Sukabumi, 6/8 (ANTARA) - Pelajar SMK Negeri I Pertanian Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, saat ini tengah mengembangkan produk pertanian ramah lingkungan yang berekonomis tinggi karena tidak membutuhkan biaya yang besar untuk produksinya.

"Kami masih melakukan beberapa percobaan dari pupuk, bibit dan alat penunjang lainnya agar dalam memproduksi salah satu jenis tanaman tidak membutuhkan biaya yang tinggi tetapi hasilnya sangat memuaskan," kata Ketua Progam Studi Keahlian Agribisnis Produksi Tanaman, SMKN 1 Cibadak, Awan Rusdianto, kepada ANTARA, Senin.

Menurut Awan, pengembangan produk pertanian ramah lingkungan dan memiliki nilai ekonomi tersebut tujuannya untuk mengubah kebiasaan para petani dalam bercocok tanam yang masih sepenuhnya menggunakan bahan nonorganik atau kimia.

Lebih lanjut, dengan menggunakan bahan kimia dalam mendongkrak hasil pertanian tersebut ternyata bisa merusak unsur hara tanah, disamping itu biaya yang dikeluarkan untuk membeli pupuk nonorganik dan pestisida cukup besar.

"Maka dari itu kami terus berusaha mengembangkan produk pertanian yang ramah lingkungan dengan bahan utama dari sekitar lahan seperti pupuknya dari keong racun atau keong mas. Selain ramah lingkungan ternyata biayanya pun jauh lebih murah," tambahnya.

Selain itu, dari percobaan yang sudah dilakukan walaupun masih akan terus melakukan percobaan, produk pertanian yang dikembangkan oleh pelahar SMKN Pertanian ini ternyata menunjukan hasil yang bisa dikatakan baik. Seperti pada beras, kacang panjang dan kangkung.

"Dilihat dari hasil perbandingannya, produk pertanian yang bahan baku kami buat sendiri seperti pupuk hasilnya sangat signifikan seperti kacang panjang yang diameternya lebih panjang dan ukurannya lebih panjang. Dan untuk kangkung pucuknya lebih banyak dan bisa beberapak kali dipanen, ternyata media yang kami gunakan juga tahan terhadap hama serta mengembalikan kembali kesuburan tanah," kata Awan.

Namun, percobaan dan penelitian ini masih terus dikembangkan oleh pihaknya, karena perlu beberapa kali percobaan agar mendapatkan hasil yang memuaskan dan mengetahu dimana kekurangan dan kelebihan dari tanaman tersebut.

Sementara, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Idris Supendi mengatakan, setiap pelajar yang bersekolah di SMKN I Pertanian ini, wajib memiliki keahlian dibidang jurusannya masing-masing, sehingga setelah lulus nanti tidak perlu susah mencari kerja. Karena kami mengacu kepada metode kewirausahaan di satu bidang usaha.

"Kami terus berupaya mendorong para pelajar agar memiliki kemampuan dan kompetensi untuk bekal setelah mereka lulus nantinya. Dan kami juga terus berusaha menciptkan produk-produk pertanian yang berkualitas dan bisa dijadikan solusi ke depannya," kata Idris.


Aditya

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012