Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, melakukan penataan kawasan Desa Wisata Pantai Mekar di Kecamatan Muaragembong dengan menata lahan seluas bekas lokasi Kantor Camat Muara Gembong menjadi destinasi wisata, untuk mengoptimalkan potensi pariwisata di daerah itu.
"Kami berkomitmen untuk terus melakukan perubahan di segala aspek, salah satunya aspek pariwisata," kata Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan di Cikarang, Senin.
Dia mengatakan, pekerjaan perbaikan dan penataan destinasi wisata Pantai Mekar dilakukan di atas tanah seluas 5.700 meter persegi yang merupakan lahan bekas Kantor Kecamatan Muaragembong.
"Mudah-mudahan di akhir tahun ini sudah bisa selesai dan diresmikan. Semoga mampu mengangkat kualitas destinasi wisata di Kabupaten Bekasi," katanya.
Dani menjelaskan di atas lahan itu saat ini tengah dibangun sebuah plasa khusus untuk wisata mangrove, dilengkapi sarana dan prasarana serta fasilitas penunjang yang diyakini mampu menarik minat wisatawan untuk berkunjung.
Seluruh pembiayaan pekerjaan penataan kawasan wisata Pantai Mekar ini bersumber dari dana hibah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa Barat dengan nilai kontrak kerja sebesar Rp4.462.865.050 serta waktu pekerjaan selama 120 hari kalender.
Dirinya berharap melalui penataan kawasan ini, sektor pariwisata mampu meningkatkan roda perekonomian warga khususnya Desa Pantai Mekar yang mayoritas berpenghasilan sebagai nelayan.
Selain itu, penataan pintu masuk menuju hutan bakau ini diharapkan mampu menambah pendapatan asli daerah dari sektor pariwisata melalui kunjungan wisatawan baik asing maupun dalam negeri.
"Sekaligus upaya menjaga kelestarian lingkungan hidup melalui konservasi hutan mangrove berikut ekosistem di dalamnya, menahan abrasi serta menjaga habitat asli penghuni hutan mangrove agar tidak punah," kata Dani.
Proyek pekerjaan penataan kawasan Desa Wisata Pantai Mekar di Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi oleh rekanan Pemprov Jabar. (ANTARA/HO-Prokopim Kabupaten Bekasi).
