakarta, Gubernur Jawa Barat dan Gubernur Banten serta Bupati/Walikota se-Jabodetabek, meliputi sistem kerja hybrid, pembatasan kendaraan bermotor, peningkatan pelayanan transportasi publik, pengetatan uji emisi optimalisasi penggunaan masker, pengendalian emisi lingkungan dan penerapan solusi hijau, serta pengendalian pengelolaan limbah industri.
Rayendra pun turun ke jalan, menghampiri pengendara sepeda motor di simpang jalan yang sedang berhenti di lampu merah.
Sambil membagi-bagikan masker, ia pun memberikan balon kepada anak-anak yang ikut orang tuanya naik sepeda motor.
"Kami akan lakukan situasional. Saya dan Rayendra Center akan terus melakukan gerakan ini," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
Rayendra saat ditemui dalam kegiatannya membagikan masker di simpang empat Borneo arah Sempur, Malabar dan Tugu Kujang dan Plaza Jambu dua Jalan Pajajaran Kota Bogor, Jumat, mengatakan masker merupakan salah satu efektif untuk menghalangi kulit dari polusi udara di jalan.
"Caranya pakai masker dan upaya lain agar tidak langsung kena debu jalan, polusi udara yang sedang kurang baik ini," kata pemilik Klinik Rayendra ini.
Menurut alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) itu, kesadaran masyarakat untuk menggunakan masker di jalan raya perlu ditingkatkan untuk melindungi pernafasannya dari polusi udara. Selain itu, kulit yang terkena polusi udara, bukan hanya kusam tetapi juga bisa iritasi, tergantung sensitivitas kulit.
Sebagai dokter kulit, kata dia, dirinya bersama komunitas Rayendra Center akan terus membagi-bagikan masker secara situasional sebagai dukungan terhadap kebijakan pemerintah dalam menangani polusi udara di Jabodetabek.
Pemerintah Kota Bogor telah menerbitkan instruksi wali kota nomor 440/4311-Huk.HAM tahun 2023 tentang pengendalian pencemaran udara di wilayah Kota Bogor pada Jumat (28/8).
Instruksi tersebut sebagai turunan dari
Inmedgari) nomor 2 tahun 2023 tentang Pengendalian Pencemaran Udara pada wilayah Jabodetabek.
Inmendagri ini memuat beberapa hal pokok yang perlu dilakukan Kepala Daerah, baik Gubernur DKI Jakarta, Gubernur Jawa Barat dan Gubernur Banten serta Bupati/Walikota se-Jabodetabek, meliputi sistem kerja hybrid, pembatasan kendaraan bermotor, peningkatan pelayanan transportasi publik, pengetatan uji emisi optimalisasi penggunaan masker, pengendalian emisi lingkungan dan penerapan solusi hijau, serta pengendalian pengelolaan limbah industri.
Rayendra pun turun ke jalan, menghampiri pengendara sepeda motor di simpang jalan yang sedang berhenti di lampu merah.
Sambil membagi-bagikan masker, ia pun memberikan balon kepada anak-anak yang ikut orang tuanya naik sepeda motor.
"Kami akan lakukan situasional. Saya dan Rayendra Center akan terus melakukan gerakan ini," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023