Sukabumi (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, masih mencari lahan yang cocok untuk dijadikan tempat relokasi permukiman warga Kecamatan Curugkembar yang terkena dampak bencana pergerakan tanah.

"Sesegera mungkin kami mencari lahan yang tepat untuk dijadikan relokasi bagi warga Desa Nagrakjaya dan Cimenteng yang terkena dampak pergerakan tanah," kata Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi Agung Citra di Sukabumi, Kamis.

Menurutnya, tidak mudah untuk memindahkan permukiman warga ke tempat barunya, karena harus disesuaikan dengan kondisi psikologis, ekonomi dan lain-lainnya.

Selain itu, tempat yang dijadikan relokasi itu juga harus tersedia sarana dan prasarananya, minimalnya ada lokasi yang bisa jadikan tempat usaha oleh warga dan tentunya akses jalan.

Walaupun demikian, untuk masalah relokasi ini masih terus dibahas baik di tingkat lingkungan pemkab, maupun dengan warga. Karena dari hasil pembahasan ternyata ada beberapa warga yang tidak mau direlokasi dengan alasan tanah yang dijadikan untuk bermukim merupakan warisan turun temurun.

"Kami mencari lokasi sebanyak-banyaknya, sehingga warga bisa memilih mana yang lebih layak untuk dijadikan permukimannya yang baru," tambahnya.

Agung mengatakan walaupun masa tanggap darurat bencana di Desa Nagrakjaya sudah dicabut, tetapi tenda termasuk petugas masih disiagakan di lokasi bencana untuk memastikan kondisi keamanan warga.

Sementara, Sekretaris Desa Nagrakjaya, Sugianto berharap ada kepastian dari pemda setempat yang untuk relokasi tersebut, karena tidak mungkin lagi lokasi terdampak bencana pergerakan tanah dijadikan areal permukiman, karena sudah tidak layak.

Namun, pihaknya mengkhawatirkan, dengan lamanya upaya relokasi ini banyak warga yang kembali karena tidak sabar. Tapi, ia terus berusaha mengingatkan warga agar tidak lagi mendirikan bangunan di lokasi terdampak tersebut.

"Selain relokasi, kami juga membutuhkan logistik, karena persediaan yang sekarang hanya bisa mencukupi dua sampai tiga hari kebutuhan korban bencana," katanya.

Sesuai data BPBD Kabupaten Sukabumi, dampak bencana tersebut menyebabkan 427 rumah rusak dengan rincian 174 rusak berat, 100 rusak sedang, 56 rusak ringan dan 97 rumah terancam. Adapun jumlah jiwa yang terkena dampak tersebut sebanyak 1.236 jiwa dari 2.750 jiwa total warga yang tinggal di Desa Nagrakjaya.

Pewarta: Aditya A Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016