Bogor (Antara Megapolitan) - Ketua Umum DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi menyatakan tetap memilih mengurus Purwakarta dan menghargai dukungan yang diberikan kepadanya untuk maju sebagai Gubernur Jabar.
"Terkait pencalonan gubernur, bagi saya itu tidak penting. Karena hidup itu yang penting adalah bekerja. Hidup itu memberikan sesuatu yang terbaik bagi siapa pun. Karena apa, Allah sudah mengetahui siapa yang akan menjadi pemimpin masa depan," kata Dedi saat menghadiri Musyawarah Daerah DPC Partai Golkar Kota Bogor, Selasa.
Dedi mengatakan, tentang pemilihan gubernur, banyak pihak yang menyatakan dukungan atas pencalonan dirinya termasuk Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto yang menyampaikan secara lisan kepadanya.
Menurutnya, siapa pun berhak jadi calon, jangankan dirinya, Ketua MKGR juga bisa.
Ia menyebutkan, memiliki dua tugas yang harus diselesaikannya yakni pertama sebagai bupati dia ingin menjadikan Purwakarta sebagai kabupaten terbaik di Indonesia, yang mampu memadukan antara pemikiran masa depan dan sejarah masa lalu.
"Orang yang mempunyai masa depan adalah orang yang mempunyai masa lalu," katanya.
Tugas berikutnya sebagai Ketua Umum DPD Partai Golkar Jawa Barat, untuk melakukan pendataan organsiasi dan kader mulai dari tingkat desa hingga kecamatan agar memahami visi partai agar kader memiliki kekuatan ideologi dalam masa depan.
"Karena kebiasan Golkar sekarang Ormasnya kebanyakan dadakan. Ketika di musda ramai datang berbaris, lalu di musda lain juga hadir bahkan ganti baju. Ini harus segera didata dengan baik, dilatih dengan baik membangun visi organisasi," katanya.
Langkah berikutnya, lanjut Dedi, dirinya akan melakukan penataan dalam organisasi tingkat pedesaan dengan proses hingga ke tingkat bawah.
"Saya sudah cerita kepada ketua umum, saya tidak mau jadi beban partai. Saat ini partai fokus gubernur, segala macam menghabiskan energi. Tugas saya tadi konsolidasi dari bawah, memahami pemahaman, mengajak semua, para anggota ormas dididik dulu baru dikasih seragam," katanya.
Terkait persoalan gubernur, Dedi menegaskan dirinya memiliki tugas untuk berbuat yang terbaik bagi kepentingan masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"Terkait pencalonan gubernur, bagi saya itu tidak penting. Karena hidup itu yang penting adalah bekerja. Hidup itu memberikan sesuatu yang terbaik bagi siapa pun. Karena apa, Allah sudah mengetahui siapa yang akan menjadi pemimpin masa depan," kata Dedi saat menghadiri Musyawarah Daerah DPC Partai Golkar Kota Bogor, Selasa.
Dedi mengatakan, tentang pemilihan gubernur, banyak pihak yang menyatakan dukungan atas pencalonan dirinya termasuk Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto yang menyampaikan secara lisan kepadanya.
Menurutnya, siapa pun berhak jadi calon, jangankan dirinya, Ketua MKGR juga bisa.
Ia menyebutkan, memiliki dua tugas yang harus diselesaikannya yakni pertama sebagai bupati dia ingin menjadikan Purwakarta sebagai kabupaten terbaik di Indonesia, yang mampu memadukan antara pemikiran masa depan dan sejarah masa lalu.
"Orang yang mempunyai masa depan adalah orang yang mempunyai masa lalu," katanya.
Tugas berikutnya sebagai Ketua Umum DPD Partai Golkar Jawa Barat, untuk melakukan pendataan organsiasi dan kader mulai dari tingkat desa hingga kecamatan agar memahami visi partai agar kader memiliki kekuatan ideologi dalam masa depan.
"Karena kebiasan Golkar sekarang Ormasnya kebanyakan dadakan. Ketika di musda ramai datang berbaris, lalu di musda lain juga hadir bahkan ganti baju. Ini harus segera didata dengan baik, dilatih dengan baik membangun visi organisasi," katanya.
Langkah berikutnya, lanjut Dedi, dirinya akan melakukan penataan dalam organisasi tingkat pedesaan dengan proses hingga ke tingkat bawah.
"Saya sudah cerita kepada ketua umum, saya tidak mau jadi beban partai. Saat ini partai fokus gubernur, segala macam menghabiskan energi. Tugas saya tadi konsolidasi dari bawah, memahami pemahaman, mengajak semua, para anggota ormas dididik dulu baru dikasih seragam," katanya.
Terkait persoalan gubernur, Dedi menegaskan dirinya memiliki tugas untuk berbuat yang terbaik bagi kepentingan masyarakat.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016