Bogor (Antara Megapolitan) - Mahasiswa Arsitektur Lanskap IPB, menawarkan konsep pertanian pinggiran (urban agriculture) untuk meningkatkan kualitas kawasan Bubulak sebagai daerah pinggiran Kota Bogor, Jawa Barat.
"Untuk meningkatkan kualitas kawasan pinggiran kota adalah dengan menerapkan konsep pertanian pinggiran kota," Prof Hadi Susilo Arifin, MS, dosen pembimbing mata kuliah Arsitektur Lanskap IPB, di Bogor, Selasa.
Hadi mengatakan, dari hasil praktikum manajemen lanskap yang dilakukan mahasiswa bimbingannya di kawasan Bubulak, permasalahan yang dihadapi daerah pinggiran kota tersebut adalah berkurangnya lahan pertanian, area hijau, dan rusaknya kawasan sepadan sungai.
"Permasalahan tersebut timbul akibat pertambahan penduduk yang menyebabkan meningkatnya lahan terbangun di sekitar kawasan pinggiran kota," katanya.
Ia mengatakan, pertanian kota merupakan praktik budi daya tanaman, pemprosesan dan distribusi bahan pangan di atau sekitar kota. Kegiatan pertanian kota termasuk di dalamnya peternakan, perairan dan wanatani.
"Penerapan pertanian kota dapat mempertahankan lahan pertanian yang ada, meningkatkan kondisi sosial, budaya, ekonomi masyarakat dan memperbaiki kualitas lingkungan," katanya.
Dikatakannya, sebagai salah satu lanskap pinggiran Kota Bogor, Bubulak dan sekitarnya mengalami perubahan lanskap yang signifikan, sehingga menimbulkan dampak terhadap kondisi ekologi lanskap, sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat sekitar.
"Beberapa hambatan bermunculan yakni pertumbuhan lahan terbangun tidak terkendali mengonversi kawasan pertanian dan kawasan lindung sehingga membuat daya dukung kawasan menurun," katanya.
Ia mengatakan, Bubulak perlu memanfaatkan potensi yang masih tersisa untuk menjawab tantangan yang terjadi saat ini seperti implementasi kawasan rumah pangan lestari, teknik budidaya vertikultur, penanaman tanaman produktif sekaligus sebagai penambah estetika, dan penanaman tanaman tahan naungan (empong-empong) di bawah pohon produktif, di sela-sela vertikultur.
"Bubulak memerlukan kelengkapan fasilitas yang memadai bagi pengguna dan juga mempertahankan sebagai lanskap produktif," katanya.
Hadi menambahkan, peningkatan lanskap kawasan Bubulak merupakan hasil praktikum mahasiswa S2 Arsitektur Lanskap IPB yang telah disampaikan dalam ekspose mahasiswa arsitektur lanskap dihadapan Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, Senin (18/1) kemarin.
"Tradisi untuk melaporkan hasil praktikum mahasiswa Arsitektur Lanskap kepada Wali Kota Bogor telah dimulai sejak 1998. Baru di era Wali Kota Bima Arya, hasil pratikum ini mendapat tanggapan dan tindak lanjuti," katanya.
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto menyebutkan, untuk yang keempat kalinya hasil praktikum mahasiswa Arsitektur Lanskap IPB disampaikan kepada Pemerintah Kota Bogor. Langkah tersebut, dinilai cukup inovatif, membantu pemerintah dalam penataan kawasan.
"Harusnya ide-ide manajemen lanskap ini datang dari masing-masing dinas, tetapi malah tidak ada. Dirasa perlu, mahasiswa lanskap IPB dipertemukan dengan teman-teman di dinas, agar penataan kawasan Kota Bogor lebih baik," katanya.
Bima menambahkan, dari empat publikasi yang disampaikan mahasiswa arsitektur lanskap Kota Bogor, ada beberapa usulan yang diterapkan oleh Pemerintah Kota seperti penatan PKL di Stasiun Bogor, dan pembangunan vertikal garden.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016
"Untuk meningkatkan kualitas kawasan pinggiran kota adalah dengan menerapkan konsep pertanian pinggiran kota," Prof Hadi Susilo Arifin, MS, dosen pembimbing mata kuliah Arsitektur Lanskap IPB, di Bogor, Selasa.
Hadi mengatakan, dari hasil praktikum manajemen lanskap yang dilakukan mahasiswa bimbingannya di kawasan Bubulak, permasalahan yang dihadapi daerah pinggiran kota tersebut adalah berkurangnya lahan pertanian, area hijau, dan rusaknya kawasan sepadan sungai.
"Permasalahan tersebut timbul akibat pertambahan penduduk yang menyebabkan meningkatnya lahan terbangun di sekitar kawasan pinggiran kota," katanya.
Ia mengatakan, pertanian kota merupakan praktik budi daya tanaman, pemprosesan dan distribusi bahan pangan di atau sekitar kota. Kegiatan pertanian kota termasuk di dalamnya peternakan, perairan dan wanatani.
"Penerapan pertanian kota dapat mempertahankan lahan pertanian yang ada, meningkatkan kondisi sosial, budaya, ekonomi masyarakat dan memperbaiki kualitas lingkungan," katanya.
Dikatakannya, sebagai salah satu lanskap pinggiran Kota Bogor, Bubulak dan sekitarnya mengalami perubahan lanskap yang signifikan, sehingga menimbulkan dampak terhadap kondisi ekologi lanskap, sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat sekitar.
"Beberapa hambatan bermunculan yakni pertumbuhan lahan terbangun tidak terkendali mengonversi kawasan pertanian dan kawasan lindung sehingga membuat daya dukung kawasan menurun," katanya.
Ia mengatakan, Bubulak perlu memanfaatkan potensi yang masih tersisa untuk menjawab tantangan yang terjadi saat ini seperti implementasi kawasan rumah pangan lestari, teknik budidaya vertikultur, penanaman tanaman produktif sekaligus sebagai penambah estetika, dan penanaman tanaman tahan naungan (empong-empong) di bawah pohon produktif, di sela-sela vertikultur.
"Bubulak memerlukan kelengkapan fasilitas yang memadai bagi pengguna dan juga mempertahankan sebagai lanskap produktif," katanya.
Hadi menambahkan, peningkatan lanskap kawasan Bubulak merupakan hasil praktikum mahasiswa S2 Arsitektur Lanskap IPB yang telah disampaikan dalam ekspose mahasiswa arsitektur lanskap dihadapan Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, Senin (18/1) kemarin.
"Tradisi untuk melaporkan hasil praktikum mahasiswa Arsitektur Lanskap kepada Wali Kota Bogor telah dimulai sejak 1998. Baru di era Wali Kota Bima Arya, hasil pratikum ini mendapat tanggapan dan tindak lanjuti," katanya.
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto menyebutkan, untuk yang keempat kalinya hasil praktikum mahasiswa Arsitektur Lanskap IPB disampaikan kepada Pemerintah Kota Bogor. Langkah tersebut, dinilai cukup inovatif, membantu pemerintah dalam penataan kawasan.
"Harusnya ide-ide manajemen lanskap ini datang dari masing-masing dinas, tetapi malah tidak ada. Dirasa perlu, mahasiswa lanskap IPB dipertemukan dengan teman-teman di dinas, agar penataan kawasan Kota Bogor lebih baik," katanya.
Bima menambahkan, dari empat publikasi yang disampaikan mahasiswa arsitektur lanskap Kota Bogor, ada beberapa usulan yang diterapkan oleh Pemerintah Kota seperti penatan PKL di Stasiun Bogor, dan pembangunan vertikal garden.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2016