Dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) University melatih peternak kelinci di Desa Neglasari, Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, untuk membuat pakan sendiri melalui pelatihan formulasi ransum.
"Formula bahan utamanya terdiri dari tepung singkong sebagai sumber energi serta daun lamtoro dan daun kaliandra sebagai sumber protein," ungkap ungkap Dosen IPB University, Sazli Tutur Risyahadi di Bogor, Selasa.
Kegiatan pelatihan yang ia lakukan bersama dua dosen lainnya, yakni Dr Ir Heri Ahmad Sukria bersama Suhendi Irawan merupakan program Dosen Mengabdi melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM).
Baca juga: Sekolah Vokasi IPB University gelar pelatihan pastry bagi peserta Kartu Prakerja
Program yang diberikan kepada peternak kelinci di Kagoda Rabbit Farm itu juga merupakan bentuk diseminasi teknologi tepat guna dari Fakultas Peternakan IPB University.
Sazli menyebutkan, pihaknya juga memberikan pendampingan kepada 14 peternak kelinci dalam pemberian pakan, caranya dengan teknik program linear berbasis perangkat lunak excel.
"Biaya bahan baku pakan akan minimal sekaligus kebutuhan nutrisi kelinci akan terpenuhi dengan penerapan linear programming berbasis excel," ujar Sazli.
Menurutnya, penggunaan perangkat lunak excel ini memang sudah familiar di kalangan peternak kelinci, terutama peternak milenial. Penggunaan teknik ini dianggap efektif untuk menjaga ritme pemberian pakan kelinci.
Baca juga: Dogiyai ikuti pelatihan di IPB untuk optimalkan produksi kopi
"Pendampingan dilakukan sejak adaptasi pakan, penimbangan berat badan kelinci, pengukuran konsumsi pakan, hingga uji kualitas sampel pakan," paparnya.
Sementara, pemilik Kagoda Rabbit Farm Indra Wiraguna yang mengkoordinasikan peternak kelinci menyebutkan bahwa pelatihan formulasi ransum mendukung kemajuan peternakan kelinci, karena saat ini harga pakan meningkat. Di sisi lain banyak bahan pakan potensial di sekitar daerah tempat tinggal peternak.
"Banyak peternak kelinci belum tahu bagaimana menentukan bahan apa saja dan berapa banyak yang digunakan dalam formulasi pakan kelinci," kata Indra.
Baca juga: IPB gandeng Menbiska gelar Pelatihan Sertifikasi Pendamping Kewirausahaan
Salah satu peternak kelinci, Uu Sugema mengaku mendapat wawasan baru setelah menerima pelatihan. Peternak 50 ekor kelinci itu tidak mengetahui bahan dan cara memformulasikan pakan kelinci sebelum hadir di pelatihan.
“Saya lebih termotivasi untuk terus melakukan inovasi formulasi bahan pakan untuk kelinci saya," ujar Uu Sugema.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
"Formula bahan utamanya terdiri dari tepung singkong sebagai sumber energi serta daun lamtoro dan daun kaliandra sebagai sumber protein," ungkap ungkap Dosen IPB University, Sazli Tutur Risyahadi di Bogor, Selasa.
Kegiatan pelatihan yang ia lakukan bersama dua dosen lainnya, yakni Dr Ir Heri Ahmad Sukria bersama Suhendi Irawan merupakan program Dosen Mengabdi melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM).
Baca juga: Sekolah Vokasi IPB University gelar pelatihan pastry bagi peserta Kartu Prakerja
Program yang diberikan kepada peternak kelinci di Kagoda Rabbit Farm itu juga merupakan bentuk diseminasi teknologi tepat guna dari Fakultas Peternakan IPB University.
Sazli menyebutkan, pihaknya juga memberikan pendampingan kepada 14 peternak kelinci dalam pemberian pakan, caranya dengan teknik program linear berbasis perangkat lunak excel.
"Biaya bahan baku pakan akan minimal sekaligus kebutuhan nutrisi kelinci akan terpenuhi dengan penerapan linear programming berbasis excel," ujar Sazli.
Menurutnya, penggunaan perangkat lunak excel ini memang sudah familiar di kalangan peternak kelinci, terutama peternak milenial. Penggunaan teknik ini dianggap efektif untuk menjaga ritme pemberian pakan kelinci.
Baca juga: Dogiyai ikuti pelatihan di IPB untuk optimalkan produksi kopi
"Pendampingan dilakukan sejak adaptasi pakan, penimbangan berat badan kelinci, pengukuran konsumsi pakan, hingga uji kualitas sampel pakan," paparnya.
Sementara, pemilik Kagoda Rabbit Farm Indra Wiraguna yang mengkoordinasikan peternak kelinci menyebutkan bahwa pelatihan formulasi ransum mendukung kemajuan peternakan kelinci, karena saat ini harga pakan meningkat. Di sisi lain banyak bahan pakan potensial di sekitar daerah tempat tinggal peternak.
"Banyak peternak kelinci belum tahu bagaimana menentukan bahan apa saja dan berapa banyak yang digunakan dalam formulasi pakan kelinci," kata Indra.
Baca juga: IPB gandeng Menbiska gelar Pelatihan Sertifikasi Pendamping Kewirausahaan
Salah satu peternak kelinci, Uu Sugema mengaku mendapat wawasan baru setelah menerima pelatihan. Peternak 50 ekor kelinci itu tidak mengetahui bahan dan cara memformulasikan pakan kelinci sebelum hadir di pelatihan.
“Saya lebih termotivasi untuk terus melakukan inovasi formulasi bahan pakan untuk kelinci saya," ujar Uu Sugema.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022