Universitas Indonesia (UI) GreenCityMetric mulai tahun 2022 ini melakukan terobosan baru dengan memberi penilaian terhadap kabupaten/kota berkelanjutan terbaik di Indonesia.
Padahal sebelumnya UI hanya melaksanakan GreenMetric World University Rangkings selama 12 tahun untuk melakukan penilaian terhadap perguruan tinggi terhijau di dunia.
Ketua UI GreenMetric Prof. Dr. Ir. Riri Fitri Sari mengatakan UI GreenMetric sebagai pemeringkatan universitas di bidang keberlanjutan melakukan inovasi serta penyesuaian indikator agar penilaian terkait dengan keberlanjutan juga dapat dilakukan bagi kabupaten/kota di Indonesia melalui UI GreenCityMetric.
Perkembangan dalam bidang keberlanjutan dirasa cukup penting tidak hanya bagi institusi pendidikan seperti universitas namun juga bagi cakupan area yang lebih luas lagi seperti kabupaten/kota.
Pemeringkatan kota/kabupaten pertama di Indonesia ini dilandasi atas tiga pilar, yakni Lingkungan Hidup, Ekonomi, dan Sosial dengan bobot indikator penilaian yang terdiri atas Penataan Ruang dan Infrastruktur (16 persen).
Selanjutnya Energi dan Perubahan Iklim (19 persen), Tata Kelola Sampah dan Limbah (19 persen), Tata Kelola Air (15 persen), Akses dan Mobilitas (16 persen), Tatapamong/Governance (15 persen).
Isu-isu keberlanjutan di Kabupaten/Kota di Indonesia menjadi isu nyata yang dapat mulai dibicarakan dan diperhatikan oleh pemerintah daerah dan pusat di Indonesia.
Hasilnya pemeringkatan Universitas Indonesia (UI) GreenCityMetric 2022, diumumkannya tiga kota berkelanjutan terbaik di Indonesia yaitu terbaik pertama Kota Semarang Jawa Tengah, kedua Kota Kediri Jawa Timur dan Kota Padang Sumatera Barat.
Wali Kota Kota Semarang, Hendrar Prihadi; Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar; Wali Kota Kota Padang Hendri Septa, menerima langsung penghargaan tersebut.
Sebagai pemenang Kota Berkelanjutan terbaik, salah satu ciri khas dari Kota Semarang adalah adanya proses pengolahan air limbah dengan IPAL MBBR (Moving Bed Biofilm Reactor) yang serupa dengan proses Activated Sludge namun dengan campuran media tersuspensi.
Selain itu, pengolahan limbah organik di Kota Semarang telah diolah menjadi pupuk kompos menggunakan tong, bak, Takakura dan biopori serta ecoenzyme.
Sementara itu, Kota Kediri terbaik dalam hal akses dan mobilitas dengan menyediakan transportasi umum yang dikhususkan bagi lansia serta difabel serta tersedianya jalur sepeda di badan jalan.
Selanjutnya, sebagai Kota Berkelanjutan terbaik ketiga, Kota Padang merupakan salah satu kota yang unggul dalam bidang tata kelola air, berbagai program untuk konservasi air, dan pemanfaatan air daur ulang.
Selain itu tiga daerah terbaik berkelanjutan di Indonesia ini, UI GreenCityMetric juga memberikan enam penghargaan bagi Kabupaten/Kota terbaik di setiap kategori penilaian.
Pertama, anugerah Kota Paling Berkelanjutan dalam Bidang Penataan Ruang dan Infrastruktur diberikan kepada Kota Semarang, Jawa Tengah.
Kedua, anugerah Kota Paling Berkelanjutan dalam Bidang Energi dan Perubahan Iklim diberikan kepada Kota Parepare, Sulawesi Selatan.
Ketiga, anugerah Kota Paling Berkelanjutan dalam Bidang Tata Kelola Limbah diberikan kepada Kota Madiun, Jawa Timur.
Keempat, anugerah Kota Paling Berkelanjutan dalam Bidang Tata Kelola Air diberikan kepada Kota Padang, Sumatera Barat.
Kelima anugerah Kota Paling Berkelanjutan dalam Bidang Akses dan Mobilitas serta keenam Kota Paling Berkelanjutan dalam Bidang Tata Pamong diberikan kepada Kota Kediri, Jawa Timur.
34 daerah ikut GreenCityMetric
Pada tahun pertama pelaksanaannya, UI GreenCityMetric telah diikuti oleh 34 Kabupaten/Kota dari 16 provinsi di Indonesia.
Sekretaris Universitas UI yang mewakili Rektor UI, dr. Agustin Kusumayati memberi apresiasi kepada Kabupaten/Kota di Indonesia yang telah berperan secara aktif dalam mewujudkan Kabupaten/Kota masing-masing sebagai Kota lestari dan berkelanjutan sesuai kriteria dan indikator UI GreenMetric.
Tentunya hal ini merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa, mengingat Kabupaten/Kota tersebut turut berpartisipasi dalam mewujudkan Kabupaten/Kota di Indonesia yang semakin berkelanjutan.
