Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, memperkenalkan menu sajian makanan olahan berbahan pangan lokal melalui lomba cipta menu Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA), diikuti perwakilan TP PKK kecamatan sebagai upaya menggerakkan perekonomian masyarakat.
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Bekasi Ria Sabaria Dani Ramdan mengatakan kegiatan ini dapat memberikan pemahaman terhadap sumber daya lokal dari aneka ragam pangan untuk memenuhi kecukupan gizi sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
"Masyarakat sebelumnya lebih mengenal konsep 4 Sehat 5 Sempurna, namun sekarang pedoman gizi seimbang bisa diwujudkan dengan mengkonsumsi menu B2SA," kata Ria di Cikarang, Selasa.
Dia menyebutkan konsep pangan B2SA memiliki kelebihan yakni memanfaatkan potensi produk pangan yang dihasilkan oleh suatu daerah khususnya di Kabupaten Bekasi untuk diolah menjadi sajian bercita rasa unggul dan menarik.
"Kelebihan B2SA dalam implementasinya bisa mengangkat produk pangan dari daerah sendiri, dan memiliki cita rasa yang menarik," katanya.
Dirinya mengaku implementasi konsumsi sajian B2SA diyakini mampu mendorong kreativitas serta inovasi pengembangan olahan pangan lokal yang bernilai lebih komersial.
"Tujuan utama diadakan lomba ini adalah untuk membudayakan pangan lokal dalam menu sehari-hari dan mendorong agar bisa bernilai komersial tinggi," ucap dia.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bekasi Kuswaya mengatakan menu sajian B2SA pada lomba ini menggunakan bahan pangan lokal non beras dan non terigu mulai dari ragam ubi-ubian, olahan ikan, hingga tanaman bakau.
"B2SA dengan bahan pangan lokal tanpa beras dan terigu diharapkan bisa memenuhi gizi seimbang bagi masyarakat terutama untuk anak-anak di masa sekarang," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Bekasi Ria Sabaria Dani Ramdan mengatakan kegiatan ini dapat memberikan pemahaman terhadap sumber daya lokal dari aneka ragam pangan untuk memenuhi kecukupan gizi sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
"Masyarakat sebelumnya lebih mengenal konsep 4 Sehat 5 Sempurna, namun sekarang pedoman gizi seimbang bisa diwujudkan dengan mengkonsumsi menu B2SA," kata Ria di Cikarang, Selasa.
Dia menyebutkan konsep pangan B2SA memiliki kelebihan yakni memanfaatkan potensi produk pangan yang dihasilkan oleh suatu daerah khususnya di Kabupaten Bekasi untuk diolah menjadi sajian bercita rasa unggul dan menarik.
"Kelebihan B2SA dalam implementasinya bisa mengangkat produk pangan dari daerah sendiri, dan memiliki cita rasa yang menarik," katanya.
Dirinya mengaku implementasi konsumsi sajian B2SA diyakini mampu mendorong kreativitas serta inovasi pengembangan olahan pangan lokal yang bernilai lebih komersial.
"Tujuan utama diadakan lomba ini adalah untuk membudayakan pangan lokal dalam menu sehari-hari dan mendorong agar bisa bernilai komersial tinggi," ucap dia.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bekasi Kuswaya mengatakan menu sajian B2SA pada lomba ini menggunakan bahan pangan lokal non beras dan non terigu mulai dari ragam ubi-ubian, olahan ikan, hingga tanaman bakau.
"B2SA dengan bahan pangan lokal tanpa beras dan terigu diharapkan bisa memenuhi gizi seimbang bagi masyarakat terutama untuk anak-anak di masa sekarang," ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023