Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, melalui Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (Distanhorbun) mengajak petani mengasuransikan sawahnya sebagai antisipasi gagal panen.
"Kalau antisipasi kekeringan pastinya kita mengajak agar sawah petani diasuransikan. Karena kan kita belum ada waduk ya (untuk antisipasi teknis), tapi ke depan kita akan punya beberapa waduk," ungkap Kepala Distanhorbun Kabupaten Bogor, Siti Nurianty di Cibinong, Bogor, Kamis.
Menurutnya, program asuransi usaha tani padi (AUTP) yang dijalankan oleh pemerintah ini tak hanya untuk mengantisipasi gagal panen akibat kekeringan, tapi juga akibat hal-hal lain seperti bencana alam hingga serangan.
Baca juga: Pemeritah pusat resmi uji coba asuransi pertanian berbasis AYI di Karawang
"Jadi toh kalau nanti terjadi kekeringan, bencana, mereka gagal panen bisa mendapatkan asuransi," kata Nurianty.
Ia menyebutkan bahwa tahun ini belum ada sawah yang terdampak kekeringan di Kabupaten Bogor. Tapi, ada beberapa yang mengalami gagal panen akibat banjir bandang seperti di Leuwiliang dan Pamijahan, kemudian serangan hama di sejumlah wilayah.
"Belum ada (gagal panen akibat kekeringan). Baru yang terdampak banjir dan hama kemarin. Karena di kita juga masih ada hujan," ujarnya.
Baca juga: Pemkab Bogor apresiasi para penyuluh pertanian
Nurianty mencatat, sembilan kelompok tani di Kabupaten Bogor telah mengajukan klaim asuransi usaha tani padi senilai Rp442 juta ke Distanhorbun lantaran mengalami gagal panen.
"Sembilan kelompok tani yang mengajukan klaim akibat hama penyakit dan banjir bandang di Kabupaten Bogor dengan jumlah dana Rp442.020.000," bebernya.
Ia berharap dana pengganti kerugian gagal panen itu dapat dimanfaatkan oleh para petani dan digunakan untuk mengantisipasi kegagalan di musim berikutnya.
Baca juga: Bupati Bogor bagikan kartu tani untuk petani sebagai asuransi lahan pertanian
"Diharapkan dengan dilaksanakan kegiatan penyerahan AUTP ini dapat mengantisipasi kegagalan panen dan memberikan ganti rugi akibat kerugian petani sehingga keberlangsungan usaha tani dapat terjamin," ujarnya.
Nurianty menyebutkan, Pemerintah Kabupaten Bogor menganggarkan sekitar Rp900 juta untuk program AUTP selama satu tahun anggaran.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
"Kalau antisipasi kekeringan pastinya kita mengajak agar sawah petani diasuransikan. Karena kan kita belum ada waduk ya (untuk antisipasi teknis), tapi ke depan kita akan punya beberapa waduk," ungkap Kepala Distanhorbun Kabupaten Bogor, Siti Nurianty di Cibinong, Bogor, Kamis.
Menurutnya, program asuransi usaha tani padi (AUTP) yang dijalankan oleh pemerintah ini tak hanya untuk mengantisipasi gagal panen akibat kekeringan, tapi juga akibat hal-hal lain seperti bencana alam hingga serangan.
Baca juga: Pemeritah pusat resmi uji coba asuransi pertanian berbasis AYI di Karawang
"Jadi toh kalau nanti terjadi kekeringan, bencana, mereka gagal panen bisa mendapatkan asuransi," kata Nurianty.
Ia menyebutkan bahwa tahun ini belum ada sawah yang terdampak kekeringan di Kabupaten Bogor. Tapi, ada beberapa yang mengalami gagal panen akibat banjir bandang seperti di Leuwiliang dan Pamijahan, kemudian serangan hama di sejumlah wilayah.
"Belum ada (gagal panen akibat kekeringan). Baru yang terdampak banjir dan hama kemarin. Karena di kita juga masih ada hujan," ujarnya.
Baca juga: Pemkab Bogor apresiasi para penyuluh pertanian
Nurianty mencatat, sembilan kelompok tani di Kabupaten Bogor telah mengajukan klaim asuransi usaha tani padi senilai Rp442 juta ke Distanhorbun lantaran mengalami gagal panen.
"Sembilan kelompok tani yang mengajukan klaim akibat hama penyakit dan banjir bandang di Kabupaten Bogor dengan jumlah dana Rp442.020.000," bebernya.
Ia berharap dana pengganti kerugian gagal panen itu dapat dimanfaatkan oleh para petani dan digunakan untuk mengantisipasi kegagalan di musim berikutnya.
Baca juga: Bupati Bogor bagikan kartu tani untuk petani sebagai asuransi lahan pertanian
"Diharapkan dengan dilaksanakan kegiatan penyerahan AUTP ini dapat mengantisipasi kegagalan panen dan memberikan ganti rugi akibat kerugian petani sehingga keberlangsungan usaha tani dapat terjamin," ujarnya.
Nurianty menyebutkan, Pemerintah Kabupaten Bogor menganggarkan sekitar Rp900 juta untuk program AUTP selama satu tahun anggaran.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022