Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengkaji dampak sosial rencana pembangunan jalan tol khusus truk tambang ruas Rumpin-Parungpanjang, yang mulai dikerjakan Desember 2022.
"Dikaji lebih lanjut kaitan dengan masalah sosialnya. Masyarakat yang selama ini menikmati seperti warung, 'pak ogah', nanti mau seperti apa," ungkap Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah Kabupaten Bogor Suryanto Putra di Cibinong, Bogor, Jabar, Selasa.
Menurutnya, Pemkab Bogor akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengenai potensi permasalahan sosial mulai dari pemilik warung hingga "pak ogah" juga kehilangan pendapatan.
Baca juga: DPRD usul pembangunan jalan tol khusus truk tambang di Bogor libatkan warga
Meski begitu, pembangunan jalan tol yang akan terhubung dengan Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) III itu diyakini akan mengatasi sejumlah permasalahan akibat banyaknya truk tambang yang melintas di jalan arteri wilayah barat dan utara Kabupaten Bogor.
Pasalnya, tak sedikit masyarakat yang menjadi korban jiwa karena tertabrak truk tambang. Belum lagi, lalu-lalang kendaraan pengangkut hasil pertambangan itu menyebabkan kemacetan dan menimbulkan polusi udara.
Pemkab Bogor bahkan telah mengeluarkan peraturan bupati (perbup) untuk mengatur jam operasional truk tambang, tapi masih banyak ditemukan pelanggaran pada pelaksanaannya di lapangan.
Baca juga: Jalan Tol khusus truk tambang di Bogor mulai dibangun Desember 2022
Suryanto menyebutkan tol khusus truk tambang sepanjang 13 kilometer itu akan mulai dibangun pada Desember 2022. Skema pengerjaannya dikerjasamakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan pihak swasta.
Ia menerangkan bahwa tol khusus truk tambang ini didesain dengan memiliki banyak pintu masuk yang lokasinya dekat tempat pertambangan.
"Titiknya dari Cigudeg. Nanti, ada lima pintu masuk mendekati lokasi tambang, sehingga mengurangi potensi truk-truk pengangkut tambang itu melintas di jalan umum," kata Suryanto.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil alias Kang Emil melalui unggahannya di Instagram, Kamis (29/9/2022), menyebutkan bahwa tidak mudah untuk mewujudkan pembangunan jalur khusus truk tambang karena melibatkan banyak pihak.
Baca juga: Bupati Bogor ajak seluruh elemen warga bersama-sama kawal Perbup truk tambang
"Saya memang tidak membalas banyak desakan, 'Pak kapan, Pak kapan', termasuk kritikan/bulian yang menganggap ingkar janji dll, karena merumuskan pekerjaan ini sungguh kompleks melibatkan ratusan pemangku kepentingan yang berbeda-beda," tulisnya.
Ia berharap pembangunan jalan tol tersebut dapat selesai dalam waktu satu tahun, sehingga bisa menyelesaikan segala permasalahan yang selama ini dikeluhkan masyarakat setempat.
"Jika selesai di tahun depan, maka insya Allah tidak ada lagi konflik antarkendaraan umum/pribadi dengan kendaraan truk-truk batu yang banyak menyebabkan korban jiwa selama ini," kata Kang Emil.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
"Dikaji lebih lanjut kaitan dengan masalah sosialnya. Masyarakat yang selama ini menikmati seperti warung, 'pak ogah', nanti mau seperti apa," ungkap Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah Kabupaten Bogor Suryanto Putra di Cibinong, Bogor, Jabar, Selasa.
Menurutnya, Pemkab Bogor akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengenai potensi permasalahan sosial mulai dari pemilik warung hingga "pak ogah" juga kehilangan pendapatan.
Baca juga: DPRD usul pembangunan jalan tol khusus truk tambang di Bogor libatkan warga
Meski begitu, pembangunan jalan tol yang akan terhubung dengan Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) III itu diyakini akan mengatasi sejumlah permasalahan akibat banyaknya truk tambang yang melintas di jalan arteri wilayah barat dan utara Kabupaten Bogor.
Pasalnya, tak sedikit masyarakat yang menjadi korban jiwa karena tertabrak truk tambang. Belum lagi, lalu-lalang kendaraan pengangkut hasil pertambangan itu menyebabkan kemacetan dan menimbulkan polusi udara.
Pemkab Bogor bahkan telah mengeluarkan peraturan bupati (perbup) untuk mengatur jam operasional truk tambang, tapi masih banyak ditemukan pelanggaran pada pelaksanaannya di lapangan.
Baca juga: Jalan Tol khusus truk tambang di Bogor mulai dibangun Desember 2022
Suryanto menyebutkan tol khusus truk tambang sepanjang 13 kilometer itu akan mulai dibangun pada Desember 2022. Skema pengerjaannya dikerjasamakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan pihak swasta.
Ia menerangkan bahwa tol khusus truk tambang ini didesain dengan memiliki banyak pintu masuk yang lokasinya dekat tempat pertambangan.
"Titiknya dari Cigudeg. Nanti, ada lima pintu masuk mendekati lokasi tambang, sehingga mengurangi potensi truk-truk pengangkut tambang itu melintas di jalan umum," kata Suryanto.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil alias Kang Emil melalui unggahannya di Instagram, Kamis (29/9/2022), menyebutkan bahwa tidak mudah untuk mewujudkan pembangunan jalur khusus truk tambang karena melibatkan banyak pihak.
Baca juga: Bupati Bogor ajak seluruh elemen warga bersama-sama kawal Perbup truk tambang
"Saya memang tidak membalas banyak desakan, 'Pak kapan, Pak kapan', termasuk kritikan/bulian yang menganggap ingkar janji dll, karena merumuskan pekerjaan ini sungguh kompleks melibatkan ratusan pemangku kepentingan yang berbeda-beda," tulisnya.
Ia berharap pembangunan jalan tol tersebut dapat selesai dalam waktu satu tahun, sehingga bisa menyelesaikan segala permasalahan yang selama ini dikeluhkan masyarakat setempat.
"Jika selesai di tahun depan, maka insya Allah tidak ada lagi konflik antarkendaraan umum/pribadi dengan kendaraan truk-truk batu yang banyak menyebabkan korban jiwa selama ini," kata Kang Emil.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022