Hujan deras hampir sepanjang hari pada Kamis di wilayah selatan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat memicu banjir yang menggenangi jalan provinsi di kawasan itu sehingga tidak bisa dilalui kendaraan.
"Banjir yang terjadi di Kecamatan Ciemas ini mengakibatkan Jembatan Cidahon yang merupakan Jalan Provinsi Jabar yang menghubungkan Desa Mekarsakti dengan Ciwaru tidak bisa dilewati kendaraan roda dua maupun empat," kata Manajer Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Pusdalops BPBD) Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna di Sukabumi, Kamis.
Dia mengatakan banjir yang menggenangi wilayah pusat objek wisata UNESCO Global Geopark Ciletuh Palabuhanratu memang sudah menjadi langganan jika turun hujan dengan durasi cukup lama.
Baca juga: Petugas pantau jembatan dan rumah yang rusak diterjang banjir
Baca juga: SDN Gunungsentul di Sukabumi terendam banjir akibat meluapnya Sungai Cimapag
Meskipun tidak ada rumah warga yang terdampak banjir tersebut, akses lalu lintas menjadi lumpuh disebabkan ketinggian banjir mencapai satu sampai dua meter.
Hingga Kamis malam, banjir masih mengepung jalan berstatus milik Provinsi Jabar itu, tetapi di sebagian titik air sudah mulai surut. Namun demikian, hujan deras yang masih terus mengguyur tidak menutup kemungkinan debit air kembali meningkat.
Pihaknya juga sudah menginstruksikan kepada Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Ciemas untuk tetap bersiaga karena banjir bisa berdampak hingga permukiman masyarakat.
Baca juga: Banjir luapan air Sungai Cipurabaya Sukabumi sudah surut
"Kami masih memantau kondisi banjir dan memberikan imbauan kepada pengemudi untuk tidak nekat menerobos banjir yang bisa mengakibatkan terjadinya hal yang tidak diinginkan," ujarnya.
Selain banjir, pihaknya hingga saat ini masih menerima laporan terjadinya bencana di berbagai wilayah Kabupaten Sukabumi karena dipicu hujan deras.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023
"Banjir yang terjadi di Kecamatan Ciemas ini mengakibatkan Jembatan Cidahon yang merupakan Jalan Provinsi Jabar yang menghubungkan Desa Mekarsakti dengan Ciwaru tidak bisa dilewati kendaraan roda dua maupun empat," kata Manajer Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Pusdalops BPBD) Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna di Sukabumi, Kamis.
Dia mengatakan banjir yang menggenangi wilayah pusat objek wisata UNESCO Global Geopark Ciletuh Palabuhanratu memang sudah menjadi langganan jika turun hujan dengan durasi cukup lama.
Baca juga: Petugas pantau jembatan dan rumah yang rusak diterjang banjir
Baca juga: SDN Gunungsentul di Sukabumi terendam banjir akibat meluapnya Sungai Cimapag
Meskipun tidak ada rumah warga yang terdampak banjir tersebut, akses lalu lintas menjadi lumpuh disebabkan ketinggian banjir mencapai satu sampai dua meter.
Hingga Kamis malam, banjir masih mengepung jalan berstatus milik Provinsi Jabar itu, tetapi di sebagian titik air sudah mulai surut. Namun demikian, hujan deras yang masih terus mengguyur tidak menutup kemungkinan debit air kembali meningkat.
Pihaknya juga sudah menginstruksikan kepada Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Ciemas untuk tetap bersiaga karena banjir bisa berdampak hingga permukiman masyarakat.
Baca juga: Banjir luapan air Sungai Cipurabaya Sukabumi sudah surut
"Kami masih memantau kondisi banjir dan memberikan imbauan kepada pengemudi untuk tidak nekat menerobos banjir yang bisa mengakibatkan terjadinya hal yang tidak diinginkan," ujarnya.
Selain banjir, pihaknya hingga saat ini masih menerima laporan terjadinya bencana di berbagai wilayah Kabupaten Sukabumi karena dipicu hujan deras.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023