Kedepannya diharapkan semakin banyak kota/kabupaten di Indonesia yang akan bergabung dalam pemeringkatan UI GreenCityMetric untuk mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia hingga tahun 2030.
UI GreenCityMetric merupakan inisiatif dari UI GreenMetric, yang akan melakukan pemeringkatan Kabupaten/Kota di Indonesia berdasarkan komitmen serta aksi atau tindakan yang dilakukan Kabupaten/Kota terhadap keberlanjutan.
UI GreenCityMetric tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kesadaran Kabupaten/Kota terhadap keberlanjutan, namun mendorong seluruh masyarakat Kabupaten/Kota di Indonesia agar turut mendukung segala bentuk upaya peningkatan Kabupaten/Kota yang hijau dan berkelanjutan dengan endorsment dari pihak Kementerian.
12 tahun UI Greenmetric
Selama 12 tahun pelaksanaan UI GreenMetric World University Rankings berbagai kampus di luar negeri dan dalam negeri meraih penghargaan kampus terhijau, terakhir pada Selasa (14/12) UI mengumumkan UI GreenMetric World University Rankings.
Berdasarkan penilaian UI GreenMetric, Wageningen University & Research, Belanda menjadi Kampus Berkelanjutan Terbaik di dunia.
Peringkat kedua ditempati oleh Nottingham University, Inggris dan University of Groningen, Belanda pada peringkat ketiga.
Untuk kampus di Indonesia, Universitas Indonesia (UI) meraih predikat Kampus Berkelanjutan Terbaik, yang diikuti oleh Universitas Diponegoro dan Universitas Gadjah Mada pada urutan kedua dan ketiga.
Rektor UI Prof. Ari Kuncoro senang banyak perguruan tinggi dunia maupun di Indonesia yang antusias berpartisipasi dalam pemeringkatan UI GreenMetric. Hal tersebut menunjukkan semakin banyak perguruan tinggi yang menjadikan aspek lingkungan hidup dan keberlanjutan secara lebih serius.
Tahun ini kita mengalami disrupsi dalam kehidupan normal kita dengan adanya pandemi COVID-19. Selama hampir 2 tahun kita banyak belajar tentang pandemi ini dan betapa pentingnya hidup di lingkungan yang bersih, sehat dan lestari.
Pandemi ini juga memberikan kita kesempatan untuk merefleksikan dan mendefinisikan ulang bagaimana cara kita mengelola perguruan tinggi serta dampak kegiatan kampus bagi lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi masyarakat di sekitar kita serta di Indonesia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022
Padahal sebelumnya UI hanya melaksanakan GreenMetric World University Rangkings selama 12 tahun untuk melakukan penilaian terhadap perguruan tinggi terhijau di dunia.
Ketua UI GreenMetric Prof. Dr. Ir. Riri Fitri Sari mengatakan UI GreenMetric sebagai pemeringkatan universitas di bidang keberlanjutan melakukan inovasi serta penyesuaian indikator agar penilaian terkait dengan keberlanjutan juga dapat dilakukan bagi kabupaten/kota di Indonesia melalui UI GreenCityMetric.
Perkembangan dalam bidang keberlanjutan dirasa cukup penting tidak hanya bagi institusi pendidikan seperti universitas namun juga bagi cakupan area yang lebih luas lagi seperti kabupaten/kota.
Pemeringkatan kota/kabupaten pertama di Indonesia ini dilandasi atas tiga pilar, yakni Lingkungan Hidup, Ekonomi, dan Sosial dengan bobot indikator penilaian yang terdiri atas Penataan Ruang dan Infrastruktur (16 persen).
Selanjutnya Energi dan Perubahan Iklim (19 persen), Tata Kelola Sampah dan Limbah (19 persen), Tata Kelola Air (15 persen), Akses dan Mobilitas (16 persen), Tatapamong/Governance (15 persen).
Isu-isu keberlanjutan di Kabupaten/Kota di Indonesia menjadi isu nyata yang dapat mulai dibicarakan dan diperhatikan oleh pemerintah daerah dan pusat di Indonesia.
Hasilnya pemeringkatan Universitas Indonesia (UI) GreenCityMetric 2022, diumumkannya tiga kota berkelanjutan terbaik di Indonesia yaitu terbaik pertama Kota Semarang Jawa Tengah, kedua Kota Kediri Jawa Timur dan Kota Padang Sumatera Barat.
Wali Kota Kota Semarang, Hendrar Prihadi; Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar; Wali Kota Kota Padang Hendri Septa, menerima langsung penghargaan tersebut.
Sebagai pemenang Kota Berkelanjutan terbaik, salah satu ciri khas dari Kota Semarang adalah adanya proses pengolahan air limbah dengan IPAL MBBR (Moving Bed Biofilm Reactor) yang serupa dengan proses Activated Sludge namun dengan campuran media tersuspensi.
