CEO Tesla Elon Musk mengatakan bahwa pesaing terbesar pembuat mobil kendaraan listrik akan datang dari China, bukan Amerika Serikat.

Menurut Elon, pembuat kendaraan listrik dari China dinilai bekerja paling keras dan paling cerdas, sehingga menjadi pesaing utama Tesla.

"Jika saya menebak, mungkin beberapa perusahaan dari China adalah yang paling mungkin berada di urutan kedua setelah Tesla," seperti dikutip dari Carbuzz, Minggu.

Baca juga: Kendaraan listrik dinilai bukan satu-satunya cara kurangi emisi karbon

Dalam sebuah konferensi bersama analis industri, Elon Musk mengatakan pembuat mobil China agresif menuju elektrifikasi dan pengembangan teknologi terkait.

Adapun beberapa pembuat mobil China, antara lain termasuk Xpeng, Aito, dan BYD.

BYD bahkan merupakan merek EV terbesar di China yang terjual lebih banyak dari Tesla tahun lalu. Jumlah tersebut dihitung dari penjualan plug-in hybrid dengan kendaraan listrik.

Baca juga: Tiga perusahaan kerja sama pembuatan komponen kendaraan listrik

Produsen mobil itu bahkan berencana menjual mobil di AS, tetapi menghentikan rencananya karena beberapa alasan.

Menurut Asosiasi Mobil Penumpang China, China menjual 5,67 juta EV dan plug-in pada tahun 2022. Sementara di AS, hanya 918.464 plug-in yang terjual tahun lalu.

Ketergantungan Tesla pada China sangat jelas, ia memproduksi lebih dari 710.000 kendaraan di Shanghai Gigafactory tahun lalu, yang berarti sekitar 52 persen dari output globalnya.

Baca juga: Wuling Air EV mobil listrik tembus 2.500 unit pemesanan

Dengan asumsi tidak ada gangguan besar terkait pandemi pada 2023, Musk percaya output global Tesla dapat mencapai 2 juta kendaraan.

Sementara itu, produsen mobil Amerika akhirnya mendekati titik produksi EV yang konsisten dan massal, tetapi butuh beberapa tahun untuk mengejar ketinggalan.


 

Pewarta: Adimas Raditya Fahky P

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2023