Sukabumi (Antara Megapolitan) - Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Sukabumi, Jawa Barat, mencatat hingga September 2016, sedikitnya ada 23 ibu hamil yang terjangkit atau tertular HIV.
"Kalangan perempuan atau ibu rumah tangga menjadi rentan tertular HIV. Bahkan, tidak sedikit ibu hamil yang terdeteksi positif mengidap penyakit yang belum ada obatnya ini," kata Ketua KPA Kota Sukabumi, Achmad Fahmi di Sukabumi, Rabu.
Menurutnya, penularan HIV tersebut tidak hanya menyerang perempuan pekerja seks komersial, penyakit mematikan itu juga mengancam ibu rumah tangga yang bisa saja ditularkan dari suaminya yang ternyata positif HIV.
Bahkan data dari Dinas Kesehatan Kota Sukabumi pada 2015, ada 51 ibu rumah tangga yang tertular penyakit mematikan itu. Ia menyebutkan terungkapnya ibu hamil tersebut positif HIV saat pemeriksaan kesehatan di tempat pelayanan ibu hamil dan ada juga pemeriksaan voluntary counseling and testing (VCT) terhadap ibu hamil.
Menurut dia, untuk mencegah terjangkitnya virus yang menggerogoti daya tahan tubuh manusia itu, selain tidak melakukan aktivitas yang rawan tertular, juga secara rutin melakukan pemeriksaan kesehatan bagi pasangan suami istri atau yang hendak menikah.
"Tidak tertutup kemungkinan jumlah ibu rumah tangga khususnya ibu hamil yang tertular HIV jumlahnya lebih banyak dan akan terus bertambah," tambahnya.
Fahmi yang juga menjabat sebagai Wakil Wali Kota Sukabumi mengatakan, walaupun ibu positif HIV, tetapi pihaknya mempunyai program agar anak yang dalam kandungannya tidak ikut terjangkit HIV.
Di sisi lain, jumlah penderita HIV/AIDS di Kota Sukabumi hingga saat ini mencapai 1.035 kasus. Ibu rumah tangga menempati posisi tertinggi jumlah warga yang tertular HIV/AIDS dan diikuti oleh kasus pada perempuan pekerja seks.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"Kalangan perempuan atau ibu rumah tangga menjadi rentan tertular HIV. Bahkan, tidak sedikit ibu hamil yang terdeteksi positif mengidap penyakit yang belum ada obatnya ini," kata Ketua KPA Kota Sukabumi, Achmad Fahmi di Sukabumi, Rabu.
Menurutnya, penularan HIV tersebut tidak hanya menyerang perempuan pekerja seks komersial, penyakit mematikan itu juga mengancam ibu rumah tangga yang bisa saja ditularkan dari suaminya yang ternyata positif HIV.
Bahkan data dari Dinas Kesehatan Kota Sukabumi pada 2015, ada 51 ibu rumah tangga yang tertular penyakit mematikan itu. Ia menyebutkan terungkapnya ibu hamil tersebut positif HIV saat pemeriksaan kesehatan di tempat pelayanan ibu hamil dan ada juga pemeriksaan voluntary counseling and testing (VCT) terhadap ibu hamil.
Menurut dia, untuk mencegah terjangkitnya virus yang menggerogoti daya tahan tubuh manusia itu, selain tidak melakukan aktivitas yang rawan tertular, juga secara rutin melakukan pemeriksaan kesehatan bagi pasangan suami istri atau yang hendak menikah.
"Tidak tertutup kemungkinan jumlah ibu rumah tangga khususnya ibu hamil yang tertular HIV jumlahnya lebih banyak dan akan terus bertambah," tambahnya.
Fahmi yang juga menjabat sebagai Wakil Wali Kota Sukabumi mengatakan, walaupun ibu positif HIV, tetapi pihaknya mempunyai program agar anak yang dalam kandungannya tidak ikut terjangkit HIV.
Di sisi lain, jumlah penderita HIV/AIDS di Kota Sukabumi hingga saat ini mencapai 1.035 kasus. Ibu rumah tangga menempati posisi tertinggi jumlah warga yang tertular HIV/AIDS dan diikuti oleh kasus pada perempuan pekerja seks.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016