Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Jawa Barat mengimbau empat langkah antisipasi yang wajib masyarakat lakukan untuk membantu mengurangi risiko bencana pada puncak musim hujan yang diprediksi terjadi pada Februari hingga Maret 2023.

"Jadi cuaca saat ini yang sesuai dengan prediksi BMKG, Februari sampai Maret menjadi puncak daripada musim hujan, sehingga kami mengimbau masyarakat yang ada di sini dan sekitarnya agar meningkatkan kewaspadaan dan selalu siaga," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor Theofilo Patrocinio Freitas kepada ANTARA, Kamis malam.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat memasuki puncak musim hujan di Indonesia telah terjadi 57 kejadian bencana dalam sepekan antara 30 Januari - 5 Februari 2023.

Baca juga: BPBD Kota Bogor imbau warga waspada bencana angin kencang dan hujan deras

Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanan BNPB Abdul Muhari dalam Disaster Briefing yang diikuti daring di Jakarta, Senin, menyebutkan ada 57 kali kejadian, bencana banjir mendominasi 40 persen, diikuti cuaca ekstrem dan tanah longsor.

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika mengingatkan masyarakat dan pemerintah daerah untuk mengantisipasi prediksi siklus puncak cuaca ekstrem di wilayah Bogor dan sekitarnya akan kembali terjadi pada Februari 2023.

Kepala Seksi Pusat Data dan Informasi Stasiun Klimatologi BMKG Hadi Saputra beberapa waktu lalu menyampaikan bahwa cuaca ekstrem di wilayah Bogor masih akan terjadi hingga Maret 2023, namun puncaknya diprediksi pada Februari mendatang.

Baca juga: Ada 15 titik kejadian bencana di Kota Bogor akibat hujan deras hari ini

Oleh karena itu, Theofilo menyebutkan tiga langkah yang harus dilakukan warga saat musim penghujan ini ialah yang pertama membiasakan tidak membuang sampah sembarangan agar tidak berimbas pada banjir.

Kedua, masyarakat bisa melakukan kerja bakti untuk bergotong-royong membersihkan saluran air, irigasi sehingga tidak ada hambatan yang membuat air maupun sampah berbalik kepada warga di sekitarnya.

Kemudian yang ketiga, kata Theofilo, bagi warga yang sering melakukan perjalanan agar mengantisipasi bencana terhadap dirinya dan sekitar dengan menghindari jalan yang berpotensi ada pohon tumbang sehingga menghindari ancaman keselamatan.

Baca juga: Ketua DPRD Kota Bogor minta BPBD siaga penuh hadapi bencana

Langkah terakhir, yang keempat tertuju kepada masyarakat yang ada di wilayah rawan longsor, yakni warga tinggal di rumah dengan kontur kemiringan atau ada perbedaan tinggi agar lebih waspada mengamati daerah sekitar apabila hujan.

"Seperti siang tadi, yang dari pagi ada hujan, walaupun intensitas ringan, tetapi apabila terlihat berpotensi longsor maka warga harus cepat-cepat mengevakuasi diri, sehingga kita kembali pada terhindar ancaman jiwa atau harta benda yang bisa kita selamatkan," katanya.

Pewarta: Linna Susanti

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023