Selain itu, pengolahan limbah organik di Kota Semarang telah diolah menjadi pupuk kompos menggunakan tong, bak, Takakura dan biopori serta ecoenzyme.
Sementara itu, Kota Kediri terbaik dalam hal akses dan mobilitas dengan menyediakan transportasi umum yang dikhususkan bagi lansia serta difabel serta tersedianya jalur sepeda di badan jalan.
Selanjutnya, sebagai Kota Berkelanjutan terbaik ketiga, Kota Padang merupakan salah satu kota yang unggul dalam bidang tata kelola air, berbagai program untuk konservasi air, dan pemanfaatan air daur ulang.
Selain itu tiga daerah terbaik berkelanjutan di Indonesia ini, UI GreenCityMetric juga memberikan enam penghargaan bagi Kabupaten/Kota terbaik di setiap kategori penilaian.
Pertama, anugerah Kota Paling Berkelanjutan dalam Bidang Penataan Ruang dan Infrastruktur diberikan kepada Kota Semarang, Jawa Tengah.
Kedua, anugerah Kota Paling Berkelanjutan dalam Bidang Energi dan Perubahan Iklim diberikan kepada Kota Parepare, Sulawesi Selatan.
Ketiga, anugerah Kota Paling Berkelanjutan dalam Bidang Tata Kelola Limbah diberikan kepada Kota Madiun, Jawa Timur.
Keempat, anugerah Kota Paling Berkelanjutan dalam Bidang Tata Kelola Air diberikan kepada Kota Padang, Sumatera Barat.
Kelima anugerah Kota Paling Berkelanjutan dalam Bidang Akses dan Mobilitas serta keenam Kota Paling Berkelanjutan dalam Bidang Tata Pamong diberikan kepada Kota Kediri, Jawa Timur.
34 daerah ikut GreenCityMetric
Pada tahun pertama pelaksanaannya, UI GreenCityMetric telah diikuti oleh 34 Kabupaten/Kota dari 16 provinsi di Indonesia.
Sekretaris Universitas UI yang mewakili Rektor UI, dr. Agustin Kusumayati memberi apresiasi kepada Kabupaten/Kota di Indonesia yang telah berperan secara aktif dalam mewujudkan Kabupaten/Kota masing-masing sebagai Kota lestari dan berkelanjutan sesuai kriteria dan indikator UI GreenMetric.
Tentunya hal ini merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa, mengingat Kabupaten/Kota tersebut turut berpartisipasi dalam mewujudkan Kabupaten/Kota di Indonesia yang semakin berkelanjutan.
Kedepannya diharapkan semakin banyak kota/kabupaten di Indonesia yang akan bergabung dalam pemeringkatan UI GreenCityMetric untuk mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia hingga tahun 2030.
UI GreenCityMetric merupakan inisiatif dari UI GreenMetric, yang akan melakukan pemeringkatan Kabupaten/Kota di Indonesia berdasarkan komitmen serta aksi atau tindakan yang dilakukan Kabupaten/Kota terhadap keberlanjutan.
UI GreenCityMetric tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kesadaran Kabupaten/Kota terhadap keberlanjutan, namun mendorong seluruh masyarakat Kabupaten/Kota di Indonesia agar turut mendukung segala bentuk upaya peningkatan Kabupaten/Kota yang hijau dan berkelanjutan dengan endorsment dari pihak Kementerian.
12 tahun UI Greenmetric
Selama 12 tahun pelaksanaan UI GreenMetric World University Rankings berbagai kampus di luar negeri dan dalam negeri meraih penghargaan kampus terhijau, terakhir pada Selasa (14/12) UI mengumumkan UI GreenMetric World University Rankings.
Berdasarkan penilaian UI GreenMetric, Wageningen University & Research, Belanda menjadi Kampus Berkelanjutan Terbaik di dunia.
Peringkat kedua ditempati oleh Nottingham University, Inggris dan University of Groningen, Belanda pada peringkat ketiga.
Untuk kampus di Indonesia, Universitas Indonesia (UI) meraih predikat Kampus Berkelanjutan Terbaik, yang diikuti oleh Universitas Diponegoro dan Universitas Gadjah Mada pada urutan kedua dan ketiga.
Rektor UI Prof. Ari Kuncoro senang banyak perguruan tinggi dunia maupun di Indonesia yang antusias berpartisipasi dalam pemeringkatan UI GreenMetric. Hal tersebut menunjukkan semakin banyak perguruan tinggi yang menjadikan aspek lingkungan hidup dan keberlanjutan secara lebih serius.
Tahun ini kita mengalami disrupsi dalam kehidupan normal kita dengan adanya pandemi COVID-19. Selama hampir 2 tahun kita banyak belajar tentang pandemi ini dan betapa pentingnya hidup di lingkungan yang bersih, sehat dan lestari.
Pandemi ini juga memberikan kita kesempatan untuk merefleksikan dan mendefinisikan ulang bagaimana cara kita mengelola perguruan tinggi serta dampak kegiatan kampus bagi lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi masyarakat di sekitar kita serta di Indonesia.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2022