Bogor, 26/7 - Menteri Koordinator Kesejahteraan Masyarakat Agung Laksono meninjau pabrik tempe yang ada di wilayah Kota Bogor, Jawa Barat Kamis.

Tinjauan tersebut dilakukan di pusat pengrajin tempe di dekat perumahan taman Bharata, Jalan Cimanggu Barat Tapura, Kelurahan Kedung Badak, Kecamatan Tanah Sareal.

Dalam tinjauan tersebut, Menteri langsung melihat kondisi pabrik tempe yang ada di wilayah tersebut sambil berbincang-bincang dengan pemilik, pengrajin dan pekerja tempe.

Menteri juga menyempatkan diri melakukan dialog dengan sejumlah anggota Paguyuban Tahu Tempe, Kopti dan Primkopti membahas seputar naiknya harga kedele hingga membuat pedagang harus mogok berjualan tahu tempe.

Dalam dialog tersebut menteri mengatakan, persoalan tahu tempe menjadi permasalahan yang harus ditangani secara serius.

"Pemerintah telah menyiapkan langkah-langkah untuk mengatasi ini salah satunya pemerintah akan membebaskan bea impor serta mengupayakan agar pengusaha dan pengrajin tempe dapat langsung mengimpor kedele," kata Menteri.

Menteripun berharap agar setelah tanggal 27 seluruh pengrajin dan pedagang tempe tahu di Kota Bogor dapat segera bekerja dan memproduksi tempe untuk persiapan menghadapi lebaran nanti.

Kedatangan Menkokesra disambut baik para pengarjin dan pedagang tahu tempe Kota Bogor. Dalam dialognya mereka menyampaikan kesulitan yang mereka hadapi dan berharap pemerintah dapat mengatasi.

Sebelum kedatangan Menkokesra, Anggota Kopti dan Primkopti Kota Bogor kembali menggelar aksi sweeping ke sejumlah pasar.

Mereka mensweeping pedagang yang masih berjualan tahu tempe di pasar Warung Jambu, dan pasar Bogor.


Laily R

Pewarta:

Editor : Budisantoso Budiman


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012