Solo (ANTARA) - Jalan penghubung antardesa di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, mengalami retak akibat pergerakan tanah, Selasa (24/12) sore.
Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sragen Giyanto, di Solo, Jawa Tengah, Rabu, mengatakan pergerakan tanah terjadi akibat hujan yang terus-menerus terjadi.
"Hujan terus-menerus dan tanahnya memang labil," katanya.
Jalan retak tersebut merupakan penghubung utama antara Dukuh Cengklik dengan Dukuh Ngledok. Akibatnya jalan di Dukuh Cengklik RT 16 tersebut ambles.
"Tanah ambles sedalam 60 cm tersebut terjadi sekitar pukul 15.00 WIB," ujarnya.
Baca juga: Korban terdampak pergerakan tanah direlokasi ke lahan milik Pemkab Sukabumi
Baca juga: Ada 261 jiwa korban pergerakan tanah di Lebak masih tinggal di pengungsian
Baca juga: Ada 2.247 rumah di Lebak Banten terdampak banjir, longsor, pergerakan tanah
Ia mengatakan, kejadian serupa juga terjadi pada minggu lalu. Pada saat itu tanah ambles sepanjang kurang lebih 40 meter dengan kedalaman 60 cm dan lebar 2 meter.
Menurut dia, kejadian tersebut mengancam lima rumah yang ada di sekitar lokasi.
"Aktivitas masyarakat sekitar juga terganggu karena tanah yang ambles," katanya.
Ia khawatir jika terjadi longsor susulan dapat mengancam lima rumah yang ada di sekitar lokasi.
"Di situ ada 16 jiwa. Selain itu, jalan juga tidak bisa dilewati kendaraan roda empat," katanya.