Bekasi (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, akan membangun instalasi sanitasi di setiap perumahan di wilayah setempat dalam rangka mewujudkan pengelolaan lingkungan yang sehat.
"Ke depan, setiap kompleks perumahan di Kota Bekasi akan ada pengelolaan instalasi sanitasi, karena selama ini kita masih ketinggalan dari kota besar lain," kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi di Bekasi, Rabu.
Salah satu instalasi yang akan dibangun adalah pengelolaan limbah tinja dari rumah-rumah warga melalui pengangkutan untuk dibuang ke Instalasi Pengolahan Limbah Tinja (IPLT) di Kecamatan Bantargebang.
Dikatakan Rahmat, Pemkot Bekasi melalui Dinas Kesehatan telah mencanangkan Perwal Nomor 44 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.
Perwal itu telah disosialisasikan pihaknya kepada dinas, camat, lurah, pencinta lingkungan, LSM, Dunia Usaha, Akademisi dan organisai kepemudaan.
Menurutnya, Perwal itu berisi tentang larangan buang air besar sembarangan, mencuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga, pengelolaan sampah rumah tangga dan pengelolaan air limbah rumah tangga.
Menurut dia, Dinas Pembangunan dan Permukiman Kota Bekasi telah melakukan studi banding ke Filipina untuk mengadopsi sistem sanitasi masyarakat di negara itu.
"Sistem sanitasi mereka sudah sangat canggih dan modern. Kalau kita implementasikan di Kota Bekasi memang butuh dana yang tidak sedikit, namun bukan hal yang tidak mungkin direalisasikan," katanya.
Pengadaan instalasi sanitasi di seluruh perumahan di Kota Bekasi bertujuan meningkatkan prilaku hidup bersih sehat dalam rangka memutuskan mata rantai penularan penyakit dari keracunan.
Rahmat mencatat, hampir 90 persen dari total 2,4 juta jiwa warganya saat ini telah bermukim di perumahan.
"Akan kita realisasikan secara bertahap sampai 2018 mendatang," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"Ke depan, setiap kompleks perumahan di Kota Bekasi akan ada pengelolaan instalasi sanitasi, karena selama ini kita masih ketinggalan dari kota besar lain," kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi di Bekasi, Rabu.
Salah satu instalasi yang akan dibangun adalah pengelolaan limbah tinja dari rumah-rumah warga melalui pengangkutan untuk dibuang ke Instalasi Pengolahan Limbah Tinja (IPLT) di Kecamatan Bantargebang.
Dikatakan Rahmat, Pemkot Bekasi melalui Dinas Kesehatan telah mencanangkan Perwal Nomor 44 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.
Perwal itu telah disosialisasikan pihaknya kepada dinas, camat, lurah, pencinta lingkungan, LSM, Dunia Usaha, Akademisi dan organisai kepemudaan.
Menurutnya, Perwal itu berisi tentang larangan buang air besar sembarangan, mencuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga, pengelolaan sampah rumah tangga dan pengelolaan air limbah rumah tangga.
Menurut dia, Dinas Pembangunan dan Permukiman Kota Bekasi telah melakukan studi banding ke Filipina untuk mengadopsi sistem sanitasi masyarakat di negara itu.
"Sistem sanitasi mereka sudah sangat canggih dan modern. Kalau kita implementasikan di Kota Bekasi memang butuh dana yang tidak sedikit, namun bukan hal yang tidak mungkin direalisasikan," katanya.
Pengadaan instalasi sanitasi di seluruh perumahan di Kota Bekasi bertujuan meningkatkan prilaku hidup bersih sehat dalam rangka memutuskan mata rantai penularan penyakit dari keracunan.
Rahmat mencatat, hampir 90 persen dari total 2,4 juta jiwa warganya saat ini telah bermukim di perumahan.
"Akan kita realisasikan secara bertahap sampai 2018 mendatang," